Sabtu, 06 Desember 2025

Banjir Parah dalam Sejarah Medan, SDABMBK Ungkap Titik Paling Kritis

Administrator - Jumat, 05 Desember 2025 16:06 WIB
Banjir Parah dalam Sejarah Medan, SDABMBK Ungkap Titik Paling Kritis
Istimewa
Dampak banjir di Kota Medan, belum lama ini.

POSMETRO MEDAN,Medan -- Gelombang banjir yang melanda akhir 27-30 November 2025 jadi salah satu yang terparah dalam sejarah kota Medan. Tidak hanya volume air yang luar biasa besar, namun juga korban hingga kerusakan di sepanjang sungai yang menjadi jalur utama aliran banjir.

Kepala Dinas SDABMBK Kota Medan, Gibson Panjaitan mengungkapkan, tiga sungai utama, Sungai Belawan, Sungai Bedera, dan Sungai Deli menjadi titik paling kritis dalam peristiwa banjir kali ini.

Air ketiga Sungai yang membentang di antara ribuan rumah warga ini meluap. DAS tak mampu menahan luapan, sehingga merembes hebat ke pemukiman hingga ke jalan raya.

"Ini terparah, itu terparah banjir meluapkan Sungai Belawan, Sungai Bedera, Sungai Deli. Alirannya ke situ (Bedera) semua. Bedera dari arah Kodam Helvetia sampai Terjun Marelan memang parah," ujarnya.

Lanjut Gibson, data dari Balai Wilayah Sungai (BWS) mencatat, curah hujan pada 27–29 November 2025 mencapai 150 mm, padahal normalnya hanya sekitar 70 mm. Kondisi itu diperparah dengan berlangsung selama lebih tiga hari.

"Curah hujannya sangat tinggi, dua kali lipat dari normal dan terjadi berhari-hari. Dari arah gunung juga kiriman air besar. Luapannya bertemu di hilir, sehingga seluruh bantaran sungai ikut terdampak," ungkapnya.

DAS Pecah, 6–7 Titik Rusak Berat

Sejumlah DAS diketahui pecah, menyebabkan luapan semakin tak terkendali. SDABMBK dan BWS kini tengah menangani 6 hingga 7 titik kerusakan yang berada di jalur paling sering kena luapan, yaitu Sungai Deli dan Sungai Percut.

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru