
Diduga Korban Pembunuhan, Wartawan di Medan Tewas di Kamar Mandi Kosnya
POSMETRO MEDAN, MEDAN Nico Saragih (38), wartawan salah satu media online di Kota Medan, ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kosnya di
Peristiwa 3 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan-Ada-ada saja permintaan warga kepada Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, sepanjang pelayanan kepemimpinannya dalam bentuk kegiatan "Gotong Royong dan Sapa Warga" yang dilakukan sekali seminggu secara bergilir dari satu kelurahan ke kelurahan lainnya.
Di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Selayang, Sabtu (23/8/2025), Rico terpana mendengar seorang Ibu yang meminta rumah miliknya dirubuhkan saja. "Tolong dirubuhkan saja rumah kami, Pak Wali!" ujar Bu Ngadisah yang disambut tepuk tangan meriah warga lainnya.
Apakah Bu Ngadisah merelakan rumahnya dirubuhkan lantaran tidak mampu lagi membayar pajak bumi dan bangunan? Oh, ternyata bukan!
Baca Juga:
Ceritanya begini. Ketika diberikan kesempatan berbicara pada termin kedua, seorang warga senior, Pak Saimin, mengeluhkan maraknya narkoba di lingkungannya.
Anak-anak muda menjadi korban. Mereka biasanya melakukan kegiatan terlarang itu di rumah-rumah kosong, atau tempat-tempat hiburan yang suaranya berisik sampai lewat tengah malam.
Baca Juga:
"Tolong Pak Wali, diperlukan tindakan tegas kepada orang-orang ini, karena dampaknya sangat meresahkan. Karena kecanduan, mereka jadi maling. Apapun yang kita tanam sekarang hilang," kata Pak Saimin.
Merespon permintaan itu, Rico bertanya, siapakah pemilik rumah kosong tersebut. Dengan polos, Pak Saimin langsung menunjuk seseorang, "Itu ada orangnya, Pak!"
Semua mata serentak tertuju pada seorang Ibu berkerudung, berusia lewat separuh baya. Rico langsung bertanya, apakah rumah itu memang miliknya. Bu Ngadisah berdiri dan mengangguk cepat.
"Iya Pak Wali, itu rumah kami, warisan orang tua. Saat ini memang kosong. Kalau bisa, tolong dirubuhkan saja rumah kami itu, Pak!" balasnya disambut ketawa hadirin karena merasa lucu ada yang meminta rumahnya sendiri dirubuhkan.
Walikota muda kelahiran 5 Juli 1986 itu pun tidak dapat menahan senyum. Dengan emosi yang tenang, dia menyampaikan bahwa Pemko Medan bisa saja memberikan bantuan tenaga dan peralatan untuk tujuan merubuhkan rumah tersebut.
"Tetapi demi kejelasan status dan ketertiban hukum, harus diperiksa lebih dahulu apakah rumah Ibu telah diwariskan dengan semestinya, dan apakah para penerima warisnya sudah sah secara hukum. Lagipula,, merubuhkan rumah bukanlah solusi terbaik untuk melawan narkoba. Dia harus diputus dari sumbernya. Kalau tidak, mereka tetap akan menemukan tempat baru untuk melakukan kegiatan terlarang itu," papar Walikota Medan ke-19 itu sambil melirik nakal ke arah Pak Kapolsek di sebelah kanannya.Perwira polisi itu cepat-cepat mengangguk.
Dalam kesempatan sesi tanya jawab langsung tersebut, terlihat Rico tekun sekali mencatat detail permasalahan yang diaampaikan, mulai dari lokasi, keperluan, nama warga, dan persoalan pokok yang dihadapi.
Ketika menjawab warga, dia mengurainya ulang, menyebut nama-nama tempat yang dimaksudkan, dan menyapa si penanya dengan namanya secara akrab.
Komunikasi ini membuat dialog menjadi sangat cair dan lebih informal. Walikota berusia 39 tahun yang memboyong seluruh pimpinan OPD-nya itu langsung berjanji menyelesaikan masalah-masalah yang dapat diatasi dengan cepat. Dan berjanji pula untuk memproses permintaan yang memerlukan tahapan verifikasi.
Warga yang berkumpul di pelataran Kantor Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Selayang, menjadi tidak sungkan-sungkan untuk menyampaikan berbagai permohonan, mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, bantuan sosial, perbaikan infrastruktur gang, penyakit sosial, hingga urusan kuburan.
Ketika seorang bilal mayit perempuan mengajukan permohonan kelengkapan "safety" untuk mengurus dan memandikan mayat, Rico 'menyerah' dengan mengkonfirmasi bahwa biaya itu tidak ditampung dalam anggaran pemerintah kota.
"Biasanya keperluan itu ditanggung mandiri oleh keluarga. Tapi honor bantuan kepada bilal mayit telah sampai kepada Ibu kan?" katanya.
"Sampai, Pak Wali," sahut Ibu bilal mayit.
Hanya sedikit yang tahu, bahwa diam-diam setelah itu Rico ternyata menemui sang bilal dan menyelipkan sejumlah uang yang lebih dari cukup untuk permintaan tersebut.
Pesannya adalah, agar dana itu bisa dimanfaatkan untuk belanja keperluan 'safety' memandikan mayit. Dan tidak pula banyak yang tahu, itu adalah uang pribadi dari saku Rico sendiri.
Pada saat acara sarapan lesehan bersama dengan menu nasi uduk dan pisang goreng pulut di lantai Masjid Al Ikhlas Kelurahan Tanjung Sari, Rico selintas mengisahkan proses pemakaman almarhum Ayahnya, Johnny Waas.
"Ayah saya adalah korban Covid-19. Jasad beliau dimasukkan ke dalam kantong jenazah bersama puluhan jasad lain yang meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Jakarta. Kami tidak diberikan kesempatan untuk mengantarnya ke peristirahatan terakhir. Ayah dimakamkan tanpa seorang keluarga pun menyertainya," tutur mantan disainer itu dengan raut sedih.
Kegiatan rutin mingguan Gotong Royong dan Sapa Warga adalah perwujudan dari janji kampanye Rico Waas bersama wakilnya Zakiyuddin Harahap. Pada awalnya suami dari Airin Waas ini bermaksud menerima wargamya di Balaikota. Tetapi setelah ia pertimbangkan ulang, pemimpinlah seharusnya yang menemui wargamya.
"Selain itu, kunjungan langsung ke warga akan memberikan kesempatan kepada saya untuk mendengar masalah dan keperluan warga secara lebih jujur, dan saya sendiri bisa melihat langsung kondisinya di lapangan," tutur politisi muda yang baru menjabat Walikota Medan sejak 20 Februari 2025 ini.
Sejak program ini dimulai, kegiatan di Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Selayang Medan, adalah Gotong Royong dan Sapa Warga yang ke-8 kalinya. Kegiatan ini akan terus berlanjut setiap Sabtu, dimana Rico Waas, seorang ayah dari satu anak ini akan selalu ditemukan berkeringat di tengah-tengah wargamya dalam aksi gotong royong membangun dan membersihkan lingkungan, serta mendengar langsung masalah-masalah warganya. (Tikwan Raya Siregar)
POSMETRO MEDAN, MEDAN Nico Saragih (38), wartawan salah satu media online di Kota Medan, ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kosnya di
Peristiwa 3 jam laluPeristiwa memilukan dan menyayat hati terjadi di rumah kontrakan yang terletak di Kampung Cae, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran.
Peristiwa 5 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menegaskan peran pemuda sebagai garda terdepan dalam menjaga kondusifitas
Medan 6 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Harian Posmetro Medan da Polda Sumatera Utara menggelar aksi sosial dengan membagikan paket bantuan kepada puluhan
Berita 6 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Wujud kepedulian kepada masyarakat terus ditunjukkan oleh Satuan Brimob Polda Sumatera Utara melalui kegiatan sosi
Medan 6 jam laluBurung Peliharaan Istri Wakil Wali Kota Pematang Siantar Dicuri, Herlina Sampaikan Kekecewaan
Sumut 6 jam laluDirektorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap seorang pria berinisial IS (35), pemilik akun TikTok HS02775.
Nasional 7 jam laluPOSMETRO MEDAN, TEBING TINGGI Semangat kepedulian terus berkobar dari Batalyon B Satuan Brimob Polda Sumatera Utara. Lewat program Jum
Sumut 7 jam laluKapolres Asahan AKBP Revi Nurvelani bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan di Kantor MUI.
Sumut 7 jam laluKadisnaker Sumut Yuliana Siregar Perkenalkan Diri, Serikat Pekerja Harapkan Aksi Nyata.
Medan 7 jam lalu