POSMETRO MEDAN,Langkat –Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang dihuni sekitar 1.062.000 jiwa, kini tengah menghadapi situasi darurat narkoba.
Dari 23 kecamatan yang ada, hampir seluruhnya diduga menjadi sarang peredaran narkotika. Mirisnya, aparat kepolisian dinilai tidak menunjukkan langkah signifikan dalam upaya pemberantasan, bahkan terkesan jalan di tempat.
Kapolres Langkat, AKBP David Triyo Prasojo, sebelumnya pernah menegaskan komitmennya untuk memberantas narkoba hingga ke akar-akarnya. Namun, pernyataan tersebut kini dianggap masyarakat sebagai slogan kosong, tanpa realisasi nyata di lapangan.
Baca Juga:
Berdasarkan informasi dan hasil investigasi tim POSMETRO MEDAN, sejumlah titik rawan peredaran narkoba tersebar luas. Salah satu lokasi yang disorot adalah kawasan Batu Delapan Titi Panjang di Kecamatan Wampu dan Desa Bukit Melintang. Di lokasi ini, aktivitas transaksi narkoba disebut kerap terjadi secara terang-terangan.
Dari laporan pengaduan masyarakat (Dumas), pihak Polres Langkat sempat menurunkan tim Satres Narkoba. Namun, pada pemeriksaan pertama, petugas justru bergerak ke lokasi yang berbeda dari yang dilaporkan. Hal ini memicu tanda tanya publik. "Ada apa sebenarnya?" kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga:
Pada penggerebekan kedua, petugas dikabarkan akhirnya menuju lokasi sesuai laporan awal. Namun hasilnya nihil. Tidak ada pelaku maupun barang bukti yang ditemukan, meski sebelumnya beredar video transaksi narkoba di lokasi tersebut.
Situasi ini menimbulkan kecurigaan masyarakat, khususnya di Kecamatan Wampu, yang mulai kehilangan kepercayaan terhadap aparat penegak hukum.
Temuan lapangan lainnya juga menunjukkan jaringan narkoba aktif di berbagai wilayah, seperti Kecamatan Secanggang (Dusun V Banjaran, Desa Karang Anyar), Batang Serangan (Titi Kurus), Benteng Teladan Ujung Sawitan (Pante Singkek), serta Kecamatan Padang Tualang (sekitar UPL Pondok Reboisasi dan Benteng Murni).
Daftar "titik hitam" peredaran narkoba pun semakin panjang. Termasuk Sungai Bilah di Kecamatan Brandan, Desa Kampung Lalang dan Kampung Pagar di Tanjung Pura, Kampung Tengah (Polsek Padang Tualang), hingga Kecamatan Bahorok yang disebut melibatkan pelaku berinisial TW.
Di Stabat, lokasi diduga berada di Paya Mabar dan Bukit Gantung, sementara di Besitang muncul nama pelaku berinisial AD.
Tags
beritaTerkait
komentar