
Dualisme PWI Sumut Berakhir: Farianda Ditetapkan Ketua yang Sah, Austin Kembali Bersatu
POSMETRO MEDAN, Medan Setelah melalui proses panjang dan penuh dinamika, dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi
Nasional 3 jam laluPOSMETRO MEDAN, Simalungun-Aroma khas teh dari perbukitan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, kini perlahan tergeser oleh bau tanah yang baru dibuka. Di balik kesejukan udara perbukitan yang dulu identik dengan kesejahteraan dan ketenangan, terselip kegelisahan warga. Kebun teh yang selama puluhan tahun menjadi simbol ekonomi dan identitas daerah, kini mulai berubah wajah.
Sebuah perusahaan perkebunan pelat merah yang selama ini dikenal sebagai penjaga warisan teh Sidamanik, disebut mulai mengembangkan tanaman lain yang lebih komersial. Di sejumlah titik, warga mulai melihat aktivitas pembersihan lahan dan penanaman bibit baru. Namun, istilah "konversi kebun teh" yang dulu kerap digunakan, kini tak lagi muncul dalam dokumen resmi.
Sebagai gantinya, lahir frasa baru yang terdengar lebih lembut dan diplomatis: "pemanfaatan lahan kosong."
Baca Juga:
Seorang anggota DPRDSumatera Utara yang ditemui di Medan mengungkapkan bahwa istilah itu bukan sekadar pergantian kata, melainkan strategi komunikasi politik.
"Bukan mengganti kebun teh, tapi memanfaatkan lahan yang idle (menganggur, tidak aktif, atau tidak digunakan)," ujarnya.
Baca Juga:
Namun bagi para pemerhati lingkungan di Sidamanik, istilah itu terdengar seperti kosmetik kebijakan.
"Kalimatnya manis, tapi maksudnya tetap sama," kata Erni, dari Aliansi Pemerhati Peduli Teh Simalungun.
"Seolah ganti baju, tapi orangnya tetap sama," katanya.
Dari hasil pengamatan lapangan, sebagian besar area yang disebut sebagai "lahan kosong" ternyata bersebelahan dengan blok tanaman teh produktif.
"Kalau diteruskan, ekosistem air bisa rusak. Tanah di sini tidak cocok untuk tanaman monokultur besar," ujar seorang dosen lingkungan dari salah satu universitas di Simalungun.
Gerakan Akar Rumput di Lereng Teh
Keresahan warga kini menjelma menjadi gerakan akar rumput lintas komunitas, melibatkan petani, mahasiswa, guru, dan pemerhati lingkungan. Mereka berhimpun dalam Aliansi Peduli Teh Simalungun, didukung oleh jaringan seperti LRR Indonesia, Green Teachers Indonesia, dan Peduli.
Aksi perdana berupa long march penyadaran publik digelar pada 7 September lalu di Sarimatondang. Ratusan warga berjalan kaki sambil membawa spanduk bertuliskan, "Selamatkan Teh Kami, Selamatkan Sumber Air."
"Kami bukan menolak pembangunan, tapi menolak pengabaian," tegas Julius Sitanggang, koordinator aksi. "Teh bukan sekadar tanaman, tapi bagian dari jati diri dan ekonomi lokal," sambungnya.
Senandung Diam dari Para Pengambil Keputusan
Beberapa anggota legislatif daerah mengaku telah lima kali lebih mendatangi lokasi kebun, namun hingga kini belum berani mengambil sikap tegas.
"Mereka bilang ini kewenangan pemerintah daerah," ujar salah satu sumber di kalangan legislatif yang enggan disebut namanya.
"Yang lain diam saja. Ya, kita tahulah alasannya," katanya.
Sementara itu, seorang mantan karyawan senior perusahaan perkebunan negara mengingatkan agar kebijakan apapun tidak mengorbankan kepercayaan publik.
"Kalau perusahaan negara kehilangan rasa memiliki dari rakyat, itu tanda bahaya," ujarnya singkat.
Aksi lanjutan rencananya digelar di depan Kantor Bupati Simalungun sebagai bentuk desakan, agar proyek tanam baru di area kebun teh dihentikan sementara, sampai ada kajian ekologis yang transparan dan melibatkan masyarakat.
Lebih dari Sekadar Daun Teh
Bagi warga Sidamanik, perjuangan ini bukan hanya soal mempertahankan daun teh, tapi menjaga sumber air, mata pencaharian, dan masa depan anak cucu.
"Teh kami bukan sekadar komoditas," ujar seorang ibu di tengah hamparan kebun. "Ini napas kami. Kalau teh hilang, Sidamanik akan kehilangan jiwanya. (Erni Tanjung)
POSMETRO MEDAN, Medan Setelah melalui proses panjang dan penuh dinamika, dualisme kepengurusan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi
Nasional 3 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Pagi yang cerah , langkahkan kaki menuju kantor Camat Medan Petisah,yang berada di Jalan Iskandar Muda Medan, Zaidan
Medan 6 jam laluPOSMETRO MEDAN, Medan Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (DPC GRIB) Jaya Kota Medan menggelar kegiatan sosial bertajuk
Medan 6 jam laluPOSMETRO MEDAN,Medan Bank Sumut menutup Triwulan III 2025 dengan kinerja keuangan yang cukup kuat di tengah perlambatan ekonomi nasional
Medan 6 jam laluPemakaian tanjak Melayu ini dilakukan Zakiyuddin Harahap bersama Istri kepada Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak dan Istri dalam acara Ken
Medan 13 jam laluDeputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan La Nina bisa berdampak pada peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah, terutama saat m
Nasional 13 jam laluUsulan Ijeck Dilanjuti, Kementerian PKP Tinjau Rencana Pembangunan Rumah Susun MBR di Kota Medan
Medan 14 jam laluWakil Wali Kota Medan H.Zakiyuddin Dampingi Menteri PKP Tinjau Rusunawa Seruwai.
Medan 14 jam laluDari Medan untuk Rakyat, Golkar Sumut Rayakan HUT ke61 dengan Pelayanan Sosial
Sumut 14 jam laluBupati Batu Bara Tinjau Lokasi Tanah Longsor di Kecamatan Lima Puluh.
Sumut 15 jam lalu