Jumat, 26 September 2025
Dugaan Perdagangan Bayi dan Aborsi di Medan

Warga: "Banyak Cewek Cantik Datang ke Situ"

Administrator - Minggu, 21 September 2025 19:49 WIB
Warga:  "Banyak Cewek Cantik Datang ke Situ"
foto ist
Delapan orang diamankan, termasuk pemilik klinik MRT, seorang bidan, dan pihak lain yang diduga terlibat dalam jaringan perdagangan bayi.

POSMETRO MEDAN,Medan – Dugaan praktik jual beli bayi dan aborsi di sebuah klinik bersalin di Jalan Bromo, Gang Sentosa, Kecamatan Medan Area, bukanlah hal asing bagi sebagian warga sekitar. Seorang warga bernama Mada menyebutkan, transaksi bayi dilakukan dengan harga bervariasi, bergantung pada kondisi ekonomi keluarga sang ibu.

"Kalau dari keluarga kurang mampu, bayi hanya dibayar sekitar Rp10 juta. Kalau ibunya dari keluarga berada, bisa sampai Rp30 jutaan. Aborsi juga ada, itu bukan rahasia lagi. Banyak cewek cantik datang ke situ," ungkap Mada, Jumat (19/9/2025).

Informasi yang beredar menyebut, praktik jual beli bayi tersebut sudah lama dijalankan oleh pemilik klinik berinisial MRT.

Penggerebekan terhadap klinik itu dilakukan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) pada Rabu (17/9/2025) di Jalan Bromo, Gang Sentosa, Kecamatan Medan Area, atas dugaan perdagangan bayi.

Dalam operasi tersebut, delapan orang diamankan, termasuk pemilik klinik MRT, seorang bidan, dan pihak lain yang diduga terlibat dalam jaringan perdagangan bayi.

Kepala Lingkungan 2 Kelurahan Tegal Sari II, Nurul Sujarwati, mengaku terkejut atas kasus tersebut. Ia mengaku baru mengetahui adanya praktik ilegal itu setelah dikonfirmasi wartawan.

"Adanya dugaan penjualan bayi, saya tidak tahu. Dan ada penangkapan di situ, saya baru tahu hari ini," kata Nurul saat ditemui di Kantor Lurah Tegal Sari II, Sabtu (20/9/2025).

Nurul menjelaskan, klinik tersebut sudah berdiri sejak lama, bahkan sebelum dirinya menjabat sebagai kepala lingkungan. Ia mengenal salah satu tenaga medis di sana, Bidan M. Br. Allagan, yang kini usahanya diteruskan oleh sang anak, Yuliana.

"Setahu saya, (Bidan) Allagan itu ibunya Yuliana. Sekarang memang usaha itu dijalankan oleh Yuliana karena ibunya sudah tua dan tidak bisa bekerja lagi," ujarnya.

Penggerebekan Polda Sumut sempat menggegerkan suasana tenang di gang sempit tersebut. Menurut informasi, kasus ini terungkap setelah polisi menerima laporan dari seorang pria yang diduga pasangan dari wanita yang melahirkan di klinik tersebut.

Salah seorang warga mengaku sering melihat perempuan muda keluar masuk klinik, meski tidak menyangka ada praktik perdagangan bayi di dalamnya.

"Memang sering perempuan muda keluar masuk klinik, Bang. Tapi kami nggak tahu lah mereka ngapain di dalam," kata seorang ibu paruh baya yang enggan disebutkan namanya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Polda Sumut masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh jaringan serta peran masing-masing pihak yang sudah diamankan.

Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, hanya sebatas membenarkan adanya penggerebekan namun tak memberikan kronologi detail. AKBP Siti juga tak memberikan jawaban saat ditanyai isu klinik tersebut dimiliki oleh keluarga Perwira Polda Sumut.

"Informasi pengungkapannya benar. Tetapi nanti akan disampaikan lebih rincinya," AKBP Siti Rohani Tampubolon, Jumat (19/9/2025).(trs/red)

Editor
: Salamudin Tandang
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru