Sabtu, 06 September 2025

Mengenal Labia, Bagian Penting dari Organ Reproduksi Perempuan yang Masih Sering Disalahpahami

Administrator - Rabu, 09 Juli 2025 11:22 WIB
Mengenal Labia, Bagian Penting dari Organ Reproduksi Perempuan yang Masih Sering Disalahpahami
dr tahery
Grafis Labia

POSMETRO MEDAN,Jakarta – Banyak orang masih belum memahami secara utuh anatomi organ reproduksi perempuan, khususnya bagian yang dikenal sebagai labia.

Padahal, labia merupakan salah satu bagian penting dari vulva—organ kelamin luar perempuan—yang berperan dalam perlindungan dan fungsi reproduksi.

Secara umum, labia terdiri dari dua bagian, yaitu labia majora (bibir besar) dan labia minora (bibir kecil). Labia majora adalah bagian luar yang lebih besar, biasanya ditumbuhi rambut kemaluan saat masa pubertas, dan berfungsi melindungi bagian dalam vulva.

Baca Juga:

Sementara itu, labia minora adalah lipatan kulit yang lebih kecil dan berada di dalam labia majora, mengelilingi klitoris dan lubang vagina.

Meski memiliki fungsi biologis yang jelas, labia kerap menjadi objek stigma dan ketidaktahuan. Banyak perempuan muda yang merasa tidak percaya diri karena bentuk atau warna labia mereka dianggap "tidak normal".

Baca Juga:

Padahal, menurut para ahli, bentuk dan ukuran labia sangat bervariasi dan semuanya merupakan bagian dari keberagaman tubuh manusia yang alami.

"Setiap perempuan memiliki bentuk labia yang unik. Tidak ada standar kecantikan khusus yang menentukan mana yang 'normal' atau 'ideal'. Semua bentuk labia adalah sehat selama tidak menimbulkan rasa sakit atau gangguan medis," jelas dr. Maya Rachmawati, seorang dokter spesialis kandungan.

Kesadaran akan pentingnya edukasi anatomi tubuh perempuan juga didorong oleh berbagai lembaga kesehatan. Pengenalan bagian tubuh seperti labia sejak dini di lingkungan pendidikan dan keluarga dinilai penting untuk membangun pemahaman diri, menghindari misinformasi, serta mencegah diskriminasi terhadap tubuh perempuan.

Pakar kesehatan juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh iklan atau standar kecantikan yang mendorong prosedur estetika pada area genital tanpa indikasi medis. "Selama tidak ada masalah medis, tidak perlu ada tindakan yang mengubah bentuk labia," tambah dr. Maya.

Dengan semakin terbukanya informasi, diharapkan stigma dan rasa malu terhadap anatomi tubuh perempuan, termasuk labia, dapat berkurang. Memberikan ruang dialog yang sehat dan edukatif bisa menjadi langkah penting menuju pemahaman tubuh yang lebih positif dan penuh penerimaan.

Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
DWP Sergai Gelar Seminar, Dorong Perempuan Lebih Mandiri dan Berdaya
Bupati Sergai Dampingi Gubsu, Luncurkan Program CKG untuk Anak Sekolah
Laga Sunyi Melawan Stunting: Jejak Perjuangan dari Medan hingga Hanoi
Semarak HUT RI, Pemkab Sergai Gelar Senam Kebugaran, Ajak Warga Cek Kesehatan Gratis
Kemenag Sumut Ingatkan Satuan Pendidikan Sukseskan PKG
Masyarakat Keluhkan Layanan Buruk RS dan Puskesmas, BPJS Kesehatan Ancam Evaluasi Kontrak
komentar
beritaTerbaru