Minggu, 07 September 2025

Profil Anas Al-Sharif, Wartawan Terkenal Al Jazeera yang Tewas Dibom Israel

Administrator - Senin, 11 Agustus 2025 16:17 WIB
Profil Anas Al-Sharif, Wartawan Terkenal Al Jazeera yang Tewas Dibom Israel
Istimewa
Anas Al-Sharif, wartawan terkenal Al Jazeera yang tewas dibom Israel di tendanya di Kota Gaza, Palestina, pada Minggu (10/8/2025). (Foto/Al Jazeera)

POSMETRO MEDAN,Gaza -- Pada hari Minggu (10/8/2025), dunia dikejutkan oleh kematian wartawan terkenal Al Jazeera, Anas Al-Sharif, bersama empat rekan kerjanya akibat serangan udara Israel terhadap tenda tempat mereka bekerja dekat pintu masuk utama Rumah Sakit al-Shifa, Kota Gaza.

Pengeboman militer Zionis itu menewaskan total tujuh orang—lima wartawan dan dua lainnya adalah pendamping. Israel mengeklaim bahwa Anas adalah pemimpin sel Hamas yang merencanakan serangan roket, namun klaim itu ditolak oleh Al Jazeera, Komite untuk Perlindungan Jurnalis (CPJ), dan pelapor khusus PBB atas kebebasan berekspresi. Tak ada bukti kredibel tentang tuduhan Israel.

Anas Al-Sharif lahir pada 1996 di Kamp Pengungsi Jabalia, Jalur Gaza. Dia menempuh pendidikan di Universitas Al-Aqsa, meraih gelar sarjana komunikasi massa dengan fokus media penyiaran. Dia memulai kariernya melalui magang di Al-Shamal Media Network sebelum bergabung dengan Al Jazeera sebagai koresponden Gaza utara.

Sejak perang Israel-Hamas pecah di Gaza pada 7 Oktober 2023, Anas menjadi wajah salah satu peliput paling konsisten dari garis depan perang—meliput kekejaman, kelaparan, dan pengusiran, meski menghadapi ancaman langsung dan kehilangan keluarga.

Pada Desember 2023, rumah keluarganya di Jabalia diserang militer Israel. Ayahnya meninggal di tengah ketidakmampuannya untuk mengungsi karena kondisi kesehatan.

Dalam kondisi itu, Anas menyatakan tetap bertahan di Gaza utara—menolak perintah militer Israel untuk mundur—karena merasa membawakan suara rakyat Palestina yang paling sunyi sekaligus paling terpinggirkan.

"Jika Kata-kata Ini Sampai Padamu, Israel Telah Membunuhku" Anas terus-terusan mendapat ancaman langsung dari Israel, mulai dari panggilan telepon, pesan suara, dan kampanye diskreditasi melalui media sosial, semua ancaman itu menyebutnya sebagai "teroris" tanpa bukti.

Menurut CPJ, kampanye ancaman terhadap Anas itu sebagai "pendahuluan terhadap pembunuhan" dan mendesak perlindungan segera.

Sesaat sebelum tewas, Anas sempat memposting video di akun X-nya, merekam gempuran udara Israel di Kota Gaza—mengabadikan momen kilatan oranye dan dentuman bom saat dia menyampaikan: "Pengeboman tanpa henti—agresi Israel meningkat dalam dua jam terakhir."

Sebelumnya pada 6 April 2025, Anas menulis wasiat naratif yang diterbitkan setelah kematiannya. Dalam pesannya, ia menulis: "Jika kata-kata ini sampai padamu, tahu bahwa Israel telah membunuhku dan membungkam suaraku...Aku hidup melaluinya, mencicipi kesedihan dan kehilangan berkali-kali...Aku tidak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya..."

Dalam pesan itu, dia juga menitipkan keluarga—istri (Bayan), putra (Salah), putri (Sham), dan ibunya— dan menyeru dunia untuk tidak membiarkan Gaza dan kisah mereka hilang dari ingatan.

Al Jazeera, media Qatar tempat Anas bekerja, mengecam serangan Zionis Israel itu sebagai "usaha terencana untuk membungkam suara di tengah kemungkinan pendudukan Gaza" dan menyerukan perlindungan hak pers serta penghentian impunitas militer Zionis.

CPJ menyatakan keprihatinan luar biasa atas kematian Anas. "Jurnalis adalah warga sipil dan tidak boleh disasar. Mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban," kata CPJ.

PBB, melalui pelapor khusus Irene Khan, menyoroti ancaman serius Israel terhadap kebebasan berekspresi terhadap jurnalis lokal Palestina yang menjadi "mata dan telinga dunia" di zona terlarang seperti Gaza.

Profil Anas Al-Sharif

Mengutip This Week in Palestine, Anas Al-Sharif adalah jurnalis yang menghuni kamp pengungsi di daerah Jabaliya, Jalur Gaza Utara. Ia berada di tempat tersebut sejak 7 Oktober 2023.

Anas Al Sharif merupakan lulusan Fakultas Media, Universitas Al-Aqsa, Kota Gaza. Kemudian, mendapatkan pekerjaan di Al Jazeera sebagai jurnalis, khususnya di bidang liputan televisi dan radio.

Ia secara aktif membagikan berbagai video yang menayangkan kondisi genosida di wilayah Gaza. Selain meliput di TV dan radio, Anas Al Sharif juga mempublikasi pendapatnya di X dan Instagram.

Pada 2018 silam, Anas Al-Sharif sempat memperoleh Penghargaan Jurnalis Muda Terbaik Palestina. Ia mendapatkan penghargaan tersebut karena telah meliput tentang Gaza.

Kendati demikian, upayanya dalam membagikan informasi di media maupun sosial media kerap menimbulkan reaksi negatif. Anas Al Sharif sering mendapatkan ancaman dan intimidasi dari Israel.

Fakta mengenai kematian Anas Al-Sharif beserta reporter lainnya di Palestina kini sudah mencapai lebih dari 200 orang.

Israel telah melepaskan berbagai serangan ke Kota Gaza sejak Oktober 2023 silam. Kemudian, mereka memberikan tuduhan yang rutin terhadap para jurnalis yang bertugas di sana.

Adapun Al Sharif sudah mendapatkan tuduhan bahwa dirinya merupakan sayap militer Hamas. Tepatnya ketika Juru Bicara Militer Israel, Avichai Adraee, membagikan ulang tayangan penuduhan pada bulan lalu.

Oleh sebab itu, Al Jazeera menanggapi berbagai tuduhan yang menyebabkan kematian Al Sharif ini sebagai "kampanye hasutan". Tuduhan ini juga menyasar ke beberapa reporternya di Gaza.

Fakta kematian Al Sharif lainnya adalah sempat meninggalkan pesan terakhir yang telah ditulis sejak 6 April 2025. Ia menyampaikan bahwa dirinya merasa sedih dan kehilangan berulang kali.

Kendati begitu, Anas Al-Sharif tetap berusaha menginformasikan kepada publik terkait kehidupan dan pendudukan di Gaza. Ia mengklaim bahwa semua hal yang disampaikan merupakan kebenaran.

"Meskipun demikian, saya tidak pernah ragu untuk menyampaikan kebenaran apa adanya, tanpa distorsi atau misrepresentasi, berharap Tuhan akan menyaksikan mereka yang tetap diam, mereka yang menerima pembunuhan kami, dan mereka yang mencekik napas kami," katanya.

(wan/bbs)

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru