Jumat, 05 September 2025

Urgent! 2,5 Miliar Pengguna Gmail Wajib Ganti Password

Administrator - Selasa, 02 September 2025 11:22 WIB
Urgent! 2,5 Miliar Pengguna Gmail Wajib Ganti Password
Istimewa
Ilustrasi Gmail.

POSMETRO MEDAN,California -- Google mengeluarkan memperingatkan 2,5 miliar pengguna Gmail untuk segera memperbarui kata sandi. Peringatan ini dikeluarkan setelah peretas melakukan penyusupan terhadap akun Gmail.

"Segera perbarui kata sandi dan memperkuat keamanan akun Gmail Anda karena peretas kata sandi telah berhasil melakukan sejumlah besar penyusupan," kata Google, dikutip dari New York Post, Selasa (2/9/2025).

Google meminta para pengguna untuk lebih waspada terhadap aktivitas mencurigakan dan segera menambahkan langkah keamanan tambahan, seperti mengaplikasikan autentikasi dua faktor, apabila belum digunakan sebelumnya.

Google menjelaskan, para peretas kerap mencuri kata sandi Gmail dengan cara mengirimkan email berisi tautan atau link ke halaman masuk palsu, atau menipu pengguna agar membagikan kode autentikasi dua faktor.

"Menurut data Google, meski sebagian besar pengguna memiliki kata sandi yang kuat dan unik, namun hanya sepertiganya yang secara teratur memperbarui password-nya," tambah Google.

Secara terpisah, Google juga telah menyarankan penggunanya untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan pada akun Gmail mereka masing-masing setelah terjadi pelanggaran pada basis data Salesforce milik perusahaan.

Pada Juni 2025, Google memperingatkan pelaku kejahatan siber ini menargetkan orang-orang melalui serangan rekayasa dengan menyamar sebagai staf IT support. Cara yang disebut Google sangat efektif dalam menipu karyawan.

Peretasan ini sebagian besar membahayakan data yang tersedia untuk umum, seperti detail kontak usaha kecil dan menengah. Google melihat, metode peretasan ini dapat digunakan untuk serangan yang lebih serius di masa mendatang.

"Kami yakin pelaku ancaman yang menggunakan merek 'ShinyHunters' kemungkinan sedang bersiap untuk meningkatkan taktik pemerasan mereka dengan meluncurkan situs kebocoran data. Taktik baru ini kemungkinan dimaksudkan untuk meningkatkan tekanan pada korban, termasuk mereka yang terkait dengan pelanggaran data terkait Salesforce UNC6040 baru-baru ini," bunyi keterangan Google.

Sebelumnya, Google telah memberi tahu semua pengguna yang terdampak atas insiden ini melalui email pada 8 Agustus 2025.

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru