
Uang Suap Rp 46 Miliar, Topan Ginting Langsung Tunjuk Pemenang Proyek Jalan
Uang tersebut rencananya akan dibagikan ke beberapa pihak, termasuk tiga tersangka yakni Topan, Rasuli, dan Haliyanto
Kriminal 9 menit laluPOSMETRO MEDAN, Medan-DPD Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Sumatera Utara angkat suara terkait penangkapan 10 orang yang diduga terlibat dalam praktik perjudian batu guncang di Yanglim Plaza, Medan.
Sekretaris DPD PAPPRI Sumut, Winwin Yestika, menyatakan bahwa sebagian dari mereka yang ditangkap merupakan musisi yang sedang mengisi acara hiburan di food court Yanglim Plaza saat penggerebekan berlangsung, Sabtu 30 April 2025.
Menurut Winwin, lokasi tersebut bukanlah arena perjudian, melainkan tempat makan yang menyediakan hiburan tradisional berupa permainan batu guncang.
Baca Juga:
“Batu guncang adalah hiburan yang disajikan pihak pengelola. Kami berharap pihak kepolisian dapat melihat peristiwa ini secara objektif,” ujar Winwin di Medan, Selasa (13/5/2025).
Ia menilai tindakan aparat terkesan tebang pilih dan menuntut keadilan bagi para musisi yang ditangkap saat sedang menjalankan profesinya.
Baca Juga:
“Kalau memang tempat itu dianggap sebagai arena perjudian, maka tempat-tempat lain yang menyajikan hiburan serupa juga harus ditindak. Jangan hanya satu lokasi saja yang disasar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Winwin menambahkan bahwa permainan batu guncang merupakan bagian dari budaya masyarakat Melayu dan Minang, serta banyak ditemukan di wilayah seperti Sumatera Barat.
"Teman-teman kami bekerja di bidang musik, bukan melakukan kejahatan,” tegasnya.
PAPPRI Sumut bersama komunitas musik lainnya juga berencana menggelar aksi damai untuk menyuarakan tuntutan keadilan.
“Kami akan berkumpul dan mungkin turun ke jalan. Aktivitas teman-teman kami saat itu murni pekerjaan, bukan perjudian,” kata Winwin.
Sementara itu, Dilla, istri dari salah satu tersangka berinisial S, menyatakan bahwa suaminya hanya bertugas sebagai pengawas di area food court.
Ia juga membantah adanya aktivitas perjudian karena tidak ditemukan penukaran uang di lokasi tersebut.
“Sudah 12 hari mereka ditahan. Kalau memang bukan perjudian, kenapa 19 orang dibebaskan dan 10 lainnya masih ditahan? Saya mohon keadilan. Ini bukan soal judi, dan suami saya hanya bekerja,” ungkap Dilla.
Pihak keluarga dan komunitas seni berharap agar proses hukum dapat berjalan secara adil dan transparan, serta mempertimbangkan kembali status hukum para musisi yang ditahan.(bud)
Uang tersebut rencananya akan dibagikan ke beberapa pihak, termasuk tiga tersangka yakni Topan, Rasuli, dan Haliyanto
Kriminal 9 menit laluUang tersebut rencananya akan dibagikan ke beberapa pihak, termasuk tiga tersangka yakni Topan, Rasuli, dan Haliyanto
Kriminal satu jam laluTim gabungan Polrestabes Medan terus menggelar razia di sejumlah tempat hiburan malam (THM) Sabtu (28/6/2025) dini hari.
Peristiwa satu jam laluPOSMETRO MEDAN,Jakarta Utara Dalam rangka mempererat silaturahmi sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Kapolres Metro Ja
Nasional 2 jam laluKader PKB, Umar Hasibuan mengungkap fakta menarik terkait kasus dugaan suap perbaikan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
Politik 7 jam laluFOTOWakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya menghadiri rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut.
Medan 7 jam laluPolda Sumatera Utara mengungkap sebuah pabrik rumahan pembuat liquid vape ilegal yang mengandung narkotika golongan I.
Medan 9 jam laluKasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita membeber peristiwa mobil Daihatsu Sigra dirusak warga di depan toko ponsel PS Store.
Medan 20 jam laluKeluhan pegawai Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Sumatera Utara semakin mengemuka. Selain sering terlambat, besaran gaji kecil.
Medan 21 jam laluPosmetro Medan, Medan Keluarga besar Satgas Dewan Pimpinan Daerah( DPD) Ikatan Pemuda Karya( IPK) Sumut, menyampaikan ucapan selamat Har
Medan 21 jam lalu