Sabtu, 27 September 2025

Gula, Cermin Bangsa: Dari Kejayaan Tebu ke Runtuhnya Industri Manis Nusantara

Administrator - Jumat, 19 September 2025 01:31 WIB
Gula, Cermin Bangsa: Dari Kejayaan Tebu ke Runtuhnya Industri Manis Nusantara
IST
Dok lahan tebu

Kebijakan TRI pada 1975 justru memperburuk mutu tebu dan menekan produktivitas. Konsumsi nasional melonjak, sementara produksi tak pernah kembali ke era emas. Dari eksportir raksasa, Indonesia berubah menjadi importir sejak 1966.

Pada 2014, produksi nasional hanya 2,59 juta ton, sementara kebutuhan mencapai 5,7 juta ton. Defisit ini membuka ruang bagi kartel gula, mafia distribusi, hingga permainan politik komoditas.

Baca Juga:

Cermin Politik Agraria

Industri gula bukan sekadar catatan ekonomi, melainkan refleksi politik agraria Indonesia. Dari tangan kolonial hingga republik, pola penguasaan lahan tak banyak berubah: rakyat tetap buruh, sementara elite—baik planters asing dulu maupun penguasa lokal sekarang—menikmati keuntungan.

Baca Juga:

Yang berubah hanya wajah aktor. Tuan kebun asing berganti menjadi birokrat, politisi, dan pengusaha nasional. Polanya sama: komoditas dijadikan alat kendali kekuasaan.

Dari Gula ke Sawit: Pola yang Berulang?

Kejayaan gula hanyalah satu bab dari drama panjang perkebunan Indonesia. Setelah runtuhnya "manisnya Jawa", giliran komoditas lain mengambil panggung—tembakau Deli, karet, hingga sawit.

Pertanyaan yang menggantung: apakah sawit hari ini hanya mengulang pola kejayaan sesaat yang rawan runtuh, atau benar-benar mampu menjadi tulang punggung ekonomi bangsa? (Erni Tanjung)

Editor
: Administrator
Tags
beritaTerkait
Kapolsek Tanah Jawa Pimpin Program ” Minggu Kasih ” di Huta Bah Biding
Jejak Gula dan Teh, Pertaruhan Tanah dan Politik Komoditas di Sidamanik
Kapolri Pimpin Upacara Hari Juang Polri, Simbol Dedikasi Polri Untuk Bangsa
Jawa Pos Nilai Klaim Nany Widjaja soal PT DNP Tidak Berdasar dan Menyesatkan
Tebus Ijazah Siswa Tertahan, Rico Waas: Kami Cari 400 Anak di Medan
Hak Jawab Kuasa Hukum Jawa Pos Terkait Berita ”Pengacara Dahlan Tantang Jawa Pos Tunjukkan Bukti Pembelian PT DNP ke Dahlan Iskan”
komentar
beritaTerbaru