POSMETRO MEDAN,Medan– Bentrokan antarorganisasi kepemudaan (OKP) kembali pecah di kawasan Perumnas Mandala, Kota Medan. Akibat insiden tersebut, tiga orang dari Ormas Pemuda Pancasila (PP) mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis.
Ketiga korban saat ini dirawat di Klinik Martua Sudarlis, Jalan Tiung Raya, Perumnas Mandala. Mereka adalah Rian, anggota PAC PP Medan Sunggal, yang mengalami luka di bagian kepala dan mendapat 14 jahitan; Al Taski Ananda, anggota PAC PP Mandala, yang menderita luka bacok pada tangan kanan; serta Juna, warga Jalan Pipit, yang mengalami luka pada bagian pelipis akibat lemparan batu.
Menurut informasi yang dihimpun di lokasi, bentrokan terjadi secara tiba-tiba dan membuat warga sekitar panik. Suara teriakan dan lemparan batu sempat terdengar sebelum situasi berhasil dikendalikan oleh pihak keamanan.
Baca Juga:
Peristiwa ini menambah daftar panjang bentrok antarormas di Kota Medan yang kerap menimbulkan keresahan masyarakat. Warga berharap aparat dapat bertindak tegas agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Seperti diberitakan, suasana yang awalnya khidmat usai pelantikan Pimpinan Anak Cabang (PAC) sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas) di kawasan Perumnas Mandala, Medan, berubah tegang setelah rombongan tamu undangan diserang oleh sekelompok orang tak dikenal, Minggu (5/10/2025).
Baca Juga:
Insiden tersebut memicu bentrokan di sekitar lokasi dan menyebabkan tiga orang terluka. Ketiganya merupakan anggota Ormas Pemuda Pancasila (PP) yang saat ini dirawat di Klinik Martua Sudarlis, Jalan Tiung Raya, Perumnas Mandala.
Ketua PAC DK Perumnas Mandala, Riza Pasaribu, menjelaskan bahwa insiden bermula sesaat setelah acara pelantikan selesai. Menurutnya, rombongan tamu yang hendak meninggalkan lokasi tiba-tiba menjadi sasaran pelemparan batu oleh kelompok yang telah berkumpul di sekitar area kegiatan.
"Awalnya rombongan tamu undangan kami pulang dari lokasi pelantikan. Tiba-tiba, ada orang-orang yang melempari rombongan," ujar Riza Pasaribu saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.
Riza menambahkan, aksi pelemparan itu memicu kepanikan dan reaksi spontan dari pihaknya. Ia menegaskan bahwa pihaknya adalah korban provokasi dalam insiden tersebut. "Mereka yang memulai, mereka yang melempar. Selama ini kami tidak pernah mengganggu mereka," tegasnya.
Situasi sempat memanas ketika kedua kelompok saling berhadapan. Riza mengaku, para penyerang diduga sudah menyiapkan diri dengan membawa berbagai benda berbahaya, mulai dari senjata tajam, petasan, hingga benda yang diduga senjata api.
"Mereka seperti sudah menunggu kami. Ada yang pakai sajam, bahkan terdengar suara letusan seperti tembakan — entah itu softgun atau senjata api sungguhan," katanya.Riza menegaskan bahwa pihaknya datang dengan niat damai untuk melaksanakan pelantikan dan tidak mencari keributan.
Ia juga menyebutkan bahwa pimpinan di tingkat kota dan provinsi telah menginstruksikan seluruh anggota agar menjaga ketertiban dan tidak membuat masalah selama kegiatan berlangsung.
"Ketua MPC Medan dan Ketua MPW Sumut sudah menegaskan agar tidak ada yang membuat keributan. Tapi karena ada korban dari pihak kami, wajar kalau situasi jadi memanas," ujarnya.
Personel Polrestabes Medan tampan turun ke lokasi untuk mengamankan situasi. Tampak juga Kapolsek Medan Area, Kompol Dwi Himawan Chandra menenangkan kelompok ormas agar tak terjadi bentrok lanjutan.(Dam/Ton)
Tags
beritaTerkait
komentar