Selasa, 01 Juli 2025

Mengapa Anak SMK Ogah Masuk Perguruan Tinggi ? Ini Alasannya

Evi Tanjung - Selasa, 10 Juni 2025 18:57 WIB
Mengapa Anak SMK Ogah Masuk Perguruan Tinggi ? Ini Alasannya
Mak
Kepsek SMKN 1 Medan Gloria Sabrina Meliala saat meninjau proses pendaftaran siswa baru di sekolahnya.

POSMETRO MEDAN, Medan -Di satu ruang kelas SMKN 1 Medan, tampak beberapa anak berpakaian rumahan bersama orang tua. Ada yang nampak antusias bertanya ini itu pada petugas. Tak sedikit pula yang duduk -duduk saja mungkin telah siap mendaftar Rupanya hari ini, Selasa (10/6/2025) pendaftaran tahap 2 setelah kemarin menutup pendaftaran tahap 1 dan berhasil menjaring 77 siswa untuk kategori Afirmasi dan Prestasi non akademik.

" Sekarang tersisa 355 bangku lagi untuk jalur domisili dan prestasi nilai rapot," kata Kepsek SMKN 1 Medan Gloria Sabrina Meliala di dampingi Wakasek Bid Kurikulum Tugino di ruang kerjanya di Jln Sindoro No 1 Pusat Pasar.

Meski pendaftaran dapat dengan mengakses web SMKN 1 Medan, namun tak sedikit pula yang datang langsung. " Biar puas, dan yakin tak salah- salah mengisi," ujar seorang ibu saat ditanya. Hal ini sejalan dengan program SMKN 1 meski Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025 secara online, namun pihak sekolah tetap memberi layanan bantuan dan konsultasi selama masa pendaftaran pada calon murid dan orang tua yang akan mendaftar secara online maupun offline terutama

yang mengalami kendala teknis.

Melihat animo yang mendaftar, Gloria yakin tahun 2025 ini, jumlah peminat SMKN 1 Medan lebih meningkatkan dari tahun sebelumnya. Dengan program unggulan atau program keahlian seperti Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis (MPLB), Pemasaran ( Bisnis Retail dan Bisnis Digital), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL) dan Pariwisata (Usaha Layanan Pariwisata dan Usaha Layanan Wisata).

Meningkatnya minat siswa masuk ke SMK ternyata tak berbarengan dengan kemauan untuk terus menambah ilmu pengetahuan dan skill. Terbukti minat siswa SMK justru menurun untuk masuk ke Perguruan tinggi. Hal itu dapat dimaklumi,karena SMK bukan untuk melanjut ke PT melainkan bekerja.

Itu sebabnya, pada Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) (undangan) kemarin SMKN 1 Medan terpaksa harus mengocok ulang siswa yang disodorkan untuk mengikuti PPDS. "Ketika kami berhasil merengking juara 1- 10 tiap kelas dan jurusan, mendadak yang juara ini justru tak mau lanjut PT. Kami naikkan lagi reaking dibawahnya itu pun hanya beberapa saja. Setelah terjaring maka 19 anaklah yang lolos SNBP kemarin dari SMKN 1 Medan," jelas Gloria.

Itu pun lanjut Gloria, pakai perjanjian yang ketat. " Kalau tiba di pengumuman dia tak mau mendaftar, maka sekolah dapat dikenai sanksi. Hal ini yang tak kita kehendaki," kata Gloria.

Nah, dari penjelasan Gloria dapat dipastikan begitu " malas dan ogahnya" anak SMK masuk PT. Padahal jika lulus SNBP ke USU atau Polmed skill anak SMK makin tajam dan cemerlang.Tapi begitulah kenyataannya. Lantas apa menyebabnya." Ekonomi," jawab Gloria.

Jika dirunut biaya memang penghalang utama. Meski mereka pintar, tapi mereka memilih bekerja dengan alasan tak ingin

memberatkan orang tua lagi. Ini urutan penyebab malasnya anak SMK masuk PT.

1. Ekonomi : Ekonomi sumber yang paling kuat dari segala sumber. Biaya kuliah yang mahal bisa menjadi hambatan bagi siswa SMK yang mungkin lebih memilih untuk langsung mencari penghasilan.

Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru