
Kunjungan Korem 052/Wijayakrama, Kodim 0502 JU dan Kolinlamil di Hari Bhayangkara ke-79
Posmetro Medan, Jakarta Utara Memperingati Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Polres Metro Jakarta Utara menerima kunjungan kehormatan d
Nasional 8 menit laluPOSMETRO MEDANN, Padang - Polisi secara resmi menetapkan SJ alias Wanda sebagai tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi korban bernama Septia Adinda (25 tahun), yang tubuhnya ditemukan di berbagai tempat dari Padang Pariaman hingga Kota Padang.
Tersangka dijerat dengan pasal 338 dan 340 tentang pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman mati.
Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mendapatkan alat bukti yang cukup.
Baca Juga:
"Sesuai hasil gelar perkara, penyidik menyimpulkan sudah cukup alat bukti untuk menetapkan SJ alias Wanda sebagai tersangka," kata Reggy kepada wartawan, Senin (23/6/2025).
Baca Juga:
Menurut Reggy, saat ini penyidik masih memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan bukti-bukti lain.
"Masih memeriksa beberapa sakti. Soal sampel DNA, sudah kita kirim ke Puslabfor. Masih menunggu," katanya.
Ia menyebut, soal motif yang menyebabkan tersangka nekad memutilasi korbannya, masih dalam pendalaman.
"Perkembangan motif (mutilasi) masih kita dalami," tambah dia.
Reggy juga menegaskan, sesuai pemeriksaan tersangka, pembunuhan tersebut terjadi karena persoalan hutang piutang.
"Sementara masih soal hutang piutang, namun masih terus dikembangkan. Sementara, diduga motifnya masih soal itu," katanya lagi.
Sosiolog dari Universitas Negeri Padang, Erianjoni menilai, SJ alias Wanda (25 tahun) yang merupakan pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap tiga gadis di Padang Pariaman, Sumatera Barat, seorang psikopat. Ada dua alasan Erianjoni menyampaikan hal itu.
"Saya melihatnya ini adalah pembunuh berdarah dingin yang kalau dalam bahasa psikologisnya adalah psikopat ya. Kenapa demikian? Karena dua indikator psikopat itu sudah terpenuhi oleh pelaku ini ya. Merasa tidak bersalah dan tidak ada empati (kepada korban). Buktinya setahun pelaku membunuh korban pertama tidak ada kemauan dia untuk melapor. Malah dia bersandiwara, membangun hubungan dengan keluarga korban, sehingga tidak ada rasa bersalah dari pelaku," kata Erianjoni kepada wartawan, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, kasus Wanda dari Pariaman tersebut menjadi yang paling membuat heboh dalam lima tahun terakhir, setelah yang terakhir kasus pembunuhan dan pemerkosaan gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari.
"Setelah kasus Nia Kurnia Sari, ini kejahatan yang kalau kita di Sumatera Barat ini dalam beberapa dekade ini tidak ada yang seheboh ini ya. Ini lebih hebat lagi ya, karena terkait dengan kasus pembunuhan berantai dan juga yang berbentuk mutilasi ini. Kalau saya melihat, ini kasus terheboh dalam dunia kriminal dalam 5 tahun terakhir ini ya," katanya.
Dalam perspektif sosiologi kriminal, kasus di Padang Pariaman itu disebut Erianjoni, tergolong kejahatan yang disebut dengan defensif mutilasi.
"Saya melihat bahwa di dalam perspektif sosiologi kriminal ini tergolong sebuah kejahatan yang disebut dengan depensif mutilasi ya. Depensif mutilasi itu adalah mutilasi yang dilakukan oleh para pelaku bisa biasanya psikopat itu dalam rangka menghilangkan jejak . Dan bisa saja terjadi dari bentuk namanya opensif mutilasi kalau tujuannya adalah untuk tujuan-tujuan seks ya," jelas Erianjoni.
Sekretaris UNP itu juga menyebut, kasus Wanda adalah femisida. Kasus seperti ini disebut paling sering terjadi terhadap orang-orang terdekat.
"Ada yang menyebutnya dengan femisida ini, pembunuhan yang dilakukan oleh laki-laki pada perempuan ya dalam perspektif gender ini ya. Dan memang benar ya kalau kita lihat di dalam kasus-kasus mutilasi itu paling banyak memang dilakukan oleh orang-orang terdekat. Nah orang-orang terdekat itu diantaranya adalah pacar, teman, bawahan ya dalam hubungan ekonomi atasan bawahan, dan bisa saja tetangga ini," katanya lagi.
SJ alias Wanda diamankan setelah potongan demi potongan tubuh yang ditemukan warga, teridentifikasi sebagai Septia Adinda.
Kepada polisi, tersangka membuat pengakuan mengejutkan. Ia ternyata juga telah membunuh dua gadis lainnya tahun 2024 silam. Jasad kedua korban dimasukkan sumur dalam rumah yang ditinggalinya bersama ibu dan adik kakaknya.(dts)
Posmetro Medan, Jakarta Utara Memperingati Hari Bhayangkara ke79 Tahun 2025, Polres Metro Jakarta Utara menerima kunjungan kehormatan d
Nasional 8 menit laluPosmetro Medan, Medan Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) menggelar Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke79 di Lapangan KS T
Medan satu jam laluGubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution memberikan izin terhadap PT Kinantan Medan Indonesia menjadikan Stadion Utama Sumut
Sport 3 jam laluKapolrestabes Medan, Kombes Pol. Dr. Gidion Arif Setyawan memimpin upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Bhayangkara ke79
Medan 3 jam laluKetua Umum Partai Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah (Ijeck) memastikan akan memecat Bendahara Golkar Tapanuli Selatan Muhammad Akhirun
Sumut 4 jam laluUang tersebut rencananya akan dibagikan ke beberapa pihak, termasuk tiga tersangka yakni Topan, Rasuli, dan Haliyanto
Kriminal 5 jam laluTim gabungan Polrestabes Medan terus menggelar razia di sejumlah tempat hiburan malam (THM) Sabtu (28/6/2025) dini hari.
Peristiwa 5 jam laluPOSMETRO MEDAN,Jakarta Utara Dalam rangka mempererat silaturahmi sekaligus menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Kapolres Metro Ja
Nasional 6 jam laluKader PKB, Umar Hasibuan mengungkap fakta menarik terkait kasus dugaan suap perbaikan jalan di Sumatera Utara (Sumut).
Politik 11 jam laluFOTOWakil Gubernur (Wagub) Sumut Surya menghadiri rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumut.
Medan 11 jam lalu