Minggu, 07 September 2025

Ini Pesan Terakhir Jurnalis Anas al-Sharif: Jangan Lupakan Gaza...

Administrator - Selasa, 12 Agustus 2025 14:48 WIB
Ini Pesan Terakhir Jurnalis Anas al-Sharif: Jangan Lupakan Gaza...
Istimewa
Wartawan Al Jazeera, Anas Al-Sharif

"Saya telah mengalami kepedihan dalam segala detailnya, merasakan penderitaan dan kehilangan berkali-kali, namun saya tak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau pemalsuan – agar Allah menjadi saksi bagi mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, mereka yang mencekik napas kami, dan yang hatinya tak tergerak oleh sisa-sisa anak-anak dan perempuan kami yang berserakan, tanpa melakukan apa pun untuk menghentikan pembantaian yang telah dihadapi rakyat kami selama lebih dari satu setengah tahun."

"Saya mempercayakan Palestina kepada Anda – permata mahkota dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Saya mempercayakan rakyatnya kepada Anda, anak-anaknya yang terzalimi dan tak berdosa yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi atau hidup dalam keamanan dan kedamaian. Tubuh mereka yang murni hancur di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di dinding-dinding.''

3. Ingin Jadi Jembatan Menuju Pembebasan Tanah dan Rakyat Palestina

"Saya mendesak Anda untuk tidak membiarkan rantai membungkam Anda, atau perbatasan mengekang Anda. Jadilah jembatan menuju pembebasan tanah dan rakyatnya, hingga matahari martabat dan kebebasan terbit di atas tanah air kita yang dicuri. Saya mempercayakan Anda untuk menjaga keluarga saya. Kutitipkan padamu putriku tercinta, Sham, cahaya mataku, yang tak pernah kulihat tumbuh dewasa seperti yang kuimpikan.

4. Sudah Menitipkan Putra, Istri dan Ibunya

"Kutitipkan padamu putraku tersayang, Salah, yang kuinginkan untuk kudukung dan dampingi sepanjang hidup hingga ia tumbuh cukup kuat untuk memikul bebanku dan melanjutkan misi ini."

"Kutitipkan padamu ibuku tercinta, yang doa-doanya yang penuh berkah telah membawaku ke tempatku berada saat ini, yang doanya menjadi bentengku, dan yang cahayanya membimbing jalanku. Kudoakan semoga Allah memberinya kekuatan dan membalasnya dengan pahala terbaik untukku."

Kutitipkan pula padamu pendamping hidupku, istriku tercinta, Ummu Salah (Bayan), yang telah memisahkanku dari perang selama berhari-hari dan berbulan-bulan. Namun ia tetap setia pada ikatan kami, seteguh batang pohon zaitun yang tak goyah – sabar, tawakal kepada Allah, dan memikul tanggung jawab saat aku tiada dengan segenap kekuatan dan keyakinannya.

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru