Sabtu, 27 September 2025

USU–Kesbangpol Sumut Perkuat Kolaborasi untuk Optimalisasi Program “Desa Bersinar

Administrator - Jumat, 26 September 2025 22:59 WIB
USU–Kesbangpol Sumut Perkuat Kolaborasi untuk Optimalisasi Program “Desa Bersinar
Ist
PkM USU latih IPWL, dorong lima pilar kampus bersih narkoba, dan susun rencana aksi lintas pihak .

POSMETRO MEDAN -Medan, Universitas Sumatera Utara (USU) berkolaborasi dengan

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara

menyelenggarakan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) bertajuk "Penguatan

Kemitraan dan Kolaborasi antara Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah dalam Upaya Optimalisasi Desa Bersinar (Bersih Narkoba) Sumut." Kegiatan yang berlangsung di Aula

Nusantara, Jumat (26/9/2025).

Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara, ini melibatkan pimpinan perguruan tinggi, pemerintah daerah, serta perwakilan IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor) LRPPN, Bantara, dan Titian Harapan.

Kegiatan dipimpin oleh Dr. Muhammad Arifin Nasution, S.Sos., M.SP (Ketua Tim PkM sekaligus Wakil Rektor II USU) bersama anggota Nana Dyki Dirbawanto, S.E., M.A.B dan Dr. Maulana Andinata Dalimunthe, M.A. Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Muhammad Arifin Nasution dan Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Mulyono, S.T., M.Si.

Menurut Dr. Muhammad Arifin Nasution, perguruan tinggi perlu meneguhkan peran sebagai change agent pencegahan narkoba melalui penguatan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.

"Kami mendorong lima pilar strategis: kurikulum dan pembelajaran; layanan serta kesejahteraan mahasiswa; riset dan data analytics; kebijakan serta tata kelola; serta pengabdian dan ekosistem sosial. Dengan pilar ini, peran kampus menjadi terintegrasi, terukur, dan berkelanjutan," ujarnya.

Kepala Badan Kesbangpol Sumut, Mulyono,

menegaskan pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak dapat berjalan sendiri; sinergi pemerintah daerah, perguruan tinggi, IPWL, komunitas, dan keluarga adalah kunci agar "Desa Bersinar" benar-benar hidup dan berkelanjutan.

Pada sesi pelatihan untuk peserta IPWL, Dr. Maulana Andinata Dalimunthe menyoroti

urgensi komunikasi terbuka, bahasa non-stigma, dan dukungan sosial dalam penanganan penyalahgunaan narkoba. "Bahasa yang empatik membuka pintu bantuan. Komunikasi keluarga dan komunitas yang hangat terbukti meningkatkan help-seeking dan kepatuhan

rehabilitasi," jelasnya.

Sementara itu, Nana Dyki Dirbawanto memaparkan model dan strategi kewirausahaan sebagai jembatan pemulihan ekonomi bagi penyintas dan

keluarga. Ia menekankan bahwa micro-enterprise berbasis komunitas—yang ditopang pelatihan, pemasaran digital, dan akses permodalan—mampu menurunkan risiko kekambuhan sekaligus memperkuat kemandirian ekonomi. Lima pilar strategis kampus bersih narkoba yang digagas USU diwujudkan secara menyeluruh. Pada sisi kurikulum dan pembelajaran, USU mengintegrasikan literasi risiko,

keterampilan menolak ajakan, dan pendekatan service learning ke dalam materi ajar agar mahasiswa memperoleh pemahaman teoretis sekaligus pengalaman aplikatif di lapangan.

Pilar layanan dan kesejahteraan mahasiswa menghadirkan akses konseling dan rujukan rahasia yang ditopang jejaring peer educator, sehingga mahasiswa memperoleh dukungan sebaya dan jalur bantuan yang jelas. Melalui riset dan data analytics, kampus membangun sistem peringatan dini (early warning), melakukan evaluasi program berbasis bukti, dan mendorong publikasi ilmiah agar praktik baik dapat direplikasi. Pilar kebijakan

dan tata kelola memastikan konsistensi melalui SOP komunikasi, penggunaan person-first language, dan code of conduct yang anti-stigma. Terakhir, pilar pengabdian dan ekosistem

sosial memperkuat kolaborasi kampus dengan desa/kelurahan, rumah ibadah, sekolah, dan IPWL, membangun lingkungan yang ramah pemulihan sekaligus memperluas jangkauan edukasi.

Kegiatan PkM ini diselenggarakan pada 26 September 2025 di Aula Nusantara

Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara, dalam kolaborasi USU dan Kesbangpol Sumut. Dipimpin oleh Dr. Muhammad Arifin Nasution, S.Sos., M.SP sebagai Ketua Tim PkM (Wakil Rektor II USU) dengan anggota Nana Dyki Dirbawanto, S.E., M.A.B dan Dr. Maulana Andinata Dalimunthe, M.A.

kegiatan ini menghadirkan perwakilan IPWL LRPPN, Bantara, dan Titian Harapan, serta unsur akademisi, pemerintah daerah, dan komunitas.

Rangkaian acara meliputi penguatan tata kelola kolaboratif PT–Pemda untuk akselerasi program "Desa Bersinar", pelatihan komunikasi anti-stigma, peer support, dan alur rujukan layanan bagi IPWL, serta pengembangan kewirausahaan pemulihan. Di bagian akhir, tim menyusun rencana aksi 90 hari yang memadukan program kampus–desa, disertai dashboard indikator dan message map untuk respons cepat saat insiden, sekaligus menghasilkan komitmen kerja bersama untuk pilot "Desa Bersinar" di beberapa desa prioritas di Sumatera Utara, draft SOP komunikasi anti-stigma dan alur rujukan IPWL– faskes–kampus (versi kerja), serta jadwal coaching bulanan (Oktober–Desember 2025) untuk pendampingan komunikasi, rujukan, dan penguatan micro-enterprise . ( Edi)

Editor
: Evi Tanjung
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru