
Eks Penyidik KPK Blak-blakan Soal Potensi Gubsu Bobby Diperiksa KPK, Pentolan NU: Jangan Berharap Banyak!
Kader PKB, Umar Hasibuan mengungkap fakta menarik terkait kasus dugaan suap perbaikan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
Politik 3 jam laluPOSMETRO MEDAN, Deli Serdang– Seorang pria berinisial S (61), yang disebut-sebut merupakan mantan anggota Polri dan pernah menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Talun Kenas, Polresta Deli Serdang, babak belur dihajar massa hingga nyaris tewas.
Peristiwa ini terjadi di Desa Bandar Labuhan, Kecamatan Tanjung Morawa, Selasa (29/4/2025) dinihari.
Informasi yang dihimpun, insiden pemukulan brutal tersebut diduga dipicu oleh kekecewaan warga atas lambannya penanganan laporan tindak pidana yang menjerat S.
Baca Juga:
Sebelumnya, S dilaporkan atas dugaan kasus pencabulan terhadap dua anak di bawah umur berjenis kelamin laki-laki.
Meski laporan sudah diajukan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Deli Serdang, S tetap berkeliaran bebas tanpa tersentuh proses hukum.
Baca Juga:
Kondisi inilah yang diduga memicu kemarahan warga hingga akhirnya berujung pada aksi main hakim sendiri.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa masyarakat geram, karena merasa keadilan tidak ditegakkan sebagaimana mestinya.
“Sudah dilaporkan, tapi seperti tidak ada tindakan. Makanya warga bertindak,” katanya.
Dalam kejadian itu, S ditemukan terkapar di tanah bersemak dengan kondisi luka parah di sekujur tubuh. Ia menjadi tontonan warga yang melontarkan berbagai cacian atas perbuatannya, yang dinilai telah merusak masa depan dua anak korban.
Kanit Reskrim Polsek Talun Kenas Ipda Hotman Barus mengatakan peristiwa itu terjadi di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir, sekira pukul 22.00 WIB, tadi malam. Warga yang menduga S terlibat kasus pencabulan, mendatangi rumah S dan menghajarnya.
"Kan dia (S) di rumahnya, didatangi warga, dikeroyok," kata Hotman saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (29/4/2025).
Hotman menyebut warga kesal dan meminta S untuk segera diamankan atas dugaan kasus cabul tersebut. Sementara kasus itu, kata Hotman, masih dalam proses penyelidikan.
Penyidik Polresta Deli Serdang juga masih mengumpulkan bukti-bukti soal dugaan pencabulan itu.
"Jadi, masyarakat nggak sabar, maunya segera diamankan, sementara perkara kasusnya masih lidik di Polres (Deli Serdang), mana bisa kami suka-suka (menangkap). Kan belum tentu juga dia (S) tersangka, itu kan dugaan, pembuktiannya kan lama itu, tapi masyarakat ambil kebijakan sendiri, main hakim sendiri, mana boleh begitu ya," jelasnya.
"Biarlah proses hukum berjalan, polisi bekerja, tapi jangan dipaksa polisi mengamankan kalau belum cukup buktinya," sambung Hotman.
Hotman menyebut S saat ini masih menjalani perawatan karena mengalami sejumlah luka. Dia menyebut pihak keluarga S belum ada membuat laporan soal penganiayaan itu.
Dia sendiri belum bisa memastikan berapa banyak warga yang menghajar korban.
"Belum buat laporan. Saya belum bisa jelaskan berapa banyak (yang menganiaya), nantilah setelah mereka buat laporan baru kita periksa saksi-saksi," pungkasnya.
Kanit PPA Satreskrim Polresta Deli Serdang AKP Dodi Martha mengatakan dugaan pencabulan yang menyeret nama S itu diketahui orang tua korban pada Minggu (27/4). Lalu, kasus itu dilaporkan ke polisi pada Senin (28/4).
"Itukan ada dugaan perbuatan cabul, itu baru diketahui sama orang tua si korban hari Minggu
tanggal 27 April dan besoknya pada 28 April buat laporan," sebut Dodi saat dikonfirmasi wartawan.
Dodi belum memerinci usia korban dan kronologi dugaan pencabulan itu. Namun, dia menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki laporan tersebut.
"Korban sudah kami visum, pelapor sudah kami minta keterangan awal, baru melapor," ujarnya.
Kasat Reskrim Polresta Deli Serdang Kompol Rizqi Akbar membenarkan bahwa S dikeroyok warga. Dia juga membenarkan bahwa S adalah pecatan anggota polisi.
"Iya (dimassa warga), (S) pecatan Polri," ujar Rizqi.
Rizqi belum memerinci alasan S dipecat dari institusi polri. Namun, dia menyampaikan bahwa S terakhir kali berpangkat Aiptu. "Iya, benar (Aiptu pangkat terakhir)," jelasnya.(kpn/dts)
Kader PKB, Umar Hasibuan mengungkap fakta menarik terkait kasus dugaan suap perbaikan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
Politik 3 jam laluFOTOWakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya menghadiri rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut.
Medan 4 jam laluPolda Sumatera Utara mengungkap sebuah pabrik rumahan pembuat liquid vape ilegal yang mengandung narkotika golongan I.
Medan 5 jam laluKasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita membeber peristiwa mobil Daihatsu Sigra dirusak warga di depan toko ponsel PS Store.
Medan 17 jam laluKeluhan pegawai Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sumatera Utara semakin mengemuka. Selain sering terlambat, besaran gaji kecil.
Medan 17 jam laluPosmetro Medan, Medan Keluarga besar Satgas Dewan Pimpinan Daerah( DPD) Ikatan Pemuda Karya( IPK) Sumut, menyampaikan ucapan selamat Har
Medan 18 jam laluBupati Langkat H. Syah Afandin, SH, melalui Sekretaris Daerah Langkat Amril, S.Sos, M.AP, menghadiri kegiatan "Bhayangkara Sport Day".
Sumut 19 jam laluHasil ini tentu sangat baik untuk Marquez. Rider Ducati Lenovo Team itu padahal memulai start dari posisi keempat atau di baris kedua.
Sport 20 jam laluTim dari Polres Binjai bersama tim gabungan dari POM TNI AD, BNN, dan Satpol PP Binjai menggelar razia ke tempat hiburan malam
Sumut 20 jam laluBobby malah menjelaskan, bukan hanya Topan yang dibawa dari Pemko ke Pemprov Sumut.
Sumut 21 jam lalu