Sabtu, 06 September 2025

Ibu dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas, Ada Surat Berisi Curhat Menyayat Hati

Administrator - Jumat, 05 September 2025 21:08 WIB
Ibu dan 2 Anaknya Ditemukan Tewas, Ada Surat Berisi Curhat Menyayat Hati
(dok/Polda Jabar)
Surat wasiat yang ditemukan polisi di TKP penemuan mayat ibu dan anak diduga bunuh diri di rumahnya Kampung Cae, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jumat (5/9) dini hari.

POSMETRO MEDAN,Bandung- Peristiwa memilukan dan menyayat hati terjadi di rumah kontrakan yang terletak di Kampung Cae, Desa Kiangroke, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

Seorang ibu bersama dua anak laki-lakinya ditemukan tewas tergantung diduga bunuh diri. Mayat ketiga korban ditemukan, Jumat (5/9) dini hari.

Ketiga korban tersebut diketahui perempuan berinisial EN (34), serta dua anaknya AA (9 tahun) dan AAP (11 bulan).

Baca Juga:

Mereka ditemukan meninggal dunia sekitar pukul 04.00 WIB oleh suami korban, YS yang baru pulang kerja.

Saat jasad istri dan putranya ditemukan, ada secarik surat yang berisikan curahan hati (curhat), yang diduga tulisan tangan korban perempuan.

Baca Juga:

Dalam surat yang beredar di media sosial dan dikonfirmasi polisi kebenarannya, tergambarkan lelahnya korban menanggung masalah keluarga.

Karena itu, korban memilih jalan pintas dengan melakukan gantung diri bersama dua anaknya yang masih kecil.

Kasat Reskrim Polresta Bandung, Kompol Luthfi Olot Gigantara mengatakan, dalam olah TKP, polisi menemukan sebuah surat wasiat yang ditulis korban sebelum mengakhiri nyawanya.

"Kami menemukan dari hasil olah TKP, ada sebuah surat wasiat atau surat yang ditulis oleh terduga mungkin korban, yang isinya adalah menceritakan permasalahan keluarga dan permintaan maaf kepada keluarga, beserta kedua korban yang meninggal dunia," kata Luthfi di Mapolresta Bandung.

Berikut isi surat wasiat yang didapat dari lokasi kejadian :

Versi Sunda:

Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, aa sadayana hampura abi, hampura abi ngakakukeun kieu.

Abi tos cape lahir batin, abi tos teu kuat ngajalani hirup kieu, abi cape hirup ngagugulung hutang nu euweuh beresna, kalah beuki nambahan beuki dieu teh.

Bari abi te apal hutang ka saha wae, sabaraha atawa urut naon. Abi cape boga salaki gede bohong wae teh, euweuh sadarna.

Abi cape dinyerihatekeun wae teh, puguh ning ku batur geus dikucilkeun, pada ngomong keun, pada mikangewa bari jeung teu ramasa salah. Boga salaki kalah hayoh we gede bohong jeung gede hutang, CAPEEEEEEEEEEEEE sugan abi jeung budak geus maot mah aya sadarna, mun henteu sadar ge keun bae nu penting teu nyangsarakeun ka budak abi.

Era karunya ngahesekeun wae lanceuk + kolot teh, abi geus eweuh mah moal ngahesekeun wae. Hampura abi teu bisa mulang tarima ka kolot jeung lanceuk-lanceuk.

Aa Alif, Dede Arlan, hampura mamahnya. Jalana kudu kieu, bakat ku nyaah mamah teh, daripada ditinggalkeun ku mamah, karunya ka ema. Mamah leuwih rido ka naraka daripada ninggal Aa + dede sangsara. da Aa + dede mah can gaduh dosa.

keun we mamah nu nanggung dosana ka naraka, teu rido hirup dibawa susah wae ku mamah teh. Hampura mamah teu tiasa nyumponan Sagala kabutuhan Aa + dede, hampura mamah teu tiasa ngabahagiakeun Aa + dede Hampura aa teu jadi tari nya. hampura Mamah. Aa + dede mah Insha Alloh ka surga…"

Artinya:

"Mamah, bapa, ema, bapa, teteh, dan aa, maafkan saya. Maafkan saya melakukan hal ini. Saya sudah lelah lahir batin, saya sudah tidak kuat menjalani hidup seperti ini.

Saya lelah hidup terus-terusan terlilit utang yang tidak ada habisnya, malah semakin hari semakin bertambah. Padahal, saya tidak tahu utang kepada siapa saja, berapa jumlahnya, atau utang dari mana…

Saya lelah punya suami yang selalu bohong, tidak ada kesadarannya sama sekali. Saya lelah terus-menerus disakiti hatinya, sudah jelas-jelas dikucilkan orang lain, diomongin, dibenci, padahal tidak merasa berbuat salah.

Punya suami malah terus-terusan berbohong dan berutang. SAYA SANGAT LELAH. Saya harap, jika saya dan anak-anak sudah meninggal, dia akan sadar. Jika tidak sadar pun tidak apa-apa, yang penting tidak menyengsarakan anak-anak saya.

Saya malu dan kasihan selalu menyusahkan kakak-kakak dan orang tua. Jika saya sudah tidak ada, saya tidak akan menyusahkan lagi. Maafkan saya tidak bisa membalas budi kepada orang tua dan kakak-kakak.

Kepada: Aa Alif dan Dede Arlan Aa Alif, Dede Arlan, maafkan mamah. Jalannya harus seperti ini, karena mamah sangat sayang. Daripada ditinggalkan oleh mamah, kasihan pada nenek…

Mamah lebih rela ke neraka daripada melihat Aa dan dede sengsara. Sebab, Aa dan dede belum punya dosa. Biar mamah saja yang menanggung dosanya ke neraka. Mamah tidak rela hidup terus-terusan susah.

Maafkan mamah tidak bisa memenuhi segala kebutuhan Aa dan dede. Maafkan mamah tidak bisa membahagiakan Aa dan dede.

Maafkan mamah, Aa tidak jadi menari ya. Maafkan mamah. Aa dan dede, insyaAllah kalian akan masuk surga. (fajar)

Editor
: Faliruddin Lubis
Tags
beritaTerkait
Penarik RBT Ditemukan Tewas di Patumbak
Nelayan Ditemukan Tewas Mengapung di Laut, Diduga Dihajar Temannya Pakai Balok Es dan Engkol Mesin Sampan
Sadis! Sopir Habisi Anak Majikan Depan Orang Tuanya Sendiri, Leher Digorok
Terduga Pelaku Pembunuhan Cewek Kos Tamtama Binjai Diringkus Polisi
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Akbar Sempat Telepon dan Kirim Video, Saiful Diduga Jatuh Dari Lantai 4
komentar
beritaTerbaru