POSMETRO MEDAN-ADA yang beda dengan Medan yang umurnya kini di ambang 435 tahun. Tercipta seiring keamanan ibukota Sumatera Utara itu berada di pundak Kombes Pol Gidion Arif Setyawan yang terhitung hari (10/6/2025) ini resmi menapaki usia emas. Keukeuh melindungi generasi, inilah cukilan rekam jejaknya.
Menjabat Kapolrestabes Medan sejak Oktober 2024, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dikenal sebagai sosok fenomenal. Setidaknya bagi banyak anak yang tumbuh kembang di sela kerasnya Kota Medan.
Seusai energi filosofi namanya, Gidion Arif Setyawan memang dirasa pahlawan di kalangan yatim piatu, anak korban kejahatan, serta mereka yang tengah merajut masa depan dari sekolah-sekolah luar biasa (SLB).
Baca Juga:
Seperti T Kiyosaki sang pengarang 'Reach Dad, Poor Dad', Kombes Gidion pun sepakat: anaklah pemilik masa depan negeri ini.
Pemahaman itulah yang membuatnya miris semiris-mirisnya saat baru dua bulan menjabat Kapolrestabes Medan. Kombes Gidion menemukan 3 anak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, dibantai.
Baca Juga:

Tragedi itu tak pelak mengiringi sejarah akademik terbaru Kombes Gidion. Ya, Kapolresta Medan ke-42 ini baru saja menyandang gelar Doktor.
Menjadi bagian sejarah karena maut-maut anak itu terjadi di sela Kombes Gidion menyusun disertasi Doktor Ilmu Administrasi dari Universitas Brawijaya, Malang.
Dicampur hasil observasi terhadap anak di Jakarta, dari tangan lulusan AKPOL 1996 ini selanjutnya lahirlah disertasi berjudul
"Collaborative Governance Dalam Perlindungan Anak Berhadapan Hukum".
Tags
beritaTerkait
komentar