Jumat, 05 September 2025

Jejak Teh, Raja, dan Persatuan Simalungun

Administrator - Jumat, 05 September 2025 01:57 WIB
Jejak Teh, Raja, dan Persatuan Simalungun
IST
Raja Sang Naualuh Damanik.

POSMETRO MEDAN,Medan – Kabut tipis yang menyelimuti Sidamanik bukan sekadar embun pagi. Ia ibarat tirai yang menyimpan kisah panjang: cerita kebun teh yang tumbuh sebagai saksi sejarah sekaligus pesan persatuan yang diwariskan para raja Simalungun.

Dalam peringatan Hari Jadi ke-154 Kota Pematangsiantar, gema pesan itu kembali teringat. Dari tanah pengasingannya di Bengkalis, RajaSang Naualuh Damanik pernah menitipkan pesan terakhir: "Bersatulah rakyat Simalungun." Seruan itu kini seakan menyatukan masa lalu dan masa kini dalam satu napas kebersamaan.

Sidamanik: Teh dan Ingatan Kolektif

Baca Juga:

Bagi masyarakat Simalungun, Sidamanik bukan sekadar hamparan hijau. Ia adalah pusaka yang melahirkan identitas. Setiap pucuk teh yang dipetik menyimpan serpihan kisah tentang keringat petani, harmoni alam, dan kebersamaan yang membentuk wajah kampung.

Sejak masa kolonial hingga hari ini, kebun teh Sidamanik menjadi ruang hidup: tempat orang tua bercerita, anak-anak berlari, hingga generasi muda belajar mengenal tanah leluhurnya.

Baca Juga:

Raja Sang Naualuh: Dari Siantar ke Bengkalis

RajaSang Naualuh Damanik, penguasa ke-14 Kerajaan Siantar, dikenal sebagai simbol perlawanan sekaligus pemersatu rakyat. Pada 1908 ia diasingkan ke Bengkalis. Namun, di tanah jauh itu pun ia tetap menyuarakan pesan abadi: rakyat Simalungun harus bersatu.

Pesan itu kembali dihidupkan pemerintah kota melalui ziarah ke makam Sang Naualuh. Bukan sekadar ritual, tetapi upaya merajut ingatan bersama bahwa persatuan adalah warisan paling berharga.

Siantar dalam Jejak Sejarah

Hari Jadi Kota Pematangsiantar yang diperingati setiap 24 April dipilih bertepatan dengan tanggal lahir Sang Naualuh. Pilihan ini bukan kebetulan, melainkan penegasan bahwa denyut kota lahir dari darah, air mata, dan kebijaksanaan seorang raja yang mendambakan persatuan rakyatnya.

Editor
: Administrator
Tags
beritaTerkait
Jejak Kerajaan Simalungun, Dari Legenda Damanik hingga Raja Namartuah
Polres Simalungun Bersama Jajaran Polsek Bosar Maligas Wujudkan Pelayanan Humanis
Wali Kota Medan Rico Waas: Semoga Tarung Derajat Makin Berkembang dan Dicintai
Korban Tabrak Lari di Dolok Kahean, Satlantas Imbau Warga Mengenali
Tinjau Pembangunan Jalan Dolok Merangir, Darma Putra Rangkuti: Harus Diselesaikan Dengan Baik
Sejarah dan Kearifan Kebun Teh Bah Butong Sidamanik, Akar dan Nilai yang Menghidupi Perkebunan
komentar
beritaTerbaru