Jumat, 05 September 2025

Sejarah dan Kearifan Kebun Teh Bah Butong Sidamanik, Akar dan Nilai yang Menghidupi Perkebunan

Administrator - Jumat, 08 Agustus 2025 23:44 WIB
Sejarah dan Kearifan Kebun Teh Bah Butong Sidamanik, Akar dan Nilai yang Menghidupi Perkebunan
GoodNews
Kebun Teh Bah Butong Sidamanik, yang berdiri sejak era kolonial Belanda.

POSMETRO MEDAN, Sidamanik– Di tengah sejuknya pegunungan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terbentang sebuah kisah yang tak lekang oleh waktu. Kisah tentang tanah, teh, dan tradisi.

Kebun Teh Bah Butong Sidamanik, yang berdiri sejak era kolonial Belanda, bukan sekadar tempat budidaya tanaman, melainkan juga cermin sejarah dan kearifan lokal yang terus hidup hingga kini.

Didirikan pada tahun 1917, perkebunan ini awalnya menjadi upaya pemerintah kolonial untuk menghadirkan komoditas baru setelah tembakau tak lagi menjanjikan.

Baca Juga:

Pabrik teh pertama dibangun satu dekade kemudian, pada 1927. Sejak saat itu, Kebun Teh Bah Butong Sidamanik berkembang pesat hingga menjadi kebun teh terbesar kedua di Indonesia.

Namun, nilai dari kebun ini jauh melebihi deretan angka produksi dan luas lahan. Ia menjadi saksi sejarah yang menyimpan jejak keteguhan komunitas lokal dalam menjaga nilai-nilai budaya dan keharmonisan hidup.

Baca Juga:

Terletak di ketinggian 800 hingga 1.100 meter di atas permukaan laut, hamparan hijau kebun teh ini menyajikan pemandangan yang memesona. Tetapi setiap daun teh yang dipetik bukan hanya hasil kerja keras pertanian, melainkan juga warisan dari filosofi hidup masyarakat Simalungun.

"Habonaron Do Bona," ucap seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya, sebuah ungkapan khas Simalungun yang berarti kebenaran adalah pangkal segala hal. "Berguru harus yang benar, bersikap harus yang benar, berucap pun harus yang benar," katanya.

Falsafah ini bukan hanya menjadi prinsip dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga mengalir dalam tradisi pertanian masyarakat. Di balik daun teh yang diracik menjadi minuman, tersimpan nilai-nilai toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.

Lebih dari Sekadar Kebun Teh

Seiring waktu, Kebun Teh Bah Butong berkembang tidak hanya sebagai penghasil teh berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai simbol keteguhan budaya dan kehidupan yang harmonis. Setiap sudutnya seperti mengisahkan perjalanan panjang masyarakat yang tetap menjaga nilai-nilai leluhur di tengah tantangan zaman.

Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
Jejak Kerajaan Simalungun, Dari Legenda Damanik hingga Raja Namartuah
Jejak Teh, Raja, dan Persatuan Simalungun
Polres Simalungun Bersama Jajaran Polsek Bosar Maligas Wujudkan Pelayanan Humanis
Korban Tabrak Lari di Dolok Kahean, Satlantas Imbau Warga Mengenali
Tinjau Pembangunan Jalan Dolok Merangir, Darma Putra Rangkuti: Harus Diselesaikan Dengan Baik
Sidamanik: Jejak Teh, Peradaban dan Ancaman Konversi Lahan
komentar
beritaTerbaru