Jumat, 05 September 2025

Rumah Dinas Rektor USU Jadi Sorotan, Kampus Angkat Bicara “Itu Bukan Milik Pribadi”

Administrator - Rabu, 02 Juli 2025 15:34 WIB
Rumah Dinas Rektor USU Jadi Sorotan, Kampus Angkat Bicara “Itu Bukan Milik Pribadi”
Reza
Penampakan rumah di kampus USU ternyata dihuni oleh Rektor USU.

POSMETRO MEDAN,Medan -- Rumah dinas mewah yang belakangan jadi buah bibir di lingkungan Universitas Sumatera Utara (USU) ternyata memang resmi digunakan oleh Rektor USU. Pihak kampus akhirnya buka suara menanggapi sorotan publik yang mempertanyakan bentuk fisik dan luas bangunan yang terdiri dari tiga kavling tersebut.

Dalam keterangannya, USU menjelaskan bahwa rumah dinas tersebut tercatat dalam Keputusan Rektor Nomor 2600/UN5.1.R/SK/PSS/2024 dan penggunaannya telah sesuai regulasi.

Mereka menegaskan, rumah itu bukan milik pribadi Rektor, melainkan aset negara yang digunakan untuk mendukung tugas-tugas kelembagaan rektorat.

"Ketiga unit itu punya fungsi masing-masing. Satu untuk tempat tinggal, satu untuk ruang audiensi dan rapat resmi, satu lagi sebagai penunjang seperti garasi dan taman," sebut pernyataan resmi pihak USU.

USU juga memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang dalam pembangunan maupun penggunaan rumah dinas tersebut. Semua pencatatan dan prosedur administratif diklaim sudah sesuai mekanisme hukum di lingkungan perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH).

Menariknya, kampus juga mengakui bahwa sumber dana pembangunan rumah dinas berasal dari kombinasi dana institusi dan dana pribadi, mengingat keterbatasan anggaran resmi.

Namun, pertanyaan baru pun mencuat: apakah ini tidak tergolong pemborosan anggaran, mengingat rumah dinas Rektor sebenarnya sudah ada sebelumnya? Lalu, urgensi apa yang mendesak hingga harus membangun rumah baru di atas tiga kavling sekaligus.

Pihak USU menyatakan tetap terbuka terhadap kritik dan masukan dari publik demi menjaga prinsip transparansi dan tata kelola yang baik.

Namun publik menanti lebih dari sekadar klarifikasi mereka ingin jawaban yang masuk akal, bukan sekadar normatif.

Karena di tengah keterbatasan anggaran pendidikan, rumah mewah untuk pejabat meski legal tetap saja terasa ganjil di mata masyarakat.

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru