POSMETRO MEDAN,Medan- Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, kembali melontarkan gagasan besar untuk menjadikan Danau Toba sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata. Usulan itu ia sampaikan saat menerima kunjungan kerja Badan Aspirasi Masyarakat DPR RI di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (28/8).
"Kami sedang memperjuangkan Danau Toba agar bisa berubah dari Badan Otorita menjadi Kawasan Ekonomi Khusus," ujar Bobby.
Menurut Bobby, keberadaan Badan Otorita Danau Toba dinilai terlalu kaku sehingga regulasinya kerap menghambat investasi. Dengan status KEK, diharapkan pintu investasi terbuka lebih lebar, sementara pemerintah daerah tetap berkomitmen menjaga prinsip keberlanjutan lingkungan. "Pemprov Sumut tengah merancang kajian akademik untuk itu," tambahnya.
Baca Juga:
Meski demikian, wacana ini menuai pertanyaan. Sejauh mana KEK benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat lokal? Bobby menyebutkan adanya program pemberdayaan, pelatihan, hingga pendidikan bagi warga sekitar. Namun, pengalaman di KEK lain menunjukkan masyarakat sering kali hanya menjadi penonton di tengah geliat investasi.
Selain Danau Toba, Bobby juga menyinggung pentingnya menjaga ekosistem strategis lain di Sumut, seperti Batang Toru, Gunung Leuser, dan Batang Gadis. Ketiga kawasan hutan tersebut bukan hanya habitat satwa langka, tetapi juga sumber air bersih bagi jutaan warga.
Baca Juga:
Dukungan terhadap gagasan ini turut disampaikan sejumlah anggota DPR RI. Nasril Bahar menilai Danau Toba layak menyandang status KEK, menyusul keberhasilan sejumlah kawasan wisata lain di Indonesia. Sementara itu, Siti Mukaromah mengingatkan agar pengembangan pariwisata tidak mengabaikan aspek ekologi.
Pertemuan tersebut meninggalkan catatan penting: visi besar pembangunan bertemu dengan tantangan nyata di lapangan. Di tengah rapat resmi dan rangkaian seremonial, satu pertanyaan masih menggantung: apakah KEK Danau Toba kelak menjadi mesin kemakmuran, atau justru pintu masuk eksploitasi baru.(Erni)
Tags
beritaTerkait
komentar