Selasa, 01 Juli 2025

Dirut BP-ODT Jimmy B Panjaitan: Kini Saatnya Penguatan SDM untuk Mendukung Geopark...

Administrator - Jumat, 13 Juni 2025 09:41 WIB
Dirut BP-ODT Jimmy B Panjaitan: Kini Saatnya Penguatan SDM untuk Mendukung Geopark...
Ist
Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TC-UGGp) bekerjasama dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BP-ODT) di Meeting Hall Caldera Resort Sibisa, Kabupaten Toba.

POSMETRO MEDAN, Medan-Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba, Jimmy B. Panjaitan menegaskan, kawasan Danau Toba memerlukan investasi yang lebih besar untuk pembangunan jangka panjang, yaitu berupa pembangunan sumber daya manusia yang masih belum memadai pada hari ini dalam mendukung pariwisata berbasis geopark.

"Pembangunan fisik sekawasan Danau Toba terus dilakukan, terutama pada sektor infrastruktur, fasilitas pariwisata, pelabuhan-pelabuhan, bandar udara, dan berbagai atraksi pariwisata baru. Apabila kemajuan ini tidak diikuti oleh penguatan sumberdaya manusianya, maka kita bisa kehilangan daya tarik utama dan keberlanjutan dari pengembangan destinasi di Danau Toba, yaitu masyarakat dan kebudayaannya," papar Jimmy ketika memberikan sambutan pada seminar nasional, "Pengelolaan Geopark yang Berdampak pada Geowisata di Indonesia", Kamis (12/6/2025).

Acara ini diselenggarakan Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BP TC-UGGp) bekerjasama dengan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BP-ODT) di Meeting Hall Caldera Resort Sibisa, Kabupaten Toba.

Baca Juga:

Jimmy berpendapat bahwa misi pelibatan masyarakat dalam pengelolaan pariwisata berbasis geopark di kawasan Danau Toba akan sulit dilakukan apabila tidak dilakukan langkah-langkah dini untuk mempersiapkan sumber daya lokal yang terampil dan memiliki kesadaran tinggi.

"Oleh sebab itu, kami telah memutuskan untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap upaya-upaya pendidikan murid an siswa sekawasan Danau Toba, yang kita proyeksikan akan menjadi generasi hybrid, yaitu menghayati budayanya sendiri dan sekaligus memiliki keterampilan yang kompetitif untuk mendukung pembangunan pariwisata di kawasan ini," tambah Jimmy.

Sebagai langkah awal, BP-ODT telah merampungkan suatu kurikulum muatan lokal yang diluncurkan sebagai pelajaran tambahan kepada murid-murid TK, SD, SMP, dan SMA sederajat. Kurikulum itu akan terus dikembangkan sejalan dengan perkembangan teknologi dunia pendidikan, dan telah diserahkan kepada Pemprovsu beserta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark sebagai langkah kolaboratif pengelolaan Geopark Kaldera Toba.

Seminar nasional, "Pengelolaan Geopark yang Berdampak pada Geowisata di Indonesia" dihadiri oleh lebih dari 200 peserta yang mengikuti secara daring dan luring.

Menghadirkan 3 panelis utama dan 4 pemakalah dalam serial session, seminar yang berlangsung selamat empat jam ini dibuka secara resmi oleh Asisten Deputi Bidang Pengembangan Amenitas dan Aksesibilitas Wilayah I Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Bambang Cahyo Murdoko.

Hadir juga secara daring Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumut, Rudy B. Hutabarat, Kepala Dinas Budparekraf Sumut Dikky Anugerah mewakili Gubernur Sumut, para bupati sekawasan Danau Toba, General Manager BP TC-UGGp Azizul Kholis beserta para pimpinan Badan Pengelola Geopark se-Indonesia, mitra strategis BP TC-UGGp dari Sada Solu, dan para pengelola geosite di Kaldera Toba.

Beberapa pemikiran yang muncul dalam seminar ini menyepakati bahwa pengelolaan geopark pada akhirnya harus memberikan dampak pada masyarakat dan lingkungannya secara berkelanjutan.

Salah satu aspeknya adalah memberikan perhatian yang besar pada upaya pembangunan geowisata bermuatan ilmiah melalui penguatan peran perempuan lokal, agrowisata, pengelolaan media promosi secara terencana, maksimalisasi peran generasi muda, dan perluasan kolaborasi pengelolaan geopark dengan melibatkan sebanyak mungkin pihak.

Seminar diawali dengan pemaparan 3 panelis yang terdiri dari Dr Agus (GM Merangin Jambi UGGp), Dr Heryadi Rachmat (Ketua Pemandu dan Interpreter Geowisata Indonesia), dan Dr Azizul Kholis (GM TC-UGGp).

Ketiganya memaparkan potensi dan praktik pengelolaan geowisata sebagai best practices untuk memberikan dampak yang nyata pada masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Kemudian pemaparan disusul dengan sesi paralel empat pemakalah dari kalangan akademisi untuk menyampaikan hasil penelitian dan gagasan masing-masing, yaitu Prof Nurhayati, Dr Dahlena Sari Marbun, Nasrullah Hidayat SPd, MSc, dan Dodi Pramana Siregar, SSos, MSi. (Re/Red/*)

Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
Ephorus HKBP Pendeta Victor Tinambunan: Danau Toba seperti Tong Sampah Raksasa
komentar
beritaTerbaru