
Kapolrestabes Medan dan Kapolsek Medan Area Panen Raya Jagung 2025
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr. Gidion Arif Setyawan, S.H., S.I.K., M.Hum dan Kapolsek Medan Area Kompol Dwi Himawan Chandra.
Medan 50 detik laluPOSMETRO MEDAN, Jakarta- Ketua Umum (Ketum) Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), Norman Hadinegoro mendesak KPK untuk melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution.
Norman Hadinegoro menegaskan Bobby Nasution perlu diperiksa terkait indikasi adanya keterlibatannya dalam suap proyek jalan yang menjerat Kepala Dinas PUPR Sumut.
Hal itu diungkapnya saat menjadi salah satu pembicara dalam acara bertajuk "Rakyat Bersuara,". "Bobby perlu dipanggil KPK atau Bobby datang ke KPK," kata Norman.
Baca Juga:
Lebih jauh, ia menegaskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menekankan pemberantasan korupsi digencarkan. Tindakan itu dilakukan tanpa pandang bulu.
"Kepresidenan sekarang ini salah satu adalah pemberantasan korupsi, walaupun kita tahu Bobby ini adalah kader Gerindra, menantunya Pak Jokowi, kita gak ada pilih kasih," ujarnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, Mantan Sekertaris BUMN, Said Didu bicara terkait kasus korupsi di Sumatera Utara (Sumut) yang mengancam Gubernur Bobby Nasution.
Padahal sahabatnya yaitu, Kepala Dinas PUPR Sumatera Utara (Sumut), Topan Obaja Putra Ginting atau Topan Ginting sudah diamankan KPK.
Said Didu menyebut adanya hubungan dan kedekatan Bobby Nasution dengan penguasa membuat posisinya aman. "Saya justru menyatakan Bobby pasti aman, pasti aman," kata Said Didu.
Dia menyebutkan beberapa alasan Bobby aman dari jeratan hukum. Pertama, kata dia, Bobby dekat dengan kekuasaan.
"Hampir semua orang dekat kekuasaan itu tidak pernah bisa disentuh hukum, dan Bobby termasuk orang dekat keuasaan, dia mantu Presiden (ketujuh) Joko Widodo yang sangat dihormati oleh Presiden Prabowo," sebutnya.
Ada juga faktor lain seperti aparat penegak hukum tidak bisa menangkap pihak penyumbang kekuasaan.
"Menyumbang suara, menyumbang dana, menyumbang yang lain, itu tidak pernah kesentuh, dan sepertinya korupsi ini termasuk itu," tuturnya.
Sebelumnya, KPK menangkap Topan dalam OTT di Sumut. Dia lalu ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap proyek jalan di Sumut.
Topan langsung ditahan. Dia akan mendekam di balik jeruji besi selama 20 hari ke depan.
Penyidik KPK menyita uang senilai Rp231 juta terkait perkara tersebut. Uang itu diduga merupakan sisa suap yang telah diberikan. (fajar)
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Dr. Gidion Arif Setyawan, S.H., S.I.K., M.Hum dan Kapolsek Medan Area Kompol Dwi Himawan Chandra.
Medan 50 detik laluProgram rutin Jumat Berkah, DPC Grib Jaya Kota Medan membagikan seribu paket makan siang, di Simpang Aksara dan Kantor DPC GRIB Jaya.
Medan 16 menit laluKepolisian Resor Metro Bekasi Kota berhasil mengungkap tiga kasus kriminal yang menjadi perhatian masyarakat.
Peristiwa 4 jam laluSatuan Brimob Polda Sumatera Utara bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut berhasil mengungkap jaringan peredaran narkoba
Kriminal 4 jam laluIndonesia berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026. Meski melawan Irak dan Arab Saudi (tuan rumah) round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asi
Sport 5 jam laluKadis Kesehatan Kabupaten Langkat, dr. Juliana, MM memberikan sanggahan resmi terkait pemberitaan miring di media online.
Sumut 8 jam laluPOSMETRO MEDAN,Medan Isu Hak Asasi Manusia (HAM) menjadi hal yang sangat krusial dalam mewujudkan keadilan dan kemaslahatan masyarakat.
Medan 9 jam laluAnggota DPRD Asahan, Rosmansyah S.TP menggelar Reses Tahap III Masa Sidang III Tahun 2025.
Sumut 9 jam laluHeboh video di medsos soal insiden tabrakan nenek pejalan kaki dengan iringiringan PJR, di Medan, Kamis (17/7/2025)
Medan 9 jam laluDirektorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Sumatera Utara mencatat penurunan signifikan jumlah kecelakaan lalu lintas selama Operasi Toba 2025
Sumut 9 jam lalu