Senin, 30 Juni 2025

Pegawai Dinas Ketapang Sumut Mengeluh: Sudahlah Gaji Kecil Telat Pula, BKD Lempar Tanggung Jawab ke OPD

Administrator - Senin, 30 Juni 2025 18:26 WIB
Pegawai Dinas Ketapang Sumut Mengeluh: Sudahlah Gaji Kecil Telat Pula, BKD Lempar Tanggung Jawab ke OPD
Reza
Kantor Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sumatera Utara.

POSMETRO MEDAN, Medan— Keluhan pegawai Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sumatera Utara semakin mengemuka. Selain sering terlambat, besaran gaji yang diterima juga dinilai tidak sepadan dengan beban kerja yang mereka tanggung, terutama dalam mendukung program swasembada pangan di wilayah tersebut.

Saat dikonfirmasi, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumut enggan memberikan komentar langsung dan mengarahkan awak media kepada Husein, salah satu staf BKD yang menangani bidang pemberhentian pegawai.

"Semua mekanisme penggajian menjadi wewenang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) masing-masing. Kami di BKD tidak terlibat langsung dalam penetapan maupun pencairan anggaran gaji mereka," jelas Husein.

Baca Juga:

Lebih lanjut, Husein memberikan pandangan pribadinya mengenai kondisi tersebut. Ia menilai bahwa lebih baik mengurangi jumlah pegawai daripada mempertahankan banyak orang dengan gaji yang kecil.

"Daripada mempekerjakan banyak orang tapi digaji kecil, lebih baik dikurangi jumlahnya, lalu gaji yang ada diberikan lebih layak kepada mereka yang benar-benar bekerja," ucapnya.

Baca Juga:

Pernyataan tersebut memicu reaksi beragam dari pegawai Dinas Ketapang yang merasa peran mereka sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Dengan tuntutan kerja yang tinggi—mulai dari pendampingan petani, distribusi pangan, hingga pemantauan harga komoditas—mereka menilai gaji yang minim tidak mencerminkan penghargaan yang layak.

"Swasembada pangan bukan bisa dicapai hanya dengan semangat. Kami membutuhkan dukungan nyata, salah satunya melalui gaji yang layak dan dibayarkan tepat waktu," keluh seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya.

Situasi ini mengindikasikan adanya persoalan serius dalam tata kelola sumber daya manusia dan penganggaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut. Diperlukan transparansi dan evaluasi menyeluruh agar program ketahanan pangan tidak hanya menjadi slogan, tetapi juga didukung oleh sistem kerja yang adil dan profesional. (Rez)

Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
Gaji Honorer Dinas Ketahanan Pangan Sumut Belum Dibayar, Ini Kata Kepala Sub Bagian Umum...
Duh! Gaji 130 Honorer di Dinas Ketahanan Pangan Hortikultura Sumut Belum Dibayarkan
Bupati Syah Afandin Lantik 1.247 Orang PPPK, Perkuat Pelayanan Publik Langkat
Naikkan Gaji Hakim 280 Persen, Prabowo: Saya Kaget 18 Tahun Tak Naik
4 Bulan Belum Gajian, Pemko Binjai Terlantarkan Nasib 22 Honorer Satpol PP
Profil Fajri Akbar, Anggota DPRD Sumut yang Dilaporkan Hamili Pegawai Bank
komentar
beritaTerbaru