Sabtu, 06 September 2025

Duh Kakek… Agar tak Berfantasi saat Dengar esek- esek, eh "Burung" Dikekepin Paralon

Evi Tanjung - Kamis, 15 Mei 2025 14:16 WIB
Duh Kakek… Agar tak Berfantasi saat Dengar esek- esek, eh
Saat kakek Suroso ditangani di rumah sakit. (ist)

Posmetro Medan - Kakek ini mendadak viral lantaran datang ke kantor pemadam kebakaran (damkar) buntut kemaluannya terjepit cincin paralon. Pengakuan yang dilontarkan si kakek juga bikin geleng-geleng kepala.
Pria lanjut usia (lansia) itu bernama Suroso, warga Kecamatan Jogorogo. Ia mengaku sengaja memasang pipa paralon 2 hari sebelum datang ke Damkar Ngawi meminta bantuan.





Suroso bergegas ke kantor damkar lantaran penisnya membengkak dan merasakan sakit luar biasa, membuatnya sulit buang air kecil. Hal itu dikatakan Kasi Penyelamatan dan Evakuasi Damkar Ngawi, Purwanto.





Beliau itu memasang paralon di alat kemaluannya itu 2 hari sebelum laporan minta bantuan melepaskan. Karena dia merasakan sakit yang luar biasa dan tidak bisa buang air kecil akhirnya dia berinisiatif datang ke kami," kata Purwanto.

Baca Juga:




Ia mengungkapkan sengaja memasang paralon supaya kemaluannya tidak bereaksi saat mendapatkan rangsangan seksual. Suroso mengaku paralon tersebut mencegahnya untuk berfantasi.





"Katanya untuk mengantisipasi supaya tidak berhalusinasi atau berfantasi seksual sehingga kemaluannya tidak bereaksi saat dimasukkan pipa paralon air itu," imbuh Purwanto.

Baca Juga:




Sebelumnya, kakek itu datang ke Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Ngawi pagi-pagi buta pada Selasa (13/5). Para petugas Damkar Ngawi dibikin kaget saat kakek itu menunjukkan kemaluannya.





Kakek itu meminta bantuan melepas pipa paralon berdiameter 3/4 dim dengan panjang kurang lebih 3 cm yang nyangkut di kemaluannya hingga bengkak. Sejak datang itu sang kakek terus merintih kesakitan.





"Kakek itu datang merintih kesakitan dan membuat kaget kami semua. Kok bisa burungnya masuk ke lubang paralon yang kecil itu sampai kesakitan," ujar Purwanto.





Petugas Damkar pun segera merujuk sang kakek ke Rumah Sakit Widodo untuk penanganan lebih lanjut. Di rumah sakit itu penanganan cincin paralon di kemaluan sang kakek dilakukan bersama petugas medis.





"Jadi dengan melibatkan petugas medis, pelapor kami bawa ke Rumah Sakit Widodo untuk proses lebih lanjut. Pelapor punya inisiatif langsung ke Damkar karena sering melihat Damkar dalam menangani aduan masyarakat," ungkap Purwanto.





Proses melepas paralon dari penis kakek Suroso itu tidak bisa dibilang gampang. Tim Damkar bersama tim medis di RS Widodo Ngawi butuh waktu hingga kurang lebih 1 jam sampai akhirnya cincin paralon itu terlepas.





"Proses penanganan membutuhkan waktu hampir satu jam lamanya mulai pukul 04.30 WIB hingga 05.30 WIB," tandas Purwanto.(dtc/mak)


Editor
: Evi Tanjung
Tags
beritaTerkait
Usai Dipangkas, Gaji yang Diperoleh Anggota DPR RI Rp65,6 Juta per Bulan
UMKM Medan Johor Kian Bergairah, Plt Camat Gunawan Perangin Angin Turun Langsung ke Lapangan
Guru Honorer di Deli Serdang Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni, Suami Tukang Becak
Gasak China Taipei 6-0, Peringkat FIFA Indonesia Dibayang-bayangi Malaysia
KSJ Silaturahmi dengan Aktivis Senior Ratna Sarumpaet di Jakarta
Diduga Korban Pembunuhan, Wartawan di Medan Tewas di Kamar Mandi Kosnya
komentar
beritaTerbaru