Minggu, 05 Oktober 2025

Bersama Rakyat TNI Kuat!

Salamudin Tandang - Minggu, 05 Oktober 2025 11:57 WIB
Bersama Rakyat TNI Kuat!
salamuddin tandang
TNI sumringah bersama bocah yang berada di armada alutsista

Hari ini, Minggu 5 Oktober, 80 tahun yang lalu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbentuk. Diksi pembentukan ini disebutkan sebagai "Hari TNI" pada perhelatan yang digelar di Lapangan Merdeka Medan, Minggu, 5 Oktober 2025, meski pada kartu undangan , Spanduk dan baner-baner disebutkan "Peringatan HUT ke-80 TNI".

Dan seperti pada perayaan-perayaan sebelumnya, perhelatan ini juga dilakukan penganugerahan tanda kehormatan serta penyerahan piagam penghargaan kepada para prajurit berprestasi.

Dimeriahkan dengan defile pasukan serta parade alat utama sistem senjata (alutsista) yang menampilkan 70 unit kendaraan tempur dan peralatan modern dari tiga matra TNI.

Baca Juga:

Sebagai penutup rangkaian acara, Kodam I/Bukit Barisan menggelar Panggung Prajurit yang diisi dengan pemotongan nasi tumpeng oleh Kasdam I/Bukit Barisan.

Baca Juga:

Termasuk potongan tumpeng yang diberikan kepada prajurit berprestasi sebagai bentuk apresiasi, yakni Serda Tubeski Sirait dari Yonzipur 1/DD, Serda Ismalia Aleyda Putri dari Koderal I, dan Mayor Kes Dede Tari Kusrini dari Lanud Soewondo.

Seluruh Prajurit TNI pasti sangat bergembira dengan perayaan ini. Lebih dari itu, Hari TNI, tapi juga "Hari Raya Rakyat". Kenapa? Ada puluhan ribu rakyat Provinsi Sumatera Utara berkumpul di Lapangan Merdeka Medan. Jutaan rakyat Indonesia lainnya yang turut merasakan kemeriahan Hari TNI, baik yang dilaksanakan di Lapangan Monas Jakarta dan seluruh Provinsi lain di Indonesia. Ini sudah pastikan melebih jumlah anggota TNI itu sendiri.

Kenapa "Rakyat" begitu antusiasnya menyaksikan Hati TNI? Tentu saja kita harus kembali mengingat sejarah panjang berdirinya TNI itu sendiri.

TNI dibentuk melalui perjuangan bangsa Indonesia untuk mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dari ancaman Belanda yang ingin kembali berkuasa menjajah Indonesia melalui kekerasan senjata.

TNI pada awalnya merupakan organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Kemudian pada tanggal 5 Oktober 1945 menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), dan selanjutnya diubah kembali menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).

Pada masa mempertahankan kemerdekaan ini, banyak rakyat Indonesia membentuk laskar-laskar perjuangan sendiri, atau badan perjuangan rakyat. Usaha pemerintah Indonesia untuk menyempurnakan tentara kebangsaan terus berjalan, sambil bertempur dan berjuang untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa.

Nah, untuk mempersatukan dua kekuatan bersenjata, yaitu TRI sebagai tentara regular dan badan-badan perjuangan rakyat, maka pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI) secara resmi.

Meski sempat berubah lagi menjadi Angkatan Perang RIS (APRIS) pasca Konferensi Meja Bundar (KMB) pada Desember 1949. Indonesia saat itu berubah menjadi negara federasi dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS).

Hingga pada saat RIS dibubarkan pada 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negera kesatuan, sehingga APRIS berganti nama menjadi Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI).

Pada tahun 1962, dilakukan upaya penyatuan antara angkatan perang dengan kepolisian negara menjadi sebuah organisasi yang bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).

Penyatuan satu komando ini dilakukan dengan tujuan untuk mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi dalam melaksanakan perannya dan menjauhkan pengaruh dari kelompok politik tertentu.

Pada tahun 1998 terjadi perubahan situasi politik di Indonesia. Perubahan tersebut berpengaruh juga terhadap keberadaan ABRI. Pada tanggal 1 April 1999 TNI dan Polri secara resmi dipisah menjadi institusi yang berdiri sendiri. Sebutan ABRI sebagai tentara dikembalikan menjadi TNI, sehingga Panglima ABRI menjadi Panglima TNI.

Kata "Rakyat" melekat pada "Badan Keamanan" dan Tentara Keamanan. Selengkapnya menjadi "Badan Keamanan Rakyat" dan "Tentara Keamanan Rakyat". Ini artinya "Rakyat" lah yang menjadi cikal bakal keberadaan TNI kita.

Rakyat berperang memperjuangkan kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan, sekaligus mempertahankan kemerdekaan. Karenanya, "Rakyat" tidak bisa dipisahkan atau diceraberaikan dengan "TNI"!

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto yang dibacakan oleh Kasdam I/BB, disampaikan bahwa tema peringatan tahun ini, "TNI Prima – TNIRakyat – Indonesia Maju,"

Ini mencerminkan tekad TNI untuk terus menjadi kekuatan yang Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif dalam menjaga kedaulatan negara serta melindungi rakyat Indonesia.

"Laksanakan setiap tugas dengan ikhlas serta hindari segala bentuk tindakan melawan hukum dan hal-hal yang dapat merugikan rakyat. Tugas kita semata-mata untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara," pesan Panglima TNI.

Pada bagian lain,Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto menyampaikan apresiasi kepada rakyat Sumatera Utara atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini diberikan kepada TNI.

"Saya beserta seluruh keluarga besar TNI di wilayah Sumatera Utara menyampaikan penghargaan yang tulus kepada seluruh komponen bangsa dan rakyat yang senantiasa berdiri bersama TNI," ujarnya.

Diksi Rakyat dan TNI melekat sangat kuat sekali! Tau terpisah!

Lihat saja pada perhelatan Hati TNI pada, Minggu pagi tadi. TNI dari berbagai angkatan, baik itu Angkata Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara, usai melakukan parade alutsista, dengan sumringah mengangkat naik Rakyat ke armada TNI.

Rakyat pun riang gembira berdiri di atasnya sembari melambaikan tangan kepada seluruh Rakyat yang hadir dan TNI yang bersiaga di sana.

TNI sangat menyayangi Rakyat dan Rakyat sangat mencintai TNI! Bersama RakyatTNI Kuat! (Oleh Salamuddin Tandang)

Editor
: Salamudin Tandang
Tags
beritaTerkait
TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju
Gladi Bersih HUT TNI ke-80 di Lapangan Merdeka Medan, Atraksi dan Hiburan Rakyat Siap Meriahkan Acara
Syarat Jadi Prajurit TNI AD Diubah, Kini Usia Maksimal 24 Tahun dan Tinggi Minimal 158 Cm
16 Hari Kerja Plh Kepala Puskesmas Dolat Rayat dan Anak Buah Belum Tuntaskan LPJ
Meriahkan HUT ke-80 TNI, Warga Diajak Ramaikan Pesta Rakyat di Lapangan Merdeka
TNI dan Warga Nias Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak untuk Akses Sekolah
komentar
beritaTerbaru
Bersama Rakyat TNI Kuat!

Bersama Rakyat TNI Kuat!

Hari ini, Minggu 5 Oktober, 80 tahun yang lalu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) terbentuk. Diksi pembentukan ini disebutkan sebagai Hari

Medan 4 jam lalu