Selasa, 01 Juli 2025

Gaya Humanis - Humble Kombes GidionĀ : Wajah Baru Polri di Medan

Administrator - Selasa, 10 Juni 2025 12:51 WIB
Gaya Humanis - Humble Kombes Gidion : Wajah Baru Polri di Medan
Redaksi
Kombes Pol Gidion Arif Setyawan bersama Direktur Harian Posmetro Medan, Zulkifli Tanjung di Kantor Redaksi Posmetro Medan, belum lama ini.

POSMETRO MEDAN-ADA yang beda dengan Medan yang umurnya kini di ambang 435 tahun. Tercipta seiring keamanan ibukota Sumatera Utara itu berada di pundak Kombes Pol Gidion Arif Setyawan yang terhitung hari (10/6/2025) ini resmi menapaki usia emas. Keukeuh melindungi generasi, inilah cukilan rekam jejaknya.

Menjabat Kapolrestabes Medan sejak Oktober 2024, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dikenal sebagai sosok fenomenal. Setidaknya bagi banyak anak yang tumbuh kembang di sela kerasnya Kota Medan.

Seusai energi filosofi namanya, Gidion Arif Setyawan memang dirasa pahlawan di kalangan yatim piatu, anak korban kejahatan, serta mereka yang tengah merajut masa depan dari sekolah-sekolah luar biasa (SLB).

Baca Juga:

Seperti T Kiyosaki sang pengarang 'Reach Dad, Poor Dad', Kombes Gidion pun sepakat: anaklah pemilik masa depan negeri ini.

Pemahaman itulah yang membuatnya miris semiris-mirisnya saat baru dua bulan menjabat Kapolrestabes Medan. Kombes Gidion menemukan 3 anak di Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, dibantai.

Baca Juga:

Tragedi itu tak pelak mengiringi sejarah akademik terbaru Kombes Gidion. Ya, Kapolresta Medan ke-42 ini baru saja menyandang gelar Doktor.

Menjadi bagian sejarah karena maut-maut anak itu terjadi di sela Kombes Gidion menyusun disertasi Doktor Ilmu Administrasi dari Universitas Brawijaya, Malang.

Dicampur hasil observasi terhadap anak di Jakarta, dari tangan lulusan AKPOL 1996 ini selanjutnya lahirlah disertasi berjudul

"Collaborative Governance Dalam Perlindungan Anak Berhadapan Hukum".

Gidion, yang sebelumnya berantai menjabat kapolres, dari Jakarta Utara, Bekasi, hingga Dairi, sepakat kemiskinan kini bukan lagi penghambat utama anak mengakses pendidikan.

Kemiskinan tak semata biang anak terjerumus menjadi pelaku kriminalitas. Modernisasi mengubah adagium itu.

Ancaman terbesar anak kini datang dari narkoba yang beredar secara masif.

Menjadi ancaman terbesar hidup anak karena serangan dari narkoba datang seiring hilangnya ketauladanan dari banyak orangtua dan pemimpin. Di situlah generasi apatis dan jahat tercipta.

Seiring usia menapaki "kepala lima", Kombes Dr. Gidion kini tampak makin getol menyambangi panti-panti anak di Medan.

Segetol sikap humanis serta humble sang perwira yang tampak terus memberi rasa aman dan nyaman bagi anak di semua ruang publik Kota Medan.

Happy birthday, Kombes Dr. Gidion..!! (*)

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
Jelang HUT Bhayangkara ke-79, Polrestabes Medan Sita 20 Kg Sabu dan 58.750 Ekstasi
Polrestabes Medan Musnahkan 22 Kg Sabu: Masyarakat Diminta Berikan Informasi
Polrestabes Medan Tangkap 18  Orang Pelaku Kasus 3C dan 2 Pelaku Kasus Pembunuhan
komentar
beritaTerbaru