Jumat, 10 Oktober 2025

Wanita Medan Tertipu Rayuan Pengungsi Afghanistan : Harta Dikuras , Ditulari Penyakit

Administrator - Rabu, 08 Oktober 2025 17:24 WIB
Wanita Medan Tertipu Rayuan Pengungsi Afghanistan : Harta Dikuras , Ditulari Penyakit
ist
Gullam Abbas Alizada disangkakan mencari korban perempuan guna meraup keuntungan

POSMETRO MEDAN,Medan -Perilaku pengungsi asing asal Afganistan di kota Medan menuai sorotan. Mereka tidak hanya bekerja untuk nafkah, pengungsi asing juga memanfaatkan wajah gantengnya untuk meniup wanita dan kemudian meraup rupiah.

Dari hasil penelusuran wartawan, mereka berkeliaran di sekitar lingkungan warga lokal dan membaur seolah-olah mereka adalah warga lokal. Bahkan banyak diantara mereka yang bekerja di perusahaan swasta hingga menjadi driver taksi atau ojek online.

Yang lebih mengkhawatirkan, diantara mereka mencari wanita-wanita lokal untuk dipacari atau bahkan dinikahi.

Seperti pengakuan Jag, wanita warga Medan. Menurutnya, banyak pengungsi, terutama pengungsi dari Afghanistan, yang berkeliaran di Medan.

"Banyak pengungsi yang berkeliaran di Medan, bang",ungkapnya.

Ada pun yang bekerja, seperti jadi supir taksi atau ojek online atau bahkan jual beli kendaraan," ujarnya kepada wartawan, Rabu, 8 Oktober 2025.

Bahkan yang lebih parahnya, kata Jag, banyak dari mereka yang kerjanya menipu wanita- wanita Medan.

"Ini yang kualami ya, bang. Banyak dari pengungsi lelaki Afghanistan yang kerjanya merayu wanita-wanita lokal untuk dipacari atau bahkan dinikahi. Setelah hartanya dikuras, mereka dengan seenaknya meninggalkan wanita-wanita tersebut," ujarnya.

Jag mengakui, dia adalah satu diantara banyak wanita yang menjadi korban. Setelah tergoda dengan rayuan pengungsi Afghanistan, Gullam Abbas Alizada, melalui media sosial, Jag nekat menikah.

"Aku tergoda, bang. Entah kenapa, aku mau aja dinikahinya secara online. Agamaku ku korbankan. Hartaku kuberi dan semua buat dia. Bahkan sekarang, aku juga ditularkannya penyakit. Setelah itu, dengan seenaknya dia blokir dan hapus kontak yang mengakibatkan putus hubungan komunikasi ," terangnya.

Yang membuat hati Jag lebih miris, Rudenim, IoM dan UNHCR yang menjadi pengontrol para pengungsi seakan mendukung prilaku suaminya.

"Setelah aku ributi dengan mendatangi IoM dan UNHCR, eh malah suamiku sekarang dipindahkan ke pengungsian Sidoarjo Jawa Timur," ujarnya.

Jag menambahkan, dia rela mengutarakan semua ini tak lain agar jangan ada lagi wanita-wanita di Indonesia yang menjadi korban khusus nya warga Medan, terutama dalam penularan penyakit,imbaunya.(ATN)

Editor
: Salamudin Tandang
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru