
Plt SDABMBK Gibson Panjaitan Langsung Bongkar Tiang Provider Jalan Denai
Tindak Lanjuti Aduan Warga, Plt SDABMBK Gibson Panjaitan Langsung Bongkar Tiang Provider Jalan Denai.
Medan 4 menit laluPOSMETRO MEDAN,Medan -- Pasca adanya kejadian dugaan penganiayaan dan telah resmi dilaporkan ke Polrestabes Medan, seorang siswa kelas III telah menjadi korban kekerasan fisik diduga dilakukan oleh seorang oknum pengawas sekolah SMP 49 Muhammadiyah beserta istrinya yang juga seorang guru SD yang dilakukan masih di lingkungan sekolah, membuat sejumlah orang tua menjadi resah dan kwatir.
Informasi kejadian penganiayaan itu didapat langsung para orang tersebut dari anaknya yang masih satu kelas dengan korban itu. Hal itu disampaikan para orang tua itu pada awak media, Kamis ( 11/9/2025) siang.
Salah satu orang tua bernama Yeni Susanti, mengatakan bahwa, tindakan kekerasan terhadap anak didik dilingkungan sekolah jelas-jelas sangatlah melanggar hukum.
"Kita sebagai orang tua sangat cemas akan kejadian ini, iya namanya orang tua kita maunya anak kita mendapatkan ilmu dan didikan yang baik di sekolah. Nah, ini kok ada kabar ada pulak seorang siswa yang jadi korban penganiayaan di SMP 49 Muhammadiyah ini, kita juga sudah dapat informasi dari ibu wali kelasnya dan kepala sekolah, bahwa sudah beberapa hari pasca kejadian itu siswa itu pun tidak masuk sekolah, dan para terduga pelaku pun sudah resmi dilaporkan ke Polrestabes Medan," kata Yeni.
Hal senada juga disampaikan seorang ibu yang mengatakan namanya Natasya.
"Iya samalah Bang, namanya orang tua iya pasti khawatir ada apa-apa dengan anaknya, tadi juga kita sudah jumpa dengan ibu polisi dari Polrestabes datang ke sekolah SMP 49 Muhammadiyah itu, mungkin terkait laporan penganiayaan itu lah kurasa bang, kalau kami sangat setuju hukum ditegakkan dan kalau bisa segera diproses dan ditangkap serta dijatuhi hukuman yang setimpal sesuai undang-undang, apalagi korbannya seorang anak di bawah umur," ujarnya.
Terpisah saat ditemui awak media ini, Panit dalam Unit PPA Polrestabes Medan, Ipda Juli Samosir mengatakan kasus ini sedang diproses dan kepada para saksi, terlapor dan kepala sekolah akan segera resmi disurati untuk diambil keterangan guna kebutuhan proses hukum. "Sabar ya bang, kita akan proses," ucapnya.
Di lokasi yang berbeda saat awak media ini menyambangi kediaman orang tua siswa kelas III SMP 49 Muhammadiyah terduga korban penganiayaan tersebut sangat berharap dirinya mendapat keadilan hukum, dirinya percaya pihak kepolisian Polrestabes Medan pasti bertindak adil dan segera memproses kasus yang menimpa anaknya tersebut. "Kalau bisa para pelaku segera ditangkap dan diproses sesuai perbuatannya, jangan merasa sok kebal hukum," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, pengawas SMP 49 Muhammadiyah Medan, Roydi Nevri dilaporkan ke Polrestabes Medan atas dugaan menganiaya seorang siswa kelas III. Selain Roydi juga dilaporkan istrinya, Yesi Marlina yang diduga turut terlibat menganiaya.
Informasi yang didapat, penganiayaan itu terjadi karena korban merekam pertengkaran Roydi Nevri dengan seorang guru.
"Pelaku marah karena saya minta korban untuk merekam pertengkaran kami," kata Yusnidar, guru SMP 49 Muhammadiyah, Rabu (3/9/2025) saat mendampingi korban membuat laporan.
Sesuai Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor: STTLP/B/3016/IX/2025/SPKT/POLRESTABES MEDAN, peristiwa dugaan kekerasan itu terjadi di lingkungan SMP Swasta Muhammadiyah 49 Jalan Pendidikan Sehati Kecamatan Medan Perjuangan, pada Selasa, 2 September 2025, sekitar pukul 13.30 WIB. Laporan itu dibuat oleh Wita Br Simbolon, ibu kandung dari korban.
Awalnya korban sedang berada di ruang kelasnya di lantai dua. Ia kemudian mendengar adanya pertengkaran antara Yusnibar dengan Roydi Nevri.
Yusnibar yang merupakan wali kelas korban kemudian meminta korban untuk merekam pertengkaran tersebut menggunakan telepon genggamnya. Mengetahui dirinya direkam, Roydi marah lalu mengejar korban.
"Pak Roydi marah kemudian mengejar saya lalu mencekik dan menampar pipi kiri sebanyak satu kali," ucap korban.
Namun ia masih sempat menyimpan rekaman saat ia dikejar dan dianiaya walau gambar yang diambil goyang karena ponselnya berusaha direbut.
Setelah kejadian itu, korban hendak turun dari lantai dua. Namun, istri Roydi, Yesi Marlina berusaha merampas telepon genggamnya hendak menghapus rekaman video pertengkaran suaminya.
"Karena Bu Yesi ngak berhasil merebut telepon genggam, ia menampar pipi kiri saya," ucap korban.
Diketahui Yesi Marlina merupakan guru di SD Muhammadiyah yang satu lingkungan dengan SMP Muhammadiyah.
Akibat kejadian yang menimpa anaknya, Wita Br Simbolon merasa keberatan dan memutuskan untuk menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke Polrestabes Medan.
Para terlapor dilaporkan atas dugaan tindak pidana kejahatan terhadap anak, sebagaimana diatur dalam Pasal 80 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
Menurut Yusnibar, peristiwa ini juga sudah dilaporkan ke PDM (Pengurus Daerah Muhammadiyah) di Jalan Mandala. Namun oleh pengurus, mereka disarankan untuk menempuh jalur hukum.
"Memang sejak Pak Roydi diangkat menjadi pengawas, situasi di SMP 49 Muhammadiyah sudah tidak nyaman. Banyak tindakannya yang melebihi kewenangan seperti merubah jadwal mengajar para guru. Akibatnya seorang guru sudah keluar," kata Yusnibar.
Diketahui Roydi baru menjabat sebagai pengawas pada 9 Agustus lalu.
Sebelumnya, Selasa (2/9/2025) media ini sempat mencoba mengkonfirmasi Roydi, namun ia membalas dengan mengatakan 'silahkan lapor, saya punya pengacara'.
(Hap).
Tindak Lanjuti Aduan Warga, Plt SDABMBK Gibson Panjaitan Langsung Bongkar Tiang Provider Jalan Denai.
Medan 4 menit laluSat Res Narkoba Polrestabes Medan kembali melakukan penggerebekan lapak narkoba di Jalan Jermal 15 yang telah meresahkan warga sekitar.
Medan 54 menit laluPOSMETRO MEDAN,Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) bersama Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Medan menandatangani nota
Medan satu jam laluPOSMETRO MEDAN, JakartaBareskrim Polri mengungkap jumlah tersangka dalam kasus beras oplosan. Sejauh ini, total sudah 30 kasus yang ditanga
Nasional satu jam laluPOSMETRO MEDAN,Serdang Bedagai Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Serdang Bedagai berhasil mengungkap kasus tindak pidana yang
Kriminal satu jam laluPolri Lakukan Mutasi Besar, Dankorbrimob hingga Kabaintelkam Berganti, Beberapa Kapolda Juga Tergeser
Nasional satu jam laluPOSMETRO MEDAN,Kasus kejahatan seksual kembali mencoreng wajah kemanusiaan di Kabupaten Deli Serdang. Seorang ayah kandung bersama adik kand
Kriminal 2 jam laluPOSMETRO MEDAN,Tanjung Morawa Jajaran Polres Deli Serdang, melalui Unit Reskrim Polsek Tanjung Morawa berhasil mengamankan dua pelaku penc
Kriminal 2 jam laluPOSMETRO MEDAN, Tanah Karo Seminggu lebih perburuan terhadap Ganda Nainggolan (27), warga Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabup
Kriminal 2 jam laluPelaku Penganiayaan Menggunakan Celurit, Tiga Orang Pemuda Diciduk Polres Binjai
Kriminal 3 jam lalu