Selasa, 01 Juli 2025

Warga Jalan Damai Ujung Marindal II Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penganiayaan

Faliruddin Lubis - Kamis, 17 April 2025 17:18 WIB
Warga Jalan Damai Ujung Marindal II Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penganiayaan
Warga Jalan Damai Ujung Minta Polisi Segera Tangkap Pelaku Penganiayaan. (Hap)

POSMETRO MEDAN, Medan-Sejumlah warga Jalan Damai Ujung, Pasar IV Gang Kafe Beringin, Desa Marindal II, Kecamatan Patumbak, menyampaikan kekecewaan terhadap kinerja Polsek Patumbak.





Pasalnya, hampir dua bulan berlalu, pelaku penganiayaan terhadap anak di bawah umur, pengeroyokan, serta pengrusakan, yang diduga dilakukan oleh Manurung Cs dan seorang perempuan bermarga D br Sinaga, belum juga berhasil ditangkap. Bahkan para pelaku masih terlihat bebas berkeliaran.





D br Sinaga diduga menjadi otak dari serangkaian tindakan kriminal tersebut. Berdasarkan informasi, setidaknya terdapat sembilan laporan polisi (LP) dengan korban yang berbeda. Namun, hingga kini, menurut pengakuan para korban, belum ada tindakan tegas dari pihak kepolisian.

Baca Juga:




“Kami adalah korban dari aksi-aksi kriminal yang dilakukan secara beramai-ramai, dengan satu orang yang kami yakini sebagai otak pelakunya, yaitu W br Sinaga,” kata salah satu korban, Lastaida Maulina (46), didampingi rekannya Tiurmaida br Sidebang (49), kepada wartawan di Medan, Kamis (17/4/2025).





Lastaida menjelaskan bahwa anaknya DC (13) menjadi korban penganiayaan hingga babak belur, sementara suaminya, P. Simanjuntak (46), dan dirinya juga menjadi korban pengeroyokan. Peristiwa tersebut terjadi di sekitar tempat tinggal mereka, di Jalan Damai Ujung, Gang Kafe Beringin.

Baca Juga:




"Awalnya saya buat tiga laporan polisi. Tapi oleh penyidik, laporan saya dan suami digabungkan karena dianggap satu kasus, padahal kejadiannya berbeda. Hanya laporan anak saya yang ditangani secara terpisah dan diperiksa oleh Unit PPA. Kami ditangani oleh Pidum Polrestabes Medan,” ujarnya.





Korban lainnya, Evlin Tetty Veronika Samosir (37), warga Desa Marindal II, juga mengalami hal serupa. Ia mengaku dikeroyok oleh kelompok yang sama pada 10 Maret 2025, sepulang bekerja dari Kafe Beringin. Akibat kejadian tersebut, ia mengalami luka memar di bagian mata dan kepala akibat dijambak secara brutal.





"Saya tidak tahu apa kesalahan saya. Belakangan baru saya tahu, karena saya dianggap bagian dari kelompok Tiurmaida br Sidebang. Itulah alasan saya dianiaya. Saya sudah melaporkan kejadian ini ke Polsek Patumbak, tapi sampai sekarang belum ada perkembangan," katanya kecewa.





Tiurmaida br Sidebang, korban lainnya, juga mengungkapkan bahwa dirinya dianiaya dan tempat usahanya dirusak oleh kelompok pelaku. Menurutnya, sekitar 20 orang yang dipimpin oleh Manurung Cs datang dan menghancurkan kafe miliknya hingga rata dengan tanah.





"Hancur semua, Pak. Saya melapor dua kali—ke Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak—karena lokus dan waktu kejadiannya berbeda. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan atau tindakan dari aparat," ucapnya lirih.





Ia juga menyebut masih ada korban lain yang belum melapor, yakni seseorang bernama Segera yang merupakan bagian dari tim usahanya.





Mereka berharap agar pihak kepolisian segera menangkap dan memproses para pelaku sesuai hukum yang berlaku. Para korban menilai, pelaku telah bertindak sewenang-wenang dan seolah tak takut pada hukum.





Sementara itu, Kapolsek Patumbak, Kompol Faidir, saat dikonfirmasi, menyatakan bahwa kasus tersebut sudah masuk tahap penyidikan.





"Sudah tahap sidik, tinggal penetapan tersangka," ujarnya singkat.





Namun, saat ditanya kapan tersangka akan ditetapkan, Faidir menyebut proses tersebut akan dilakukan sesuai prosedur.





Secara terpisah, Ketua Umum Gabungan Masyarakat Peduli Demokrasi Pancasila (GMPDP), Andi Panggabean, SH, turut mendesak Polrestabes Medan dan Polsek Patumbak agar segera menetapkan dan menahan para tersangka.





"Kalau nanti pelaku dan otak penganiayaan ditangkap, jangan ada penangguhan penahanan. Semua harus diproses secara tegas dan keras, karena ini sudah banyak korban. Bayangkan, ada sembilan laporan polisi dan bahkan ada anak-anak yang menjadi korban,” tegasnya. (Hap)


Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
Eks Penyidik KPK Blak-blakan Soal Potensi Gubsu Bobby Diperiksa KPK, Pentolan NU: Jangan Berharap Banyak!
Rapat Paripurna DPRD Sumut Hanya Dihadiri 29 Anggota Dewan, Wakil Gubernur Bahas Soal Reses
Polda Sumut Bongkar Pabrik Liquid Vape Bernarkotika Senilai Rp300 M di Apartemen Agung Podomoro
Begini Kronologis Pengemudi Mobil Diamuk Massa Usai Diteriaki Maling
Pegawai Dinas Ketapang Sumut Mengeluh: Sudahlah Gaji Kecil Telat Pula, BKD Lempar Tanggung Jawab ke OPD
Keluarga Satgas IPK Sumut Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79
komentar
beritaTerbaru