
Diduga Korban Pembunuhan, Wartawan di Medan Tewas di Kamar Mandi Kosnya
POSMETRO MEDAN, MEDAN Nico Saragih (38), wartawan salah satu media online di Kota Medan, ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kosnya di
Peristiwa 8 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan-Di dataran tinggi Toba, aroma kopi bukan sekadar wangi yang membangunkan pagi. Ia adalah denyut hidup, napas budaya, dan harapan yang diracik dari jerih payah petani, lalu menjelma menjadi secangkir kualitas kelas dunia.
Di balik setiap tetes kopi Arabika khas Lintong dan Sidikalang yang dikemas apik dengan merek TOGATO COFFEE, berdiri sosok tangguh bernama Raulan Togatorop—seorang perempuan penggerak, sekaligus penjaga warisan rasa Nusantara.
Lintong dan Sidikalang: Jejak Sejarah Kopi dari Tanah Tinggi Sumut
Baca Juga:
Baca Juga:
Kopi Lintong berasal dari daerah Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan, yang berada di ketinggian lebih dari 1.000 mdpl di tepi barat Danau Toba.
Dikenal sebagai Arabika Lintong, jenis ini memiliki karakter kompleks dengan cita rasa earthy, herbal, sedikit spicy, serta aftertaste manis yang sangat digemari di pasar Eropa dan Jepang sejak masa kolonial Belanda.
"Kalau dulu penikmat kopi di Jepang masih sedikit, sekarang jumlahnya meningkat pesat. Permintaan dari Jepang pun semakin banyak," ungkap Raulan Togatorop, pelaku usaha kopi.
Sementara itu, kopi Sidikalang dari Kabupaten Dairi juga termasuk varietas Arabika unggulan yang tumbuh di lereng Bukit Barisan. Sejak zaman Belanda, daerah ini sudah dikenal sebagai pusat produksi kopi premium berkat tanah vulkanik yang subur dan iklimnya yang sejuk. Aromanya kuat, rasanya lembut namun tajam di akhir, menjadikannya legenda dari utara Sumatera.
Kini, kedua warisan ini dirawat kembali oleh pelaku usaha seperti Raulan Togatorop. Ia bahkan memiliki kebun sendiri di Siborong-borong—lokasi strategis di jalur kopi bersejarah yang kini menjadi sumber utama bahan baku TOGATO COFFEE.
Memangkas Rantai Dagang, Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Bagi Raulan, membangun usaha kopi bukan sekadar menjual rasa. Ia juga berjuang membenahi rantai distribusi yang selama ini menyulitkan petani.
"Selama ini terlalu banyak perantara. Dari petani ke pengumpul, lalu ke pedagang besar, baru diolah di Medan dan diekspor. Padahal nilai tambah seharusnya bisa dimulai dari petani," jelasnya.
Raulan pun mengembangkan sistem di mana petani dilibatkan sejak awal—mulai dari pemilihan green bean, proses pulping, perendaman, hingga pengeringan.
Hasilnya, kualitas biji kopi meningkat signifikan hingga masuk kategori Grade A, yang tentu saja memberikan harga jual lebih tinggi.
Kopi Toba Mendunia
Kini, TOGATO COFFEE DRIP telah menembus pasar ekspor, antara lain ke Jepang, Eropa, Malaysia, Australia, dan terbaru, Tiongkok. Di tengah lesunya ekonomi global, secangkir kopi dari Toba justru menjadi simbol kebangkitan dan ketekunan.
"Setelah pandemi COVID-19, kami bangkit. Tantangan ke depan adalah menyesuaikan produk dengan selera pasar. Tapi kami terus berinovasi," ujarnya mantap.
Kesuksesan TOGATO juga didukung oleh pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Utara. Mulai dari pelatihan kemasan, pemasaran digital, perizinan ekspor, hingga fasilitasi promosi di bandara dan PRSU (Pekan Raya Sumatera Utara).
"Lewat pelatihan kami dapat teman seperjuangan, tempat bertukar pikiran. Kami jadi saling menguatkan dan belajar. Kita tak lagi jalan sendiri," ucap Raulan, saat ditemui di Petite Café, Jalan Sei Blutu, Medan.
"Tantangan terberat adalah diri sendiri. Kadang kita merasa produk kita sudah terbaik, padahal belum tentu. Mengalahkan ego itu perjuangan. Tapi di situlah proses belajar terjadi," tambahnya.
Pesan untuk Generasi Muda
Raulan menitipkan pesan kepada pelaku IKM muda di Sumut:
"Datanglah ke dinas-dinas! Dinas Perindustrian, Koperasi, Ketahanan Pangan sekarang terbuka dan mempermudah. Bahkan izin usaha digratiskan. Konsultan juga disediakan tanpa biaya. Jangan cuma bermimpi, tapi wujudkan," katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya pemanfaatan teknologi:
"Anak muda sekarang selalu pegang HP. Sayang kalau hanya untuk hal tidak berguna. Manfaatkanlah untuk belajar, promosi, dan menambah penghasilan," sambungnya.
Kopi, Warisan, dan Kebanggaan
TOGATO COFFEE bukan hanya soal rasa. Ia adalah cerita tentang tanah, manusia, dan masa depan. Dengan kemasan eksklusif berisi lima sachet dan filter dalam satu kotak, kopi ini dapat diseduh langsung seperti di coffee shop—bening tanpa ampas, nikmat meski tanpa gula.
"Warnanya mirip wine—merah bening, tapi ini kopi. Di ujung lidah tetap terasa manisnya," tutur Raulan sambil tersenyum.
Produk ini tersedia di PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan, dengan harga sekitar Rp60.000 per kotak. Cocok dijadikan buah tangan khas dari jantung Sumatera Utara.
Indonesia, Negeri Rempah dan Kopi Dunia
Dari kopi hingga rempah, Indonesia adalah rahim kekayaan hayati dunia. Dari 40.000 jenis tanaman herbal di dunia, 30.000 tumbuh di Nusantara. Lintong, Sidikalang, dan TOGATO adalah tiga titik dari satu garis perjuangan mengangkat martabat kopi Indonesia di panggung dunia.
Kopi bukan hanya minuman—ia adalah identitas. Ia adalah doa dari tanah, kerja keras petani, dan persembahan Indonesia untuk dunia.(Erni Tan)
POSMETRO MEDAN, MEDAN Nico Saragih (38), wartawan salah satu media online di Kota Medan, ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kosnya di
Peristiwa 8 jam laluPeristiwa memilukan dan menyayat hati terjadi di rumah kontrakan yang terletak di Kampung Cae, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran.
Peristiwa 10 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas menegaskan peran pemuda sebagai garda terdepan dalam menjaga kondusifitas
Medan 11 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Harian Posmetro Medan da Polda Sumatera Utara menggelar aksi sosial dengan membagikan paket bantuan kepada puluhan
Berita 11 jam laluPOSMETRO MEDAN, MEDAN Wujud kepedulian kepada masyarakat terus ditunjukkan oleh Satuan Brimob Polda Sumatera Utara melalui kegiatan sosi
Medan 11 jam laluBurung Peliharaan Istri Wakil Wali Kota Pematang Siantar Dicuri, Herlina Sampaikan Kekecewaan
Sumut 11 jam laluDirektorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap seorang pria berinisial IS (35), pemilik akun TikTok HS02775.
Nasional 12 jam laluPOSMETRO MEDAN, TEBING TINGGI Semangat kepedulian terus berkobar dari Batalyon B Satuan Brimob Polda Sumatera Utara. Lewat program Jum
Sumut 12 jam laluKapolres Asahan AKBP Revi Nurvelani bersilaturahmi dengan jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Asahan di Kantor MUI.
Sumut 12 jam laluKadisnaker Sumut Yuliana Siregar Perkenalkan Diri, Serikat Pekerja Harapkan Aksi Nyata.
Medan 12 jam lalu