Jumat, 05 September 2025

Kisah Heroik Bidan Dona, Harus Berenang Seberangi Sungai demi Selamatkan Pasien

Administrator - Senin, 04 Agustus 2025 13:13 WIB
Kisah Heroik Bidan Dona, Harus Berenang Seberangi Sungai demi Selamatkan Pasien
Istimewa
Bidan Dona berenang menyeberangi sungai membawa obat demi menyelamatkan pasien.

POSMETRO MEDAN,Pasaman – Tak ada pilihan lain bagi Dona (46), seorang bidan asal Desa Andilan, Jorong Setia, Nagari Simpang Tonang Selatan, Kecamatan Dua Koto, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Setelah mendengar kabar pasien membutuhkan pertolongan, Dona nekat menyeberangi sungai dengan berenang karena satu-satunya jembatan penghubung telah roboh.

Aksi heroik itu terjadi pada Jumat (1/8/2025) pagi, tak lama setelah Dona pulang dari mengikuti pelatihan di Pekanbaru, Riau.

"Saat itu saya baru pulang dari pelatihan di Pekanbaru. Pasien sudah lama menghubungi minta diobati. Begitu saya sampai Pasaman, saya langsung berangkat ke sana," ujar Dona, Minggu (4/8/2025).

Dengan menyewa ojek seharga Rp 400.000 untuk pulang pergi, Dona menempuh perjalanan menuju Jorong Sinuangon, Nagari Cubadak Barat.

Namun saat tiba di kawasan Lanai, ia mendapat kabar bahwa jembatan yang menghubungkan dua nagari telah putus diterjang arus sungai. "Sampai di Lanai, warga bilang jembatan sudah putus. Awalnya saya kira masih bisa dilewati dengan berjalan kaki, tapi ternyata sudah roboh total," katanya.

Tak ingin mengecewakan pasien dan keluarganya yang menunggu di seberang, Dona akhirnya memutuskan untuk berenang menyeberangi sungai tanpa persiapan.

"Saya tidak tahu kalau jembatannya putus, jadi tidak bawa perlengkapan apa pun. Tapi karena pasien butuh bantuan dan tidak mungkin saya menolak, saya putuskan berenang," ucapnya.

Bidan ASN yang telah mengabdi sejak 1999 ini menjelaskan bahwa jarak tempuh dari rumah ke rumah pasien sekitar 27 kilometer, melalui hutan dan jalan berlumpur.

"Sudah sering saya ke kampung itu. Tapi ini pertama kali saya harus menyeberangi sungai. Bahkan sebelum sampai jembatan putus itu, saya tiga kali jatuh dari motor karena jalan berlumpur," tambahnya.

Meskipun ada bidan lain di desa tersebut, warga lebih percaya pada Dona karena kedekatannya dengan masyarakat. Saat berenang, Dona juga membawa perlengkapan medis di dalam tas ransel yang digendongnya. "Itu semua alat medis saya. Baju yang saya pakai juga basah dan kering sendiri di badan," tuturnya.

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru