Selasa, 01 Juli 2025

Misteri di Balik Influencer Kecantikan Ditembak Mati Saat Live TikTok

Indrawan - Sabtu, 17 Mei 2025 11:06 WIB
Misteri di Balik Influencer Kecantikan Ditembak Mati Saat Live TikTok
Valeria Marquez semasa hidup. (istimewa)

POSMETRO MEDAN, Mexico City - Seorang influencer Meksiko berusia 23 tahun, Valeria Marquez, ditembak mati saat siaran langsung di TikTok. Motifnya masih misterius, apakah serangan kartel, kekerasan terhadap perempuan, atau lainnya.





Valeria Marquez, ditembak secara fatal pada Selasa (13/5/2025).





Saat itu, Valeria sedang melakukan siaran langsung di TikTok dari salon kecantikannya di Guadalajara, Jalisco.

Baca Juga:




Dalam video live-nya, ia terlihat duduk di sebuah meja, memegang boneka babi berwarna merah muda, dan terdengar berkata, "Dia akan datang" atau "Dia sudah dekat".





Tak lama, terdengar suara seorang pria di latar belakang. "Hai, apakah kau Valeria?" tanya pria itu. "Ya," jawab Valeria.

Baca Juga:




Pada saat itu, Valeria mematikan mikrofon, dan beberapa detik kemudian, dia ditembak mati.





Pria yang suaranya sebelumnya terdengar tidak terlihat dalam video.





Menurut laporan, pria yang menembak Valeria Marquez kemudian naik ke sepeda motor dan melarikan diri. Sementara itu, dalam video yang disiarkan secara langsung, Valeria terlihat memegangi dada dan perutnya sebelum ia roboh di kursinya.





Dia tampaknya ditembak dua kali, dengan setidaknya satu peluru mengenai tubuhnya.





Kejaksaan negara bagian menyelidiki kejahatan ini sebagai pembunuhan terhadap perempuan. Berarti mereka yakin kejahatan tersebut dimotivasi fakta korbannya seorang perempuan.





Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengatakan penyelidikan sedang dilakukan: "Kami sedang berupaya menangkap mereka yang bertanggung jawab dan mencari tahu mengapa ini terjadi," katanya yang dikutip detikINET dari BBC.





Namun lantaran kejahatan terjadi di Jalisco, negara bagian tempat munculnya Kartel Jalisco Nueva Generacion yang ditakuti, muncul spekulasi kartel tersebut mungkin terlibat.





Marquez adalah seorang model Meksiko yang mulai dikenal tahun 2021 setelah memenangkan kontes kecantikan. Dia lalu membuat konten di media sosial, membahas tata rias dan perawatan pribadi, mode, dan soal perjalanan.





Instagram-nya punya lebih dari 223.000 pengikut dan 100.000 follower di TikTok. Di siaran langsung terakhir, Marquez mengaku sedang menunggu kurir yang dikenalnya untuk mengirim hadiah. Ia agak cemas karena temannya tidak dapat melihat wajah kurir saat ia tiba. "Apa mereka akan menculik saya atau bagaimana?" tanyanya.





Sambil memegang boneka, Marquez mengalihkan pandangan dari kamera dan memegang dada dan perutnya sebelum jatuh ke kursinya. Seorang wanita lain kemudian mengambil smartphone-nya dan mengakhiri siaran langsung.





Polisi tiba dan mengonfirmasi kematiannya. Dilaporkan sedikitnya dua pria bersepeda motor tiba di salon dan salah satunya bertanya ke korban apakah dia Valeria. Saat dijawab ya, dia menembaknya sedikitnya dua kali sebelum kabur. Penyelidik sedang memeriksa CCTV dan media sosial Marquez untuk mencari petunjuk.





Lokasi salon tersebut menimbulkan pertanyaan tentang motifnya. Meskipun ada keamanan dan kerapian jalan memberi kesan Zapopan aman, kenyataannya daerah tersebut adalah salah satu area paling keras di Jalisco. Penembakan sering terjadi di sana.





Menurut Departemen Kehakiman AS, lebih dari separuh pembangunan real estat dan komersial di daerah tersebut terkait pencucian uang hasil narkoba. Jalisco berada di peringkat keenam di antara 32 negara bagian Meksiko dalam hal pembunuhan, dengan 906 pembunuhan sejak awal jabatan Presiden Claudia Sheinbaum.





Jalisco juga merupakan salah satu negara bagian Meksiko yang paling terdampak kartel. Di sinilah, 50 kilometer dari Zapopan, sebuah pusat pelatihan kartel ditemukan pada bulan Mare, dan 15.000 orang menghilang sejak 2018.





Di hari yang sama ketika Márquez terbunuh, seorang mantan anggota kongres dibunuh hanya dua kilometer jauhnya. Sebanyak 90% kejahatan tidak pernah dilaporkan atau diselidiki. Kantor jaksa negara bagian dituduh memiliki hubungan dengan kartel.





Kantor kejaksaan mengatakan belum punya alasan mencurigai pembunuhan Marquez diperintahkan kelompok kriminal terorganisasi. Mereka menduga pembunuhnya mungkin termotivasi jenis kelaminnya. Media Meksiko melaporkan Marquez menyalahkan mantan pasangannya jika sesuatu terjadi padanya.





Kekerasan berbasis gender merupakan masalah serius di Meksiko. Menurut data terbaru PBB, terdapat 1,3 kematian per 100.000 perempuan di Meksiko tahun 2023.





Kurang dari 48 jam sebelum pembunuhan Marquez, Yesenia Lara, kandidat wali kota di kota Texistepec, Veracruz, terbunuh dalam iring-iringan. Pembunuhan itu juga terekam karena acaranya disiarkan langsung di Facebook. (wan/dtc)


Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
Eks Penyidik KPK Blak-blakan Soal Potensi Gubsu Bobby Diperiksa KPK, Pentolan NU: Jangan Berharap Banyak!
Rapat Paripurna DPRD Sumut Hanya Dihadiri 29 Anggota Dewan, Wakil Gubernur Bahas Soal Reses
Polda Sumut Bongkar Pabrik Liquid Vape Bernarkotika Senilai Rp300 M di Apartemen Agung Podomoro
Begini Kronologis Pengemudi Mobil Diamuk Massa Usai Diteriaki Maling
Pegawai Dinas Ketapang Sumut Mengeluh: Sudahlah Gaji Kecil Telat Pula, BKD Lempar Tanggung Jawab ke OPD
Keluarga Satgas IPK Sumut Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79
komentar
beritaTerbaru