Jumat, 05 September 2025

Ratusan Warga Ikut Lomba Melamun, Ngelamunin Soal Cinta hingga UMR

Administrator - Selasa, 19 Agustus 2025 12:24 WIB
Ratusan Warga Ikut Lomba Melamun, Ngelamunin Soal Cinta hingga UMR
Istimewa
Lomba melamun yang diadakan di Kotagede, tepatnya di Kalurahan Singosaren, Kapanewon Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, Senin (18/8/2025) sore. Lomba dalam rangka HUT RI ke-80 ini ramai diikuti warga.

"Kami awalnya coba-coba. Tujuan utamanya sebenarnya hanya untuk menambah teman. Ternyata yang daftar banyak," ujarnya.

Pertama kali buka pendaftaran H-7 atau tujuh hari sebelum lomba, ternyata banyak orang yang berminat mengikuti lomba melamun. Untuk mendaftar lomba, mereka dikenakan biaya registrasi Rp20.000. Setelah itu mereka dimasukkan ke dalam grup WhatsApp di mana mereka bisa saling berkenalan sesama peserta dan berkomunikasi dengan panitia lomba.

"Grup itu selalu ramai. Banyak dari mereka yang tanya soal ketentuan lomba. Ada juga peserta yang tanya kalau waktu melamun terus kesurupan nanti gimana," kata Evander.

Ngelamunin Soal Cinta hingga UMR Jogja

Melamun adalah lomba yang cocok bagi orang dewasa, terutama bagi mereka yang masuk dalam fase "quarter life crisis". Di fase itu mereka memikirkan banyak hal hingga overthinking.

Tak hanya dari kawasan Kotagede, animo peserta datang dari wilayah sekitar seperti Sleman, Bantul, dan Kulon Progo. Ada juga peserta yang merupakan perantauan dari luar kota.

Tina (25), salah seorang perantauan dari Jakarta yang sudah menetap di Jogja sejak tahun 2018, mengaku bahwa lomba itu sangat cocok dengan orang-orang seusianya yang sedang memasuki masa quarter life crisis. Pada usia yang ia jejaki saat ini, ia mengaku sering memikirkan banyak hal sambil melamun.

"Saya ini sehari-hari memang sering melamun. Nge-lamunin kerjaan, nge-lamunin orang tua, nge-lamunin pacar, nge-lamunin UMR Jogja, nge-lamunin kapan bisa keluar dari Jogja. Sudah enak-enak tinggal di Jakarta, eh ke Jogja lagi. Soalnya Jogja itu ngangenin terus, Mas," curhat perempuan yang sehari-hari bekerja sebagai content creator untuk sebuah brand itu.

Tina bercerita, sejak lulus kuliah pada tahun 2022, dia sebenarnya sempat pulang ke Jakarta dan bekerja di sana. Namun rutinitas di Jakarta yang memaksa segala hal harus dilakukan serba cepat membuatnya lelah. Akhirnya ia memilih kembali ke Jogja yang kehidupannya dikenal lebih slow living.

Editor
: Indrawan
Tags
beritaTerkait
komentar
beritaTerbaru