"Ketika seekor kobra menggigit manusia, bisanya masuk ke aliran darah kita. Ini menyebabkan neurotoksisitas, yang mempengaruhi sistem saraf kita. Hal ini dapat menyebabkan kematian," ujarnya kepada BBC.
"Ketika manusia menggigit kobra, racunnya mencapai sistem pencernaan kita. Tubuh manusia menetralkannya, dan racun tersebut melewatinya," tambah Dr. Kumar.
Menurutnya, efek bisa ular dapat menjadi lebih buruk jika terdapat titik-titik pendarahan, seperti tukak, di saluran pencernaan anak laki-laki tersebut.
Di India terdapat hampir 300 spesies ular dan lebih dari 60 di antaranya berbisa. Adapun ular kobra dianggap sebagai yang paling berbahaya.
Negara ini juga dijuluki "pusat gigitan ular dunia". Tingkat kematian akibat gigitan ular meningkat karena musim hujan yang sedang berlangsung.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan sekitar 81.000 hingga 138.000 orang meninggal dunia akibat gigitan ular di seluruh dunia setiap tahun.
Antara tahun 2000 dan 2019, rata-rata 58.000 orang meninggal akibat gigitan ular di India per tahun, menurut WHO.
Namun, jumlah kematian akibat gigitan ular di negara ini masih banyak yang belum dilaporkan, karena kurangnya akses ke fasilitas kesehatan di daerah-daerah tempat insiden ini terjadi, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.
(wan/bbc)
Tags
beritaTerkait
komentar