POSMETRO MEDAN,Medan-Warga Tanjung Mulia, mulai dari bapak-bapak, ibu-ibu, remaja dan anak-anak, menggagalkan uoaya eksekusi tanah dan rumah mereka yang sudah dihuni selama puluhan tahun, di Kelurahan Tanjung Mulia di 3 lingkungan yakni; 16, 17, dan 20, Kamis (17/7/2025).
Upaya eksekusi lahan dan bangunan yang dilakukan aparat itumenimbulkan kericuhan. Ribuan warga menolak eksekusi dengan memblokade Jalan Gunung Krakatau dan Jalan Alumunium I untuk menghadang para petugas .
Tampak di lokasi petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP yang telah berada di sekitar Jalan Aluminium dan Jalan Krakatau bersiap untuk melakukan eksekusi, namun mendapat perlawanan dari warga. Mobil pemadam kebakaran juga diturunkan ke lokasi.
Baca Juga:
Warga yang tumpah di jalan, sekitar SPBU Jalan Krakatau Tanjung Mulia, memaksa aparat keamanan mundur dan membubarkan diri.
Seorang tokoh pemuda setempat, Antoni Lubis menyebut, upaya eksekusi lahan gagal karena warga melakukan perlawanan.
Baca Juga:
"Warga kompak melawan karena sudah mendiami wilayah tersebut selama puluhan tahun," kata Toni.
Dia juga sudah mengingatkan aparat yang dilibatkan dalam upaya eksekusi lahan. "Saya ingatkan aparat karena jumlah aparat yang dilibatkan kalah jauh dengan warga. Kami tidak ingin terjadi chaos, karena aksi warga ini spontan untuk mempertahankan haknya," tambah Toni.
Kepling Diduga Pro Mafia
Masih di lokasi aksi massa di sekitar Jalan Krakatau dan Jalan Aluminium Tanjung Mulia, tiga Kepala Lingkungan (Kepling) diamuk massa karena dituduh bekerjasama dengan mafia tanah.
Warga menyeret dua kepling ke tengah kerumunan massa. Sedangkan satu kepling lainnya berhasil kabur melompat pagar, menyelamatkan diri dari amuk warga.
Tags
beritaTerkait
komentar