
Edi Surahman Sinuraya Bantah Usir Wartawan Saat Rapat Internal Komisi E DPRD SU
POSMETRO MEDAN, Medan Sekretaris Komisi E DPRD Sumut Edi Surahman Sinuraya membantah keras mengusir salah seorang wartawan dari ruangan saa
Sumut 5 jam laluPOSMETRO MEDAN,Medan– Di balik harum teh, manis gula, dan kuatnya warna nila yang pernah menguasai pasar Eropa, tersimpan kisah panjang Nusantara yang berada di bawah bayang-bayang kongsi dagang terbesar dunia: VOC.
Didirikan pada 1602 dengan modal awal lebih dari enam juta gulden, VOC bukan sekadar perusahaan dagang. Ia menjelma menjadi kekuatan besar yang mampu mengguncang tatanan politik Asia Tenggara.
Berbekal armada kapal, meriam, dan strategi "pecah belah", VOC menyingkirkan Portugis dari Maluku dan menguasai jalur perdagangan rempah. Dari Maluku mereka membawa cengkih, dari Jawa mereka mengatur tanam kopi, nila, hingga tebu.
Baca Juga:
Namun, Sumatra Timur pada masa itu belum menjadi perhatian utama. Komoditas besar Nusantara yang mengalir ke Eropa masih didominasi Maluku dan Jawa. Nama Deli baru muncul kemudian, seiring hadirnya sistem perkebunan modern pada abad ke-19.
VOC yang awalnya hanya berdagang perlahan berubah menjadi penguasa. Kerajaan-kerajaan lokal dipaksa menyerahkan hasil bumi dengan harga yang ditentukan sepihak. Gula tebu dari petani Jawa, misalnya, hanya boleh dijual kepada VOC. Begitu pula kopi, yang bibitnya didatangkan dari luar negeri lalu dipaksakan tumbuh di tanah subur Jawa.
Baca Juga:
Setelah lebih dari dua abad berkuasa, VOC akhirnya tumbang. Pada 1800, perusahaan raksasa itu bangkrut dengan meninggalkan utang sebesar 135 juta gulden. Namun, runtuhnya VOC bukan berarti berakhirnya kolonialisme Belanda. Justru dari kebangkrutan itu lahirlah babak baru: sistem tanam paksa atau *cultuurstelsel* (1830–1870).
Di bawah Gubernur Jenderal Van Den Bosch, rakyat Jawa diwajibkan menanam tanaman ekspor—kopi, tebu, nila, dan lain-lain—di seperlima lahan desa.
Hasilnya harus diserahkan kepada pemerintah kolonial. Sebagai imbalannya, mereka dibebaskan dari pajak tanah dan dijanjikan perlindungan bila gagal panen. Namun kenyataannya, rakyat sering dipaksa menanam lebih dari ketentuan, sementara kerugian akibat gagal panen harus ditanggung sendiri oleh petani.
Sistem tanam paksa ini menjerat seluruh lapisan. Dari bupati, camat, perangkat desa, hingga pedagang perantara ikut terlibat. Ribuan buruh tani bekerja di bawah pengawasan ketat, sementara hasil bumi terus mengalir ke pelabuhan, menyeberangi samudra, dan memenuhi gudang-gudang di Amsterdam.
Sejarawan mencatat, sistem tanam paksa menyelamatkan keuangan Belanda yang nyaris bangkrut, tetapi meninggalkan luka panjang di tanah jajahan. Dari sinilah benih sistem perkebunan modern tumbuh, bukan lagi sebatas kebun keluarga, melainkan mesin ekonomi yang terhubung langsung dengan pasar global.(Erni Tanjung)
POSMETRO MEDAN, Medan Sekretaris Komisi E DPRD Sumut Edi Surahman Sinuraya membantah keras mengusir salah seorang wartawan dari ruangan saa
Sumut 5 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Pengasuh Pondok Pesantren dan Aktivis Dakwah Zulfan Nababan menjelaskan bahwa sebuah bangunan megah yang sudah jadi,
Nasional 6 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Rio Firdianto menyambut kedatangan Brigjen TNI Deki Santoso Pattinaya yang resm
Sumut 6 jam laluPOSMETRO MEDAN, Deli Serdang Satuan Brimob Polda Sumatera Utara terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan sarana dan prasarana pe
Sumut 7 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Di ruang megah Paripurna DPRD Sumatera Utara, para legislator menggelar sidang yang disebut sebagai momentum penting
Sumut 7 jam laluPeristiwa yang terjadi pada Minggu, 14 September 2025 ini bermula ketika salah seorang tamu hendak melakukan proses checkout dari hotel
Medan 13 jam laluBila kebencian sudah tertanam akibat kesalahan individuindividu di kepolisian, jangan menyalahkan institusinya. Pemikiranpemikiran seperti
Nasional 15 jam laluMenteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa program ini akan menyasar 1.050 unit penerima manfaat.
Bisnis 17 jam laluSetelah itu, rombongan Polwan bergerak menyapa para penyapu jalanan di Kecamatan Medan Kota dan Medan Amplas
Sumut 17 jam laluWabup Sergai Dorong Penuh Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting
Sumut 18 jam lalu