Selasa, 01 Juli 2025

Sebanyak 87,1 Persen Lahan Jeruk di Karo Terkena Hama Lalat Buah, Produksi Turun Hingga 50 Persen

Indrawan - Kamis, 22 Mei 2025 09:02 WIB
Sebanyak 87,1 Persen Lahan Jeruk di Karo Terkena Hama Lalat Buah, Produksi Turun Hingga 50 Persen
Ilustrasi lalat buah yang menyerang jeruk di Kabupaten Karo. (istimewa)

POSMETRO MEDAN, Medan - Produksi jeruk Karo yang selama ini cukup melimpah terkena masalah. Saat ini, sekitar 87,1 persen lahan pertanian jeruk di Kabupaten Karo terkena serangan hama lalat buah yang mengakibatkan produksi jeruk menurun drastis.





Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, hama lalat buah yang mengganggu petani jeruk di Kabupaten Karo ini mulai meresahkan pada tahun 2014 silam.





Akibatnya bukan hanya harga komoditas yang turun drastis. Tetapi, produksi jeruk di Kabupaten Karo juga mengalami penyusutan sekitar 40-50 persen. Adanya hama lalat buah ini, membuat para petani Kabupaten Karo mulai enggan menanam jeruk.

Baca Juga:




Hal itu diketahui saat Rapat Koordinasi (Rakor) produksi dan hilirisasi komuditas jeruk di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (22/5/2025).





Menanggapi hal itu Gubernur Sumut Bobby Nasution menegaskan, pihaknya akan turun langsung untuk melihat dan menangani hama lalat buah tersebhut.

Baca Juga:




Penanganan hama lalat buah ini, Kata Bobby Nasution bertujuan untuk untuk mengembalikan kejayaan Jeruk Karo, yang pernah menjadi primadona di Indonesia. "Langkah pertama kita akan intervensi serangan lalat buah, tetapi tentu kita akan mendata, menyusun teknis penanggulangannya terlebih dahulu," ucapnya.





Untuk itu, kata Bobby penanganan hama lahat harus dilakukan secara masif. "Setelah mendapatkan penanganan yang paling tepat. Kita akan segera sosialisasi kepada petani jeruk Karo, karena ini harus dilakukan serentak dan bersama-sama,” ucapnya.





Dikatakannya, meski jeruk di Kabupaten Karo terkena serangan hama lalat buah, produsen jeruk terbesar kedua tetap dari Sumut.





"Saat ini produsen terbesar jeruk itu Jawa Timur dan Sumut masih nomor dua, bayangkan dengan keadaan kita seperti inipun kita masih nomor dua, kalau kita maksimalkan kita bisa nomor satu, bahkan diperhitungkan secara internasional," jelasnya.





Bupati Karo Antonius Ginting mengatakan, pihaknya sangat bersyukur adanya perhatian pemerintah pusat dan Pemprov Sumut menangani hama jeruk.





Menurutnya, mengembalikan kejayaan jeruk Karo adalah mimpi masyarakatnya, yang sampai saat ini belum terwujud. "Kami sangat bersykur pemerintah pusat, pemerintah provinsi memberikan atensi besar pada masalah ini," ucapnya.





Ia berharap, dengan adanya perhatian pemerintah, produksi jeruk akan kembali meningkat dan membuat para petani Karo lebih semangat. "Mudah-mudahan dalam enam bulan ke depan kita sudah bisa lihat hasilnya, bila sukses, produksi jeruk akan meningkat lebih dari 40 persen," jelasnya.





Sementara itu, Pakar Kultur Jaringan, Luthfi Aziz Mahmud Siregar mengatakan, selain teknologi, salah satu yang terpenting dalam penanganan hama ini adalah kesadaran petani.





Sehingga, kata Luthfi dibutuhkan pendampingan kepada petani agar mengelola tanaman jeruknya secara profesional. "Penanganan lalat buah ini harus dilakukan bersama-sama, bukan hanya di lahan jeruknya saja, tetapi juga bumpernya, zona di sekitar lahan pertanian jeruk," ucapnya.





Hama lalat buah





Tanah Karo merupakan daerah yang subur karena berada di kaki Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Sehingga mata pencarian utama di daerah ini adalah bertani. Hasil pertanian dari Tanah Karo sangat unggul, tak heran banyak di kirim keluar daerah. Beberapa hasil panen yang biasanya dikirim keluar daerah adalah jeruk berastagi, wortel berastagi dan sayur kol.





Buah-buahan dan sayur-sayuran dikirim biasanya merupakan berkualitas sehingga memiliki harga yang lebih mahal dari sayur atau buah yang sejenis lainnya. Terlebih jeruk Berastagi yang kita tahu jika kita pergi ke supermarket atau pasar tradisional harganya lebih mahal dibandingkan dengan jeruk dari daerah lain. Mungkin kita bertanya tanya kenapa jeruk Berastagi bisa lebih mahal dari jeruk daerah lain.





Adapun perbandinganya kenapa lebih mahal karena rasa dari jeruk Berastagi lebih manis dan ketika selesai makan jeruknya tidak menghasilkan rasa pahit seperti kebanyakan jeruk lainnya.





Akan tetapi belakangan ini hal buruk menimpa Tanah Karo. Diduga akibat bencana alam di mana Gunung Sinabung yang merupakan gunung berapi aktif. Akibat dari bencana alam ini beberapa hewan liar keluar dari hutan lindung yang berada di sekitar lereng Gunung Sinabung. Salah satu hewan yang keluar itu adalah lalat buah. Serangga ini sangat merugikan masyarakat karo terkhusus petani jeruk karena serangga ini dapat merusak daging buah jeruk di mana serangga ini bertelur di dalam buah jeruk, larva yang menetas dari telur tersebut dapat merusak daging buah jeruk sehingga menjadi busuk dan gugur.





Akibat dari serangan lalat buah ini banyak petani jeruk yang mengalami kerugian yang tidak sedikit. Seperti yang kita ketahui kalau sudah terkena lalat buah ini pohon jeruk langsung berguguran baik buah dan daunnya.





Akibat dari serangan lalat buah ini banyak petani jeruk yang mengalami kerugian yang tidak sedikit. Seperti yang kita ketahui kalau sudah terkena lalat buah ini pohon jeruk langsung berguguran baik buah dan daunnya. Tetapi petani jeruk tidak tinggal diam dengan situasi ini banyak usaha yang sudah dilakukan seperti :






  1. Menyemprotkan pestisida ke tanaman jeruk.




  2. Memasang kelambu di pinggir ladang agar lalat buah dari luar tidak bisa masuk ke lahan pertanian.




  3. Mengisi air yang sudah berwarna oranye ke dalam plastik es lilin lalu digantungkan kan di dahan pohon jeruk dan diluar sudah diolesi perekat dan racun agar lalat buah yang mendekati es lilin tersebut lengket hingga mati.





Namun semua usaha yang sudah dilakukan tidak membuahkan hasil yang maksimal sehingga petani jeruk mulai resah. Hal ini diakibatkan karena menurunnya hasil panen dan harga jeruk yang tidak stabil juga, karena untuk biaya perawatan jeruk tidak lah mudah. (wan/tribun)


Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
Eks Penyidik KPK Blak-blakan Soal Potensi Gubsu Bobby Diperiksa KPK, Pentolan NU: Jangan Berharap Banyak!
Rapat Paripurna DPRD Sumut Hanya Dihadiri 29 Anggota Dewan, Wakil Gubernur Bahas Soal Reses
Polda Sumut Bongkar Pabrik Liquid Vape Bernarkotika Senilai Rp300 M di Apartemen Agung Podomoro
Begini Kronologis Pengemudi Mobil Diamuk Massa Usai Diteriaki Maling
Pegawai Dinas Ketapang Sumut Mengeluh: Sudahlah Gaji Kecil Telat Pula, BKD Lempar Tanggung Jawab ke OPD
Keluarga Satgas IPK Sumut Ucapkan Selamat HUT Bhayangkara ke-79
komentar
beritaTerbaru