Selasa, 01 Juli 2025

Sadisnya Wanda Pembunuh Berantai, Cincang Tubuh Korbannya Jadi 10 Bagian Siang Bolong

Administrator - Jumat, 20 Juni 2025 13:46 WIB
Sadisnya Wanda Pembunuh Berantai, Cincang Tubuh Korbannya Jadi 10 Bagian Siang Bolong
Istimewa.
Pelaku dan tiga wanita korban Wanda, pembunuhan berantai di Padang Pariaman. Ternyata ketiga gadis ini berteman.

POSMETRO MEDAN,Padang - Polisi akhirnya bisa mengungkap kasus pembunuhan disertai mutilasi di Padang Pariaman. Aksi tersebut dilakukan SJ alias Wanda (25) yang membunuh dan memutilasi tiga korbannya dengan begitu sadis.

Terkuak, Wanda memutilasi tubuh korbannya menjadi 10 bagian. Selanjutnya ia membuang potongan tubuh korbannya di dua tempat berbeda. Wanda mencincang bagian tubuh korbannya dengan parang dalam kebun di siang bolong.

Perbuatan keji itu ia lakukan atas dasar utang piutang antara kedua belah pihak yang tidak terpenuhi dalam waktu yang disepakati.

Baca Juga:

Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, S.I.K., M.Si, mengatakan, semua tindakan pelaku didukung oleh barang bukti yang dikumpulkan oleh pihaknya, hingga saat ini.

"Baik parang, kendaraan yang digunakan pelaku dan helm pelaku serta korban menjadi sejumlah barang bukti yang sudah kami amankan," ujarnya.

Dalam keterangan pelaku berinisial SJ (25), perbuatan ini ia lakukan, sekira pukul 15.30 WIB. Perbuatan itu ia mulai dengan menyekap korban hingga tak sadarkan diri, lalu memotong-motong bagian tubuhnya sebanyak 10 bagian.

Kapolres menyebut 10 bagian itu terdiri dari sepasang kaki, sepasang paha, sepasang tangan, sepasang lengan dan satu potongan badan serta kepala.

Total dari 10 potongan anggota tubuh itu, dibuang di aliran Sungai Batang Anai oleh pelaku secara terpisah.

"Tujuan pelaku kami duga memang untuk menghilangkan jejak, sehingga dibuang secara terpisah," ujar Kapolres.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman Iptu AA Reggy mengatakan, ketiga jasad korban itu sudah berhasil ditemukan oleh pihaknya.

Dua jasad lainnya ditemukan pihaknya siang ini, setelah melakukan penggalian sumur tua yang berada di rumah pelaku.

"Penggalian kami lakukan setelah mendapat petunjuk dari pelaku, melalui hasil pemeriksaan saat mengamankannya, Kamis (19/6/2025) dini hari," ujarnya.

Penggalian jasad dua korban yang dibunuh 1,5 tahun silam tersebut, ditemui dalam kondisi tinggal tulang menulang.

Kondisi tulang menulang tersebut juga berserakan, tidak lagi utuh dalam satu bagian.

Hanya saja, pihaknya bisa memastikan bahwa jumlah kasad yang dikuburkan pelaku berjumlah dua orang dari hasil temuan dua tengkorak di dalam sumur tersebut.

Kasat menyebut, sumur tersebut berada di dalam rumah pelaku, hanya saja sudah lama tidak berfungsi saat pihak keluarga beralih ke air PDAM.

"Untuk menghilangkan bau, jasad korban dalam sumur itu ditutupi dengan tanah, padir dan barang-barang tidak terpakai," ujarnya.

Kedua jasad tersebut sudah dievakuasi pihaknya dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi.

Pengakuan Wanda yang mutilasi 3 perempuan di kawasan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Wanda menuding Dedek ajari Siska selingkuh hingga terkuak utang Rp3,5 juta.

Hal itu terkuak saat Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir menanyai Wanda. Faisol Amir dibuat tak habis fikir dengan perbuatan sadis SJ alias Wanda, pelaku pembunuhan berantai.

AKBP Ahmad Faisol Amir, bertatap muka secara langsung dengan pelaku dan melakukan interogasi demi membuka tabir kasus pembunuhan tersebut.

Perwira Polisi ini bahkan sempat terdiam mendengar pengakuan pelaku yang didasari karena masalah asmara.

"Wanda kenapa kamu bunuh, gampang sekali bunuh orang, ya, sekarang kita cek aja," ujar AKBP Ahmad Faisol Amir kepada tersangka, dilansir dari facebook Hendri Mob Dtt, Kamis, (19/6/2025).

Diketahui, pembunuhan ini dilakukan Wanda dalam kurun waktu 1.5 tahun belakang.

Wanda nekat membunuh tiga wanita, yakni Septia Adinda (23), dan dua lainnya yang dibunuh sejak tahun lalu, Siska Oktavia (23), dan Adek Agustina alias Dedek (24).

Wanda mengaku kesal terhadap Dedek lantaran korban mengajari kekasihnya, Siska selingkuh darinya saat tengah KKN (Kuliah Kerja Nyata).

"Dedek ngajari Siska selingkuh si Dedek ini, udah saya lihat chatnya," ungkap pelaku Wanda.

"Jadi si Siska ini pacar kamu, Siska selingkuh kamu bunuh lah Siska ini, kenapa bunuh Dedek," ujar Kapolres kemudian dibenarkan oleh pelaku.

"(Bunuh Dedek) karena Dedek ngajari selingkuh pas KKN," kata Wanda.

Kedua korban ini sebelumnya dilaporkan hilang, menjadi bagian dari misteri yang kini mulai terkuak. Wanda sempat membuat skenario dirinya menjadi orang pertama yang melaporkan Siska hilang tahun lalu.

"Saya bawa (korban) ke Lebak saya rebahin saya buang sendalnya, dan pulang," kata Wanda.

"Udah meninggal itu?" tanya Kapolres.

"Udah pak," ujar Wanda.

AKBP Ahmad Faisol Amir sempat terdiam mendengar pernyataan sadis dari pelaku. Kapolres geram lantaran pelaku begitu mudah menghilangkan nyawa seseorang dengan begitu sadis.

Kedua korban dikubur di dalam sumur tua di bagian belakang rumah pelaku di Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Terpisah, Faisol mengatakan perbuatan tersangka ini sudah tergolong dalam perbuatan pembunuhan berantai.

"Sudah tiga korban yang menjadi sasaran pembunuhan. Kasus ini sudah masuk kategori pembunuhan berantai," ujar Kapolres, dilansir dari Tribunpadang.com.

Berdasarkan hasil pengungkapan pihaknya, pembunuhan ini dilakukan korban dalam kurun waktu 1.5 tahun belakang.

Pembunuhan pertama dilakukan korban sekira satu tahun yang lalu, pada dua orang korban yang jasadnya sudah dievakuasi oleh Polres Padang Pariaman.

Tidak hanya dua nyawa yang sudah dihilangkan pelaku, empat hari lalu Minggu (15/6/2025), pelaku juga memutilasi korban Septia Adinda.

Total sudah tiga nyawa yang direnggut oleh aksi keji pelaku, dengan cara dan motif yang berbeda.

"Kami masih dalami apakah perbuatan ini dilakukan sendiri atau melibatkan pelaku lain," ujar Kapolres.

Selain jumlah pelaku, pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan intensif guna memastikan motif dan cara pelaku menjalankan aksinya.

SJ alias Wanda, dengan dingin, menceritakan bagaimana ia menyekap korban, membawanya ke sebuah kebun, lalu memotong tubuh Septia Adinda menjadi sepuluh bagian sebelum membuangnya sepanjang aliran sungai.

Faisol Amir, mengungkapkan bahwa motif mutilasi yang terjadi di Batang Anai, Padangpariaman, Sumatera Barat akibat masalah utang piutang.

Kapolres menerangkan bahwa masalah utang piutang ini bermula saat korban meminjam uang pada pelaku.

Besaran pinjaman itu sebanyak Rp3.5 juta, melalui pinjaman sebesar itu korban berjanji akan mengembalikan dengan waktu yang ditentukan.

"Namun sampai waktu yang ditentukan, bahkan sudah memasuki tenggang waktu korban tidak kunjung mengembalikan uang tersebut," ujar Kapolres, Kamis (19/6/2025).

Akibatnya, pelaku mengambil langkah gegabah dengan menyekap korban. Di jembatan tersebut pelaku memotong tubuh korban sebanyak 10 bagian dan membuangnya ke aliran sungai secara terpisah.

"Penyidikan masih dilakukan secara intensif, informasi sementara seperti itu," ujar Kapolres.

(wan/tribun)

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
Korban Mutilasi Pembunuhan Berantai di Sumbar Sempat Singgung Soal Kematian
Terungkap! Pelaku Pembunuhan Berantai di Padang Pariaman Adalah Pacar Korban, Keluarga Tak Curiga
komentar
beritaTerbaru