Sabtu, 06 September 2025

Peternak KaPeDo Wujudkan Peternakan Unggul dan Ramah Lingkungan Berkat Pendampingan Tim PKM LPPM FP USU

Administrator - Kamis, 14 Agustus 2025 22:46 WIB
Peternak KaPeDo Wujudkan Peternakan Unggul dan Ramah Lingkungan Berkat Pendampingan Tim PKM LPPM FP USU
IST/SPC
Tim PKM LPPM FP USU foto bersama peternak KapeDo.

POSMETRO MEDAN,Deliserdang- Inovasi di bidang peternakan rakyat terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Salah satunya terlihat di Dusun 3, Desa Sei Glugur, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang.

Kelompok peternak KaPeDo di desa ini berhasil mengubah sistem peternakan konvensional mereka menjadi peternakan unggul berbasis pengolahan limbah dengan konsep ramah lingkungan.

Transformasi ini terwujud berkat program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (LPPM FP USU).

Baca Juga:

Kegiatan PKM ini dikoordinasi oleh Prof Dr Ir Yunilas, MP, bersama anggota tim pengabdian yaitu Dr Dra Elimasni, MSi, Mhd Adanan Purba, SPt, MSc, PhD, dan Muhamad Amran, SPt, MPt.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemandirian peternak dalam mengelola usahanya secara lebih efisien dan berkelanjutan, dengan memanfaatkan limbah pertanian dan peternakan sebagai sumber daya alternatif yang bernilai ekonomi.

Baca Juga:

Sebelum kegiatan dimulai, tim PKM melakukan observasi lapangan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan yang dihadapi peternak, seperti keterbatasan lahan untuk hijauan pakan, tingginya harga pakan komersial, serta belum optimalnya pemanfaatan limbah feses yang berpotensi mencemari lingkungan.

Berdasarkan hasil temuan tersebut, tim merancang pendekatan terpadu dengan memperkenalkan teknologi tepat guna, di antaranya teknologi fermentasi pakan berbasis limbah, pembuatan suplemen mineral blok plus, produksi biobriket dari feses ternak, serta pemanfaatan larutan mikroorganisme lokal (MOL) dan eco enzyme sebagai bioaktifator dalam proses fermentasi.

Melalui serangkaian pelatihan dan praktik langsung, para peternak diberi pemahaman serta keterampilan dalam membuat silase komplit. Silase komplit merupakan pakan fermentasi bernutrisi tinggi yang tahan lama dan efektif sebagai alternatif pakan saat musim kering atau ketika ketersediaan hijauan terbatas.

Pakan ini diolah dari limbah pertanian seperti batang jagung, jerami, dan daun-daun sisa panen, yang sebelumnya hanya dibuang atau dibakar. Dengan tambahan MOL sebagai pemacu fermentasi, silase yang dihasilkan lebih cepat jadi dan berkualitas tinggi.

Selain pakan, peternak juga diajarkan untuk membuat suplemen mineral blok plus. Produk ini berbeda dengan mineral blok biasa karena diperkaya dengan bahan herbal yang mengandung antioksidan.

Suplemen ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan mineral ternak, tetapi juga meningkatkan daya tahan tubuh, membantu pertumbuhan, dan mengurangi stres ternak, terutama saat transportasi.

Berdasarkan hasil penelitian tim pengabdian, suplemen ini terbukti mampu menurunkan tingkat stres pada domba secara signifikan selama proses pengangkutan.

Salah satu aspek inovatif lainnya adalah pelatihan pembuatan biobriket berbahan dasar feses ternak. Limbah feses yang sebelumnya menjadi sumber pencemaran kini diolah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan.

Proses pembuatannya mencakup pencampuran feses dengan arang kayu sebagai bahan baku tambahan dan tepung tapioka sebagai perekat.

Menurut Muhamad Amran, SPt, MPt, tingkat keberhasilan pembuatan biobriket sangat tergantung pada konsistensi larutan perekat. Jika terlalu encer atau terlalu kental, proses pengikatan bahan tidak akan maksimal.

Transformasi ini disambut positif oleh kelompok peternak KaPeDo yang diketuai oleh M. Rifa'i. Sebelumnya, kegiatan beternak hanya dianggap sebagai usaha sampingan atau tabungan.

Namun setelah pendampingan dari tim PKMUSU, kelompok ini mulai melihat peluang untuk menjadikan ternak sebagai usaha komersial yang berkelanjutan. Bahkan, beberapa peternak sudah mulai memproduksi silase, MOL, dan biobriket secara mandiri.

Surya, SPt, salah satu anggota KaPeDo, menyampaikan bahwa program ini adalah pengalaman pertama bagi desa mereka menerima kegiatan pengabdian langsung dari perguruan tinggi.

"Saya sangat antusias dan berharap pelatihan semacam ini bisa dilakukan secara berkelanjutan untuk memperkuat kapasitas peternak lokal," harap Surya.

Kegiatan ini turut melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian USU dalam pelaksanaannya, antara lain Fani Natasya Pratiwi, Jose Jonery Silangit, Sibtia Alfis Syahri, Taufikul Hafizh Bin Rahmad, Rheymita Zalfa Afiyah, dan Anjeli Wardah Sitanggang. Kehadiran mahasiswa tidak hanya memperlancar jalannya pelatihan, tetapi juga memberikan ruang praktik nyata bagi mereka untuk menerapkan ilmu di masyarakat.

Koordinator kegiatan, Prof Dr Ir Yunilas, MP, menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini bukan hanya meningkatkan pendapatan peternak, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan dan efisiensi sumber daya melalui pendekatan zero waste.

"Saya juga berharap kegiatan semacam ini dapat diperluas ke desa-desa lain di Sumatera Utara, sehingga dampaknya bisa dirasakan secara lebih luas," harap Prof Dr Ir Yunilas, MP.

Atas terselenggaranya kegiatan ini, Tim PKM LPPM FP USU dan kelompok KaPeDo menyampaikan terima kasih kepada Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof Dr Muryanto Amin, SSos, MSi, serta Ketua LPPM USU, Prof Dr Tulus, Vor.Dipl.Math., MSi, PhD, atas dukungan penuh serta bantuan alat yang sangat membantu kelancaran program. (spc)

Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
Silwa Kumar:  KPK Jangan Takut Tetapkan Rektor USU Tersangka
Urgent! 2,5 Miliar Pengguna Gmail Wajib Ganti Password
USU Alihkan Perkuliahan ke Daring untuk Antisipasi Gelombang Aksi Unjuk Rasa
BEM USU Apresiasi Kapolda Sumut Atas Pembebasan Mahasiswa, Tegaskan Perjuangan Belum Usai
Pemkab Deliserdang Belum Salurkan Bantuan kepada Korban Angin Puting Beliung
Aksi Pencurian Sepeda Lipat di Perumahan Alam Patumbak Permai Terekam CCTV
komentar
beritaTerbaru