
Siagakan Kelengkapan, Edukasi dan Tindakan Berjalan Lancar
POSMETRO MEDAN, Medan Sejak digulirkannya Operasi Kepolisian Kewilayahan Patuh Toba 2025, mulai Senin (14/7/2025) lalu di Lapangan KS Tubu
Berita 10 jam laluPOSMETRO MEDAN,Medan– Praktik jual beliseragam dan atribut sekolah masih terjadi di sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri di Kota Medan.
Berdasarkan penelusuran wartawan Posmetro Medan Senin (14/7), kewajiban membeli seragam sekolah masih dibebankan kepada orang tua murid, meskipun hal tersebut seharusnya tidak diberlakukan di sekolah negeri.
Salah satu wali murid, Riska Br Ginting, mengaku merasa terbebani dengan kewajiban tersebut. Ia mengungkapkan, dirinya diberi tenggat waktu hingga Agustus untuk melunasi pembelian seragam lengkap.
Baca Juga:
"Kami bingung, Bang. Kalau gak beli, anak kami bisa dikucilkan. Tapi kalau beli, uangnya gak cukup. Terpaksa kami berutang dulu," ujarnya dengan nada kecewa.
Tidak hanya seragam harian, sejumlah sekolah juga mewajibkan pembelian atribut tambahan seperti baju batik, seragam pramuka, hingga simbol-simbol sekolah lainnya. Praktik ini diduga menjadi ladang bisnis terselubung yang melibatkan oknum di lingkungan sekolah.
Baca Juga:
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Kesiswaan Dinas Pendidikan Kota Medan, Yogi, menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Kami akan memanggil kepala sekolah yang bersangkutan untuk dimintai klarifikasi. Jika ditemukan pelanggaran, tentu akan kami tindak sesuai aturan. Kami juga akan mencari solusi terbaik tanpa merugikan pihak manapun, apalagi di tengah kondisi ekonomi sulit saat ini," ujar Yogi kepada Posmetro Medan.
Namun hingga berita ini diturunkan, belum terlihat adanya tindakan konkret di lapangan. Dugaan bahwa praktik jual beliseragam ini telah berlangsung bertahun-tahun pun memperkuat anggapan lemahnya pengawasan oleh pihak berwenang.
Padahal, sekolah negeri seharusnya menjadi sarana pendidikan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Namun fakta di lapangan justru menunjukkan bahwa sebagian orang tua terpaksa menambah beban ekonomi hanya demi memastikan anak-anak mereka "tampil seragam".
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan di tengah masyarakat: Apakah seragam masih menjadi simbol kedisiplinan, atau telah bergeser menjadi alat komersialisasi dalam dunia pendidikan.(Rez)
POSMETRO MEDAN, Medan Sejak digulirkannya Operasi Kepolisian Kewilayahan Patuh Toba 2025, mulai Senin (14/7/2025) lalu di Lapangan KS Tubu
Berita 10 jam laluPOSMETRO MEDAN, LANGKAT Polres Langkat melalui Sat Samapta dan Polsek jajaran, intensif melaksanakan patroli malam hari untuk mengantisipa
Sumut 10 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Dekan Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Dr. Zulham SHI, M.Hum mel
Medan 11 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara diwakili Plt. Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urai
Medan 11 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Dua motor petugas PJR Ditlantas Polda Sumut diduga menabrak seorang nenek bernama Rodiah (70) di depan Sekolah Parul
Peristiwa 12 jam laluPOSMETRO MEDAN, BINJAI Saat ini jajaran Polda Sumatera Utara sedang melaksanakan operasi kepolisian kewilayahan dengan sandi PATUH TOBA 2
Sumut 12 jam laluPOSMETRO MEDAN,ASAHAN Anggota DPRD Asahan, Rosmansyah S.TP menggelar Reses Tahap III Masa Sidang III Tahun 2025. Bila sehari sebelumnya keg
Sumut 12 jam laluTim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kembali menunjukkan komitmennya.
Sumut 13 jam laluTiga wajah terduga pelaku pengeroyokan terhadap seorang driver ojek online (ojol) di Jalan Cemara, simpang Jalan H. Anif, Desa Sampali.
Peristiwa 13 jam laluKetua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Sumut, Darma Putra Rangkuti, pentingnya penyusunan rencana pembangunan.
Sumut 14 jam lalu