Jumat, 10 Oktober 2025

Inflasi Sumut Meledak, Salman Alfarisi Bongkar Mandulnya Sistem Kendali Harga Daerah

Administrator - Jumat, 10 Oktober 2025 01:19 WIB
Inflasi Sumut Meledak, Salman Alfarisi Bongkar Mandulnya Sistem Kendali Harga Daerah
IST/Erni
Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, H. Salman Alfarisi.

POSMETRO MEDAN,Medan - Lonjakan inflasi di Sumatera Utara yang menembus 5,32 persen (year-on-year) kini menjadikan provinsi ini sebagai daerah dengan inflasi tertinggi di Indonesia.

Fakta mencengangkan ini disorot tajam oleh Wakil Ketua DPRD Sumatera Utara, H. Salman Alfarisi, yang menilai kondisi tersebut sebagai cermin gagalnya sistem pengendalian harga di tingkat daerah.

"Kita tak bisa terus berlindung di balik alasan cuaca atau fluktuasi pasar. Masalahnya ada pada lemahnya sistem pengawasan dan kendali harga yang tak berjalan efektif," ujar Salman dengan nada tegas, saat ditemui di gedung DPRD Sumut, Kamis, (9/10/2025).

Baca Juga:

Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, kenaikan tajam pada komoditas pangan strategis seperti cabai merah, beras, dan bawang, bukanlah fenomena alamiah, melainkan indikasi kelalaian pemerintah daerah dalam mengantisipasi gejolak pasokan dan distribusi.

"Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) seharusnya menjadi motor utama untuk menekan gejolak harga, tapi faktanya, mereka belum bergerak cepat dan terintegrasi," ungkapnya

Baca Juga:

Dari data yang dihimpun, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang tertinggi inflasi Sumut. Salman menilai hal ini sebagai tanda nyata macetnya sistem distribusi dan lemahnya pengawasan pasar oleh pemerintah provinsi.

"Kenaikan harga yang ekstrem ini menandakan ada kebijakan yang tidak berjalan. Pemerintah provinsi tampak kehilangan kendali atas ritme pasar," tambahnya.

Akibatnya, daya beli masyarakat kian terpuruk, terutama di kalangan menengah bawah.

Rumah tangga kecil kini harus berjuang lebih keras untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar, dari dapur hingga sekolah anak.

"Inflasi ini bukan sekadar angka statistik, tapi jeritan rakyat kecil yang terhimpit kenaikan harga tanpa perlindungan kebijakan yang nyata," tutur Salman.

Desakan Solusi Konkret, Badan Pangan Daerah dan Warung Murah Permanen

Sebagai langkah nyata, Salman mendesak Pemprov Sumut segera membentuk Badan Pangan Daerah yang berfungsi mengelola cadangan pangan strategis.

Badan ini diharapkan dapat membeli langsung hasil panen dari petani lokal dan menyalurkan kembali ke pasar saat harga mulai melonjak, sehingga rantai pasok tak lagi dikuasai spekulan.

Ia juga mengusulkan penguatan fungsi TPID, penyusunan database pangan lintas dinas, serta pengawasan ketat terhadap rantai distribusi dan praktik penimbunan barang.(erni)

Editor
: Administrator
Tags
beritaTerkait
PT.Bank Sumut KCP Medan Petisah ,Ahmad Zaidan Harahap Berikan Kaos Kepada Atlet Kecamatan Medan Petisah
Bank Sumut Catat Kinerja Solid, Aset Tumbuh 7,58 Persen dan Laba Rp539 Miliar hingga September 2025
Meneguhkan Akar Pengabdian, Golkar Sumut Rayakan HUT ke-61 dengan Aksi Sosial
PW IGRA Sumut Kembangkan 49 Perangkat Ajar RA Berbasis Kurikulum Cinta
Polda Sumut Gelar Penanaman Jagung Serentak Kuartal IV, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional
Darma Putra Rangkuti Gelar Reses I Masa Sidang 2025–2026 di Simalungun
komentar
beritaTerbaru