
Driver Ojol Sumringah Terima Beras dari Grib Jaya Kota Medan
Kegiatan yang juga dirangkai dengan program makan gratis ini dipusatkan di kantor sekretariat mereka di Jalan Sei Serayu, Medan
Medan 44 menit laluPOSMETRO MEDAN, Sidamanik– Di tengah sejuknya pegunungan Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terbentang sebuah kisah yang tak lekang oleh waktu. Kisah tentang tanah, teh, dan tradisi.
Kebun Teh Bah Butong Sidamanik, yang berdiri sejak era kolonial Belanda, bukan sekadar tempat budidaya tanaman, melainkan juga cermin sejarah dan kearifan lokal yang terus hidup hingga kini.
Didirikan pada tahun 1917, perkebunan ini awalnya menjadi upaya pemerintah kolonial untuk menghadirkan komoditas baru setelah tembakau tak lagi menjanjikan.
Baca Juga:
Pabrik teh pertama dibangun satu dekade kemudian, pada 1927. Sejak saat itu, Kebun Teh Bah Butong Sidamanik berkembang pesat hingga menjadi kebun teh terbesar kedua di Indonesia.
Namun, nilai dari kebun ini jauh melebihi deretan angka produksi dan luas lahan. Ia menjadi saksi sejarah yang menyimpan jejak keteguhan komunitas lokal dalam menjaga nilai-nilai budaya dan keharmonisan hidup.
Baca Juga:
Terletak di ketinggian 800 hingga 1.100 meter di atas permukaan laut, hamparan hijau kebun teh ini menyajikan pemandangan yang memesona. Tetapi setiap daun teh yang dipetik bukan hanya hasil kerja keras pertanian, melainkan juga warisan dari filosofi hidup masyarakat Simalungun.
"Habonaron Do Bona," ucap seorang tokoh masyarakat yang enggan disebutkan namanya, sebuah ungkapan khas Simalungun yang berarti kebenaran adalah pangkal segala hal. "Berguru harus yang benar, bersikap harus yang benar, berucap pun harus yang benar," katanya.
Falsafah ini bukan hanya menjadi prinsip dalam kehidupan sehari-hari, tapi juga mengalir dalam tradisi pertanian masyarakat. Di balik daun teh yang diracik menjadi minuman, tersimpan nilai-nilai toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.
Lebih dari Sekadar Kebun Teh
Seiring waktu, Kebun Teh Bah Butong berkembang tidak hanya sebagai penghasil teh berkualitas tinggi, tetapi juga sebagai simbol keteguhan budaya dan kehidupan yang harmonis. Setiap sudutnya seperti mengisahkan perjalanan panjang masyarakat yang tetap menjaga nilai-nilai leluhur di tengah tantangan zaman.
Kegiatan yang juga dirangkai dengan program makan gratis ini dipusatkan di kantor sekretariat mereka di Jalan Sei Serayu, Medan
Medan 44 menit laluNadiem ditahan pada Kamis (4/9) usai diperiksa Kejagung. Terlihat tangan Nadiem diborgol dan mengenakan rompi tahanan berwarna pink.
Nasional 2 jam laluDi tanah berhawa sejuk Simalungun, Sumatera Utara, jejak kerajaan kuno masih hidup dalam cerita rakyat, legenda, dan tarombo (silsilah).
Sumut 5 jam laluSekitar seratusan siswa SMA Negeri 2 Kisaran diduga mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan.
Sumut 5 jam laluOknum personel Subbid Wabprof Bid Propam Polda Sumatera Utara kembali diterpa isu miring adanya dugaan pemerasan terhadap anggota Polri.
Medan 6 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menemui perwakilan buruh dari berbagai serikat pekerja yang ada di Kota M
Medan 7 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Ucapan terima kasih disampaikan Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas kepada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)
Medan 8 jam laluDoa Bersama Untuk Negeri dan Polri dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 H.
Medan 15 jam laluDalam peringatan Hari Jadi ke154 Kota Pematangsiantar
Sumut 15 jam laluBhabinkamtibmas Polsek Padang Tualang, Bripka Dedi Perianto, yang ikut turun langsung bersama warga bergotong royong memperbaiki jalan.
Sumut 15 jam lalu