
Begini Kronologis Pengemudi Mobil Diamuk Massa Usai Diteriaki Maling
Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita membeber peristiwa mobil Daihatsu Sigra dirusak warga di depan toko ponsel PS Store.
Medan 44 menit laluPOSMETRO MEDAN,Medan – Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah, Dr. KRT. H. Hardi Mulyono K. Surbakti, SE., M.AP, menyoroti perjalanan karier Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Provinsi Sumatera Utara, Topan Obaja Ginting, yang ditangkap KPK, kemarin malam.
Hardi Mulyono menilai karier Topan tidak lepas dari kepercayaan penuh Wali Kota Medan sekaligus Gubernur Sumatera Utara terpilih, Bobby Nasution.
Dalam keterangannya, Hardi menyebut bahwa sejak Topan diangkat sebagai Camat, Pj Sekda Kota Medan hingga menjabat sebagai Kadis PU Provinsi Sumatera Utara, kepercayaan Bobby Nasution menjadi faktor kunci dalam peningkatan karier tersebut.
Baca Juga:
"Melihat sejarah perjalanan karier Topan Ginting, sangat mustahil jika dikatakan bahwa peningkatan kariernya bukan karena kepercayaan penuh dari Bobby Nasution. Karena Bobby percaya dengan 'cara main' Topan, maka setelah terpilih sebagai Gubernur Sumut, ia merasa perlu menarik Topan dari Medan ke provinsi," ujar Hardi, Sabtu (29/6/2025).
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa dalam sistem kerja yang sarat loyalitas tersebut, Topan Ginting diyakini tidak bekerja semata-mata untuk kepentingan pribadi. Menurutnya, sebagai orang kepercayaan, Topan kemungkinan memiliki kewajiban-kewajiban tertentu terhadap atasannya.
Baca Juga:
"Sebagai 'anak main' tentu ada kewajiban-kewajiban kepada atasannya. Di sinilah perlunya keberanian KPK mengusutnya hingga tuntas kemana saja mengalir uang korupsi itu," kata Hardi.
"Di sinilah pentingnya keberanian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut hingga tuntas aliran dana korupsi. Masyarakat Sumut saat ini sangat menantikan langkah tegas KPK dalam membongkar siapa saja yang terlibat di balik kasus ini," lanjutnya.
Hardi juga mendesak agar KPK memeriksa sumber kekayaan Bobby Nasution secara terbuka. Ia menegaskan bahwa tidak ada alasan untuk takut, sebab publik yakin Presiden Prabowo Subianto tidak akan melindungi siapapun yang terlibat, termasuk jika itu adalah menantu Presiden Joko Widodo.
"KPK tak perlu ragu untuk memeriksa kekayaan Bobby. Rakyat percaya bahwa Presiden Prabowo tidak akan melindungi siapapun yang terbukti bersalah, sekalipun Bobby masih menjadi bagian dari keluarga Presiden Jokowi," tegasnya.(Red/Kif)
Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita membeber peristiwa mobil Daihatsu Sigra dirusak warga di depan toko ponsel PS Store.
Medan 44 menit laluKeluhan pegawai Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sumatera Utara semakin mengemuka. Selain sering terlambat, besaran gaji kecil.
Medan 58 menit laluPosmetro Medan, Medan Keluarga besar Satgas Dewan Pimpinan Daerah( DPD) Ikatan Pemuda Karya( IPK) Sumut, menyampaikan ucapan selamat Har
Medan 2 jam laluBupati Langkat H. Syah Afandin, SH, melalui Sekretaris Daerah Langkat Amril, S.Sos, M.AP, menghadiri kegiatan "Bhayangkara Sport Day".
Sumut 3 jam laluHasil ini tentu sangat baik untuk Marquez. Rider Ducati Lenovo Team itu padahal memulai start dari posisi keempat atau di baris kedua.
Sport 4 jam laluTim dari Polres Binjai bersama tim gabungan dari POM TNI AD, BNN, dan Satpol PP Binjai menggelar razia ke tempat hiburan malam
Sumut 4 jam laluBobby malah menjelaskan, bukan hanya Topan yang dibawa dari Pemko ke Pemprov Sumut.
Sumut 5 jam laluGubernur Sumut Bobby Nasution tak banyak berkomentar. Ia menyerahkan hal itu (follow the money) ke KPK.
Sumut 5 jam laluDalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke 79, Polres Langkat menggelar Bhayangkara Sport Day (BSD) bersama masyarakat di depan Panggung.
Sumut 8 jam laluDewan Pimpinan Daerah (DPD) Satgas Grib Jaya Sumut bersama Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Satgas Grib Jaya Langkat menyalurkan bantuan sosial.
Sumut 9 jam lalu