Selasa, 01 Juli 2025

Modus 4 Kurir Selundupkan 5 Kg Sabusabu melalui Bandara Kualanamu

Indrawan - Kamis, 01 Mei 2025 10:50 WIB
Modus 4 Kurir Selundupkan 5 Kg Sabusabu melalui Bandara Kualanamu
Polda Sumut menggelar konferensi pers penangkapan 4 kurir narkoba jenis sabu-sabu seberat 5 Kilogram yang akan dikirim dari Medan ke Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (30/4/2025). Mereka dijanjikan uang sebesar Rp 15 juta jika berhasil.(istimewa)

POSMETRO MEDAN, Medan - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut menggagalkan pengiriman narkoba jenis sabu-sabu yang akan dikirim menggunakan pesawat melalui bandara Internasional Kualanamu tujuan Kendari, Sulawesi Tenggara.





Sebanyak empat orang kurir, yakni Luky Nanda Azhari, M Lutfhi Saefudin, Reza Zuliawan dan, Raisaa Airlangga ditangkap.





Dari keempatnya diamankan narkoba jenis sabu-sabu seberat 5 Kilogram.

Baca Juga:




Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan pengungkapan dilakukan pada Selasa 15 April lalu, berkat kerjasama dengan Aviation Security Kualanamu.





Modus keempatnya menyimpan narkoba direkatkan menggunakan lakban di tubuhnya supaya tidak ketahuan.

Baca Juga:




Narkoba sebanyak 5 kilogram dibagi-bagikan kurang lebih per orang membawa lebih dari 1 Kilogram sabu-sabu.





"Barang bukti yang ada 5 kg dengan modus boddy wraping, dipecah menjadi 4 bagian body wraping menggunakan lakban di badan masing masing tersangka,"kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Jean Calvijn Simanjuntak, Rabu (30/4/2025).





Hasil penyelidikan yang dilakukan Polisi, percobaan pengiriman narkoba bermula pada 10 April lalu, tersangka Luky Nanda ditawari pekerjaan menjadi kurir narkoba oleh D, yang kini masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO).





Kemudian Luky diminta mencari tiga orang lainnya yang mau menjadi kurir.





Lalu tanggal 11 April, keempat tersangka berkumpul membicarakan keberangkatan dari Jakarta ke Kota Medan untuk menjemput sabu-sabu.





Setibanya di Kota Medan, tepatnya di Jalan Gagak Hitam atau Ring Road, keempat kurir disuruh membeli lakban.





Selanjutnya, mereka didatangi orang tak dikenal yang mengantarkan sabu-sabu seberat 5 Kilogram.





Kemudian narkoba dibongkar, dikemas menjadi beberapa bungkus kecil dan dilakban ke tubuhnya.





Tepatnya pada Selasa 15 April, malam mereka berangkat ke bandara Internasional Kualanamu tujuan ke Jakarta terlebih dahulu sekitar pukul 21:30 WIB.





Nantinya, setelah sampai ke Jakarta, mereka akan dipesankan tiket dari Jakarta ke Kendari, Sulawesi Tenggara.





Kemudian 15 menggunakan pesawat set 10 malam berdasarkan info yg kami terima berhasil dengan rincian penangkapan pertama rz pada saat pemeriksaan di xray door didapati 12 bungkus.





Sementara 3 tsk lainnya sudah berada di dalam gate dan sdh masuk duluan dan sudah melewati pintu pemeriksaan





Mereka sudah melakukan perbuatannya dua kali, terakhir dulakukan di feb berhasil mengantar sabu kiriman ke kendari





Namun saat proses pemeriksaan, petugas keamanan merasa curiga dengan bentuk tubuh tersangka sehingga mereka diperiksa.





Ketika diperiksa, perut mereka dilakban dan ketika dibuka ditemukan narkoba jenis sabu-sabu. "Satu persatu mereka diamankan,"ungkapnya.





Hasil interogasi, ternyata ada 3 kurir lainnya yang sudah masuk ke pesawat dan akhirnya mereka lolos terbang menggunakan pesawat.





Saat ini Polisi masih memburu bandar ataupun orang yang mengendalikan narkoba jaringan Jakarta, Medan, Kendari.





Empat orang tersangka yang ditangkap ini mengaku sudah dua kali beraksi.





Yang pertama mereka lolos membawa narkoba dan yang kedua kali ini gagal, keburu ditangkap.





Untuk menjadi kurir, para tersangka dijanjikan uang sebesar Rp 15 juta perorang, jika berhasil membawa narkoba ke Kendari.





Namun untuk operasional, mereka sudah diberi uang sebesar Rp 4 juta. "Upah Rp 15 juta per orang."





Sementara, Manager Aviation Security Bandara Kualanamu, Farid Fadilah Idris menambahkan, peralatan teknis di Bandara sebenarnya hanya untuk mencegah barang berbahaya.





Sedangkan terkait narkoba lebih kepada profiling yang dilakukan petugas.





"Saat RZ memasuki bandara, petugas melakukan pemeriksaan body secara manual ditemukan narkoba," ungkapnya.





Saat diinterogasi, Farid awalnya mengaku hanya sendiri. Tetap dari tracking CCTV diketahui RZ datang bersama 3 orang temannya.





"Tersangka kedua diaman di depan gate 9 dan dua lagi di dekat smoking room depan gate 11 berikut barang bukti," katanya.





Bandara Kualanamu Tak Punya Alat Pendeteksi Narkoba di Penumpang Domestik Aviation Security Kualanamu dan Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut kembali menggagalkan pengiriman narkoba jenis sabusabu.





Kali ini, empat orang kurir lintas Provinsi Medan-Kendari ditangkap saat membawa 5 kilogram sabu-sabu yang direkatkan menggunakan lakban di tubuhnya.





Namun, tiga kurir lainnya berhasil lolos membawa narkoba ke Jakarta karena ketika 4 kurir ditangkap, mereka sudah berada di dalam.





Mengenai bandara Internasional Kualanamu khususnya tujuan dalam negeri kerap jadi sasaran pengedar melancarkan aksinya, Manager Aviation Security Bandara Kualanamu, Farid Fadilah Idris mengungkap kalau peralatan teknis di Bandara sebenarnya hanya untuk mencegah barang berbahaya.





Sedangkan mengantisipasi kurir narkoba, hanya berdasarkan kejelian petugas melihat gerak-gerik calon penumpang.





Akan tetapi, jika narkoba dimasukkan ke dalam koper pasti ketahuan saat diperiksa melalui mesin





"Terkait pengamanan yang dilakukan oleh petugas Avsec di bandara, peralatan dan teknis kami bertujuan untuk memeriksa barang berbahaya. Terkait dengan temuan narkoba ini lebih ke profilling yang dilakukan tim kami pada saat betugas,"ungkapnya, saat hadir dalam konferensi pers di Polda Sumut, Rabu (30/4/2025).





Mengenai peralatan antisipasi narkoba, lanjut Farid hanya ada di penerbangan Internasional.





Alat tersebut bisa mendeteksi apa yang ada di tubuh calon penumpang, dengan cara harus angkat tangan, lalu bergerak memutar.





Sedangkan untuk penerbangan dalam negeri, alat pendeteksi narkoba ke calon penumpang belum ada.





"Jadi body scanner model, kita angkat tangan, berdiri berputar nantinya akan ditemukan. Namun penggunaannya hanya untuk penerbangan Internasional. Kalau penerbangan domestik, secara regulasi aturan penerbangan belum bisa dipasang." (wan/ist)


Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
Eks Penyidik KPK Blak-blakan Soal Potensi Gubsu Bobby Diperiksa KPK, Pentolan NU: Jangan Berharap Banyak!
Rapat Paripurna DPRD Sumut Hanya Dihadiri 29 Anggota Dewan, Wakil Gubernur Bahas Soal Reses
Polda Sumut Bongkar Pabrik Liquid Vape Bernarkotika Senilai Rp300 M di Apartemen Agung Podomoro
Begini Kronologis Pengemudi Mobil Diamuk Massa Usai Diteriaki Maling
Pegawai Dinas Ketapang Sumut Mengeluh: Sudahlah Gaji Kecil Telat Pula, BKD Lempar Tanggung Jawab ke OPD
Keluarga Satgas IPK Sumut Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79
komentar
beritaTerbaru