Selasa, 07 Oktober 2025

58 Orang Masih Hilang di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny

Administrator - Jumat, 03 Oktober 2025 10:06 WIB
58 Orang Masih Hilang di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny
Istimewa
Proses pencarian korban di reruntuhan Ponpes Al Khoziny

POSMETRO MEDAN,Sidoarjo -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan 58 orang masih dalam pencarian pasca-ambruknya salah satu gedung Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.

Operasi pencarian dan pertolongan (search and rescue/SAR) saat ini telah memasuki tahap evakuasi korban meninggal dunia.

Data per Kamis (2/10/2025) pukul 16.30 WIB mencatat jumlah korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 108 orang, dengan rincian:

- 30 orang masih dirawat di rumah sakit

- 73 orang sudah diperbolehkan pulang

- 5 orang meninggal dunia

Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa proses evakuasi kini dilakukan dengan bantuan alat berat, setelah tim SAR tidak menemukan lagi tanda-tanda adanya korban selamat di bawah reruntuhan bangunan empat lantai tersebut.

Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno telah menemui keluarga korban untuk memberikan penjelasan sekaligus dukungan.

Hasil asesmen mendalam hingga Rabu (1/10) malam memastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di lokasi kejadian. Penjelasan ini menjadi dasar bagi keluarga korban untuk menyepakati kelanjutan operasi SAR sesuai protokol. Keluarga korban menyatakan siap menerima hasil evakuasi dengan lapang dada.

"Sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Tim SAR gabungan memutuskan untuk masuk ke tahap selanjutnya, yaitu mengevakuasi korban yang sudah meninggal menggunakan alat-alat berat," ungkap Kepala BNPB.

"Keluarga korban sudah sepakat dan meminta kami melanjutkan operasi SAR menggunakan alat berat. Mereka sudah menandatangani berita acara," imbuhnya.

Pada Rabu (1/10), tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi tujuh korban, dengan rincian:

- 5 orang selamat

- 2 orang meninggal dunia

Evakuasi saat itu dilakukan sepenuhnya secara manual untuk memprioritaskan keselamatan korban yang masih hidup sekaligus melindungi tim SAR di lapangan.

(wan/bbs)

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru